Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Sebuah Sasaran Yang Jauh



Sebuah Sasaran Yang Jauh

0

Karena mereka telah membicarakannya, situasinya terlihat lebih jelas. Atmosfir di sekitar meja makan tidak secanggung sebelumnya.

0

Sepanjang percakapan itu, Hao Ren belajar bahwa desain interiornya dikerjakan oleh Zhao Hongyu sendiri. Identitas normal Zhao Hongyu adalah seorang perancang dan terkenal di komunitas perancang.

Setelah bercakap-cakap lebih jauh, secara mengejutkan Hao Ren menemukan bahwa salah satu dari sepuluh penanda di Kota Lautan Timur juga hasil karya ibu Zhao Yanzi. Itu adalah sebuah stadion yang dipamerkan dalam gambar-gambar promosi dari brosur-brosur penerimaan Universitas Lautan Timur. Stadion itu baru saja diselesaikan konstruksinya tahun lalu.

"Ayahnya adalah seorang pebisnis yang sukses dan ibunya adalah seorang perancang yang luar biasa. Keluarga seperti ini jelas-jelas diatas kaya. Meskipun mereka tidak memiliki identitas rahasia, seorang gadis kecil seperti Zhao Yanzi masih memiliki aset yang dapat ia banggakan." Hao Ren makan sambil berpikir.

Sambil makan, Zhao Hongyu adalah orang yang paling banyak berbicara dengan Hao Ren. Zhao Guang terus makan di sampingnya dan terkadang mengatakan sesuatu. Zhao Yanzi menundukkan kepala, makan dan mengunyah makanannya dengan berat seperti ia sedang tidak makan nasi tetapi makan Hao Ren.

'Yang disebut pertemuan dengan mertua mungkin seperti ini," Hao Ren menjawab pertanyaan mereka dan berpikir.

"Apakah orang tuamu keluar negeri?" Zhao Hongyu bertanya pada Hao Ren.

"Ya, mereka seharusnya kembali bulan depan." jawab Hao Ren.

Zhao Hongyu berpikir dan berkata,"Bagaimana pertemuan antar kedua keluarga saat orang tuamu kembali?"

Jantung Hao Ren jatuh. Ia akhirnya menerima kenyataan ia harus bersama Zhao Yanzi dalam waktu yang panjang, tetapi permintaan baru Zhao Hongyu kembali membuatnya merasa tidak nyaman.

"Jika ayah dan ibu mengetahui aku memperoleh seorang tunangan murid kelas menengah saat mereka pergi, aku tidak yakin apa reaksi mereka nanti…"

"Karena semuanya sudah diputuskan, normal bagi kedua keluarga untuk bertemu," kata Zhao Hongyu melihat keraguan Hao Ren.

Hao Ren melihat raut wajah Zhao Hongyu yang lembut dan dari pandangan matanya yang bersemangat Hao Ren mengetahui Zhao Hongyu benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini. Lagi pula dari sudut pandangnya, orang tua masih memiliki andil dalam hal seperti ini.

"Aku tidak mengatakan akan menikahinya!" Zhao Yanzi menegakkan kepala dan akhirnya mengatakan sesuatu..

"Kamu harus bertanggung jawab untuk kesalahan yang kau lakukan. Jika kau tidak kabur, kenapa ada masalah seperti ini? Apakah kamu ingin orang lain yang menanggung akibat dari kesalahanmu?" Ekspresi wajah Zhao Hongyu masih lembut, tetapi nada suaranya berubah tajam.

Zhao Yanzi berhenti berbicara karena ia tahu ia salah. Tetapi ia sangat tidak bersedia jika ia harus menikahi"'paman" ini hanya karena kesalahan seperti itu.

"Hao Ren bijaksana, dan aku senang dengannya," Zhao Hongyu menatap Zhao Yanzi dan berkata," Kamu bukan lagi anak-anak dan kamu tidak bisa selalu kehilangan kesabaranmu seperti anak-anak . Kau harus mengambil tanggung jawab yang harus kau ambil. Berapa lama aku dan ayahmu bisa melindungimu? Kami juga ingin kamu dewasa dari apa yang terjadi. Kamu tidak bisa terus bertindak seperti anak manja."

Zhao Yanzi menatap Zhao Hongyu dengan raut wajah sedih saat ia mendengar Zhao Hongyu. Ia ingin menangis tetapi tidak ingin mempermalukan dirinya di depan Hao Ren. Yang bisa ia lakukan hanya menggigit bibirnya dan menerimanya.

Melihat Zhao Hongyu menasehati Zhao Yanzi, Zhao Guang ayahnya tetap diam. Ia jelas-jelas setuju dengan apa yang dikatakan Zhao Hongyu.

Hao Ren merasa ada maksud lain di belakang cara orang tua Zhao Yanzi menyelesaikan masalah ini. Akan tetapi, Zhao Yanzi masih terlalu kecil untuk mengerti.

" Apakah mereka berusaha menggunakan kesempatan ini untuk mempercayakan Zi kepadaku? Mungkinkah dengan kemampuan dan latar belakang mereka, masih ada beberapa bahaya yang tak dapat mereka bicarakan?" pikir Hao Ren.

"Ren." Zhao Hongyu menengok dan menatap Hao Ren, " Zi masih memiliki watak seorang anak, tolong bersabarlah dengannya di masa depan."

" Ya, aku tahu," saat ini, Hao Ren hanya bisa setuju.

Melihat mata merah Zhao Yanzi seperti ia mau mau menangis, Zhao Guang merasa buruk meskipun ia memasang wajah pokernya. Ia berkata kepadanya, " Pergilah istirahat, jika kau sudah selesai."

Zhao Yanzi mengangguk dan berlari ke atas. Langkah kakinya membuat serangkai suara "tap tap tap"

Hao Ren menatap sosok kecilnya dan berbalik kembali menatap Zhao Hongyu dan Zhao Guang.

" Biarkan ia sendirian sebentar," Zhao Hongyu berkata.

Hao Ren tersenyum canggung dengan kepala tertunduk.

" Sejujurnya, apa yang kau pikirkan tentang Zi?" Zhao Hongyu bertanya.

Sebenarnya Hao Ren tidak memiliki kesan yang baik terhadap gadis kecil bertabiat buruk itu, tetapi ia tidak bisa mengatakan kekurangannya di depan orang tuanya. Sehingga, Hao Ren berpikir keras untuk memikirkan sifat baik Zhao Yanzi.

" Ia cukup cantik. Meskipun ia temperamental, ia masih sangat manis," he memikirkannya selama detik dan berkata. Cantik dan manis kemungkinan hanya satu- satunya kekuatan yang bisa ia pikirkan.

'Kau lebih tua darinya. Tolong jagalah dia untuk kami. Ayahnya dan aku biasanya sibuk dengan berbagai macam hal dan itulah mengapa kami tidak memiliki cukup banyak waktu untuk merawatnya. Ini membuat sifatnya semakin keras kepala dan sombong," Zhao Hongyu menatap Hao Ren dan berkata dengan terus terang.

"Baik." Hao Ren mengangguk. Meskipun ia tidak begitu menyukai si cabe kecil (cara orang Tionghoa mengatakan seseorang yang galak dan sulit untuk dihadapi. Biasanya diterapkan pada anak-anak perempuan) Zhao Yanzi, ia sangat tersentuh dengan kepedulian orang tuanya.

Ia sesungguhnya bisa memahami perasaan Zhao Yanzi. Sewaktu ia masih kecil, orang tuanya juga sibuk bekerja dan tidak banyak merawatnya. Sehingga ia lebih mandiri dan egois. Beruntung ia memiliki nenek yang peduli yang selalu merawatnya, dan memungkinkannya memiliki ingatan masa kecil yang lebih baik.

"Naiklah ke atas dan temanilah ia." Zhao Hongyu menunjuk ke arah tangga dengan bibirnya.

"Baiklah." Hao Ren segera meletakkan sumpitnya dan berjalan menuju tangga kayu menuju lantai dua.

Beberapa lukisan abstrak tergantung di dinding sepanjang tangga. Hao Ren berjalan perlahan, terasa seperti ia ada di dalam galeri seni. Melalui jendela kecil di sudut di lantai dua, Hao Ren melihat pekarangan belakang yang tenang dan indah dan tidak mampu untuk tidak mengagumi selera desain Zhao Hongyu.

Kamar tidur Zhao Yanzi adalah kamar pertama di sudut lantai dua. Hao Ren dapat mengetahuinya dari mainan kecil hitam yang tergantung di pintu.

Ia berdiri di pintu dan mengetuk.

Tidak ada suara dari dalam.

"Halo, kau tidak akan membiarkan aku masuk?" Hao Ren berdiri disana untuk beberapa detik dan bertanya.

"Kamu bisa mengadukanku jika kau mau." suara Zhao Yanzi penuh kesedihan datang dari dalam.

Hao Ren tersenyum dan mengambil beberapa langkah kecil dengan tujuan membuat ilusi ia berjalan ke bawah.

Duk duk duk..sebuah suara berlari cepat datang dari kamar tidur. Zhao Yanzi berpikir Hao Ren benar-benar turun ke bawah untuk mengadukannya dan bergegas membuka pintu.

Ia berlari ke luar kamar tidur, ingin menyeret Hao Ren dari tangga. akan tetapi ia tidak mengantisipasi Hao Ren masih berdiri di pintu. Sehingga ia berlari langsung ke dadanya.

Tubuh lembut dan kecil itu tidak menyakiti Hao Ren tetapi agak menggelitik perutnya.

Hao Ren menangkap bahu gadis kecil yang ceroboh itu dengan tangannya dan menatapnya," Apa aku jenis orang yang mengadukan orang lain?"

Zhao Yanzi menaikkan kepalanya dan tersipu. Meskipun ia telah salah menilai, ia masih berkata dengan keras kepala," Kau terlihat seperti itu"

Hao Ren tersenyum dan tidak mendebatnya. Ia sedikit mendorongnya menjauh dan berjalan ke kamar tidurnya.

"Hei! Kemana sopan santunmu? Jangan sembarangan masuk ke kamar tidurku." Zhao Yanzi berdiri di pintu dan melihat Hao Ren dengan jijik.

"Kau ada masalah denganku memasuki kamar tidur tunanganku?" Hao Ren menolehkan kepalanya, melihatnya dengan sengaja dan berkata.

"Kau…" Zhao Yanzi menatap Hao Ren. Ia marah tapi tidak dapat mengeluarkan amarahnya.

Matanya merah dan terlihat seperti ia benar-benar menangis. Hao Ren melihat ini dan tidak ingin benar-benar mengganggunya. Ia menghindari mata marahnya dan berpura-pura melihat sekeliling kamar tidur Zi dengan santai.

Melalui jendela dari lantai ke langit-langit, kamar tidur kecil itu dapat menikmati pemandangan bertema kuno bunga-bunga dan pepohonan. Sinar matahari mengalir masuk dari luar dan bersinar pada kaca yang transparan. Ini adalah jenis keindahan yang dapat membutakan mata seseorang.

Sebuah tangki ikan hijau muda diletakkan di atas pinggiran jendela dengan beberapa ikan mas di dalamnya. Bingkai kaligrafi berbingkai besar tergantung di atas tempat tidur memberikan suasana yang unik dan artistik

Akan tetapi, dinding berwarna khaki muda memamerkan kenyamanan ruangan itu, dan boneka beruang teddy terutama membuktikan bahwa pemilik kamar tidur ini masih seorang gadis kecil yang membutuhkan perhatian dan perawatan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.