Devil's Fruit (21+)

Boa Penyembur



Boa Penyembur

0Fruit 151: Boa Penyembur     
0

Kini, dengan adanya tambahan personil di pihak Andrea, suasana semakin meriah. Kedua bayi ular hybrid itu sungguh berhasil menciptakan suasana cerah untuk Andrea. Entah bagi Dante.     

Gulungan Kuno juga sudah menerangkan mengenai ular hybrid tersebut. Dikatakan oleh Gulungan, bahwa mereka berdua adalah jenis Ular Boa Penyembur. Itu artinya, mereka bukan ular yang mengandalkan bisa atau racun, namun lebih pada lilitan kematian.     

Namun, karena mereka ini golongan hybrid, mereka memiliki kekuatan tambahan yang menjadi kekuatan bawaan. Mereka bisa menyemburkan material dari mocongnya.     

Gulungan Kuno tidak menjelaskan secara spesifik apa semburan para bayi itu. Hanya dikatakan mereka adalah Boa Penyembur dan makanan mereka ada bermacam variasi, dari inti kristal, Pil Inti, ataupun daging hewan elemen apapun.     

Ini nyaris sesuai yang dikatakan Rogard sebelumnya. Rupanya wawasan Rogard memang mumpuni. Tak berlebihan jika Andrea menganggang sang jiwa pedang itu kamus ensiklopedia berwujud ganteng.     

Andrea juga sudah mulai bisa berdamai dengan kebencian dan jijiknya pada sosok ular berkat interaksi dia secara terus menerus dengan kedua bayi menggemaskan yang selalu manja padanya. Terutama si Hitam.     

Gadis Cambion itu menamai si Hitam dengan Kuro, dan si Putih dengan Shiro. Nama itu diambil dari Bahasa Jepang, sesuai dengan warna tubuh dominan mereka.     

Kuro berkata bahwa jenis kelamin dia adalah betina, sedangkan Shiro adalah jantan. Pantas saja Kuro sangat manja pada Andrea. Mungkin karena layaknya anak perempuan pada ibunya.     

Kuro juga selain manja, dia sering berucap lugas blak-blakan, bahkan terkesan cerewet. Berbeda dengan Shiro, saudaranya yang lebih tenang dan kalem.     

Mereka bagai mewakili sosok favorit masing-masing.     

Kuro kerap menempel pada Andrea, dan Shiro lebih menempel pada Dante. Meski begitu, keduanya sama-sama sayang dan menyukai Andrea dan Dante sebagai orang tua mereka, terlepas apapun wujud dua orang itu.     

Karena dikatakan Kuro dan Shiro bisa memakan inti kristal, maka Andrea akan selalu menyediakan itu untuk kedua bayi hybrid tersebut. Meski begitu, napsu makan keduanya sangat besar. Belasan inti kristal akan habis dalam sekali makan.     

Andrea merasakan pusing kepala melihatnya. Namun, dia tidak menyalahkan kedua bayi itu. Ini sudah konsekuensi bagi dia yang sudah mengambil mereka dari alam. Maka, ia tak perlu banyak mengeluh.     

Kondisi ini menyebabkan Andrea akan berburu lebih banyak Beast bersama Dante, serta kedua peliharaan mereka.     

Karena Kuro dan Shiro terus memanggil Andrea dan Dante sebagai Mama dan Papa, maka mereka dianggap sebagai anak angkat, bukan lagi peliharaan seperti Sabrina dan Noir.     

Meski begitu, Sabrina dan Noir tidak sedikitpun mengeluh akan perbedaan perlakuan dan status. Asalkan Andrea dan Dante terus merawat mereka dan selalu memiliki hati untuk kedua peliharaan itu, maka itu sudah lebih dari cukup.     

Sabrina dan Noir tidak ingin mengharap bermuluk-muluk.     

Andrea selama berburu Beast beberapa hari ini, dia terus menyimpan kedua bayi hybrid di alam Cosmo. Ia belum tega untuk melepas keduanya ke alam liar ciptaan Pangeran Djanh. Bagi Andrea, kedua ular itu masih bayi, masih rentan.     

Namun, suatu hari, ketika Andrea bertarung melawan Beast, ia terkejut setengah mati ketika dari dalam lengan bajunya, melesat keluar Kuro. Shiro juga meloncat keluar dari dalam lengan baju Dante.     

"Kapan kalian bersembunyi di situ?!" tanya Andrea penuh keheranan.     

Kuro hanya terkekeh nakal sambil kedip-kedipkan matanya. Lidahnya terus menjentik-jentik merasakan berbagai partikel-partikel di udara. "Kami bosan di Cosmo terus, Mama."     

"Tapi di sini bahaya, Kuro." Andrea bermaksud meraih tubuh kecil Kuro untuk dia masukkan ke alam Cosmo, namun Kuro menghindar.     

Selain itu, saat ini mereka sedang berada di tengah pertempuran melawan Beast Rusa dan gerombolannya. Andrea memilih untuk berburu hewan yang hidup menggerombol sehingga akan memudahkan dia mendapatkan banyak inti kristal.     

Ini semua demi dia bisa terus memberi makan para bayi boa hybrid.     

Dante lebih permisif mengenai keinginan Kuro dan Shiro yang ingin ikut di alam Djanh. "Shiro, kau yakin bisa?"     

"Iya, Papa. Percaya saja padaku!" Shiro mengangguk mantap sebelum dia melesat bersama Kuro ke arah kawanan Rusa.     

Andrea tak sempat mencegah kedua bayi kesayangan dia dan hanya bisa menatap ngeri ketika Kuro dan Shiro mulai menerjang ke arah para Rusa yang sengit.     

Nona Cambion sudah akan berteriak histeris saat Kuro terus melesat maju ke salah satu Rusa, ketika responnya justru sebuah wajah melongo.     

Andrea mengerjapkan matanya berkali-kali saat dia melihat Kuro dengan sangat luwes maju menerjang leher Rusa itu dan seketika, muncul sebuah lubang berdarah pada area yang ditembus Kuro.     

Demikian pula Shiro. Ia melakukan hal sama persis seperti Kuro.     

Kedua bayi hybrid mulai bergerak cepat melubangi leher para rusa tanpa memberi kesempatan pada rusa untuk menyerang mereka. Semuanya terjadi begitu secepat kilat.     

Meski Dante sudah mengetahui dari Rogard bahwa kedua ular itu sudah kuat semenjak lahir, tetap saja dia merasakan kejutan ketika melihat sendiri dengan mata kepala dia bagaimana kekuatan kedua bayi.     

Hanya dalam waktu tak sampai satu jam, kelompok Andrea sudah berhasil menumpas ratusan rusa elemen bumi.     

"Kedua bayi ternyata sangat kuat!" ungkap Sabrina, memuji Kuro dan Shiro secara tulus.     

"Kau benar. Mereka sangat membantu mempercepat waktu penumpasan kali ini," imbuh Noir, mengangguk setuju pada opini Sabrina.     

"Paman dan Bibi juga kuat, kok!" Shiro melata di kaki Noir dan mendarat pada punggung sang singa hitam.     

"Mama!" Kuro sudah menerjang Andrea dan mengeluskan kepalanya pada lengan sang Cambion penuh aura manja yang tidak ditutupi. "Bagaimana, Ma? Aku hebat, kan?"     

Andrea tidak bisa berbuat apapun selain mendesah disamping hatinya lega karena kedua bayi baik-baik saja. "Kalian ini. Mama nyaris aja kena serangan jantung."     

"Kyehehe~ tapi sekarang Mama tau kehebatan kami, kan?" Kuro belum puas jika Andrea belum menjawab pertanyaannya. Bocah itu selalu begitu, mengejar sampai dia mendapatkan apa yang dia mau.     

"Iya, iya, kamu memang hebat. Kamu dan juga Shiro!" Andrea mengusap-usap lembut tempurung kepala Kuro.     

"Kalau begitu, mulai sekarang, kami akan ikut Mama berburu!" tegas Kuro.     

Andrea mendelik. "Tidak boleh!"     

Kuro mengerang kesal. "Ayolah, Ma... kenapa kami tidak boleh ikut berburu?"     

"Di sini sangat berbahaya, Kuro!" Andrea menekan-nekan ujung moncong Kuro saking gemasnya menggunakan ujung telunjuk dia.     

"Ma~ kenapa kami tidak boleh membantu kalian? Bukankah kalian datang ke sini untuk mencari inti kristal? Untuk makan aku dan Shiro? Kenapa kami tidak boleh bergabung ikut mencari makanan kami?" rengek Kuro.     

"Biarkan saja mereka ikut, Andrea." Dante membantu para bayi mendapat persetujuan Andrea.     

"Papa!" Kuro langsung melesat ke arah Dante dan bergelung di tangan Dante. "Papa yang paling keren! Papa sangat memahami kami. Pokoknya Papa-"     

"Iya, deh, iya!" seru Andrea sebelum telinganya panas akibat pujian Kuro pada Dante. "Oke, kalian boleh ikut berburu!"     

"Yeeeyyy!" Kuro menjerit senang, sedangkan Shiro tetap tenang meski terlihat tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.