Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Saya Bukan Orang Baik?



Saya Bukan Orang Baik?

0

Tidak ingin menunjukkan tato anehnya, Hao Ren segera menarik tangannya.

0

Tiba-tiba, sang gadis kecil yang cantik menjulurkan tangannya lagi dan meletakkannya pada perut Hao Ren seolah-olah ia sedang berusaha merasakan sesuatu.

"Kita di muka umum, apakah benar-benar perlu kamu menyentuh perutku?" Memukul lepas tangannya, Hao Ren terlihat pasrah..

Pada saat itu, kerumunan itu belum benar- benar bubar. Banyak yang masih menunggu lebih banyak hal yang terjadi . Untuk seorang gadis kecil dengan usia seperti itu melakukan tindakan-tindakan yang mengejutkan untuk menemukan seseorang di universitas membuat beberapa orang memikirkan segala macam hal yang buruk.

"Kalian berdua, apapun masalahnya, selesaikanlah di tempat lain." Karena ia tidak dapat membubarkan seluruh kerumunan, Zhao Jiayi berusaha mencari cara untuk menolong Hao Ren."Gadis kecil, sekarang kamu telah menemukan Ren. Saya pikir pasti ada kesalahpahaman di antara kalian berdua. Dia Hao Ren, siapa namamu?"

"Pertama, jangan memanggilku gadis kecil! Dan huh, dia orang baik? Saya rasa dia tidak sedikitpun kelihatan seperti seorang yang baik!" Memelototkan matanya pada Hao Ren, sang gadis menuntut, "Kamu tidak akan pergi sebelum mengembalikan apa yang menjadi milikku !" (Pengingat, pengucapan "Hao Ren" sangat mirip dengan pengucapan "orang baik" dalam bahasa Cina Mandarin.)

"Baik, baik. Ayo kita bicara di tempat lain!" Hao Ren menarik pergelangan tangan sang gadis cantik itu dan bergegas menuju bangunan akademik..

Karena kegemparan dan hal yang menarik telah mereda, tidak ada seorangpun yang berusaha mengejar mereka. Setelah beberapa saat berlari-lari kecil, Hao Ren melepaskan pergelangan tangan kecil dan halus sang gadis cantik dan berkata," Huh , kenapa kamu menimbulkan keributan yang begitu besar? Aku benar-benar tidak mengambil apapun darimu."

"Siapa yang coba kamu bohongi? Bagaimana kamu menjelaskan pola yang ada di pergelangan tanganmu?" Matanya mengunci Hao Ren. Ekspresinya menunjukan tanda-tanda ketidaksediaan untuk menyerah.

"Sepertinya ini yang dimaksud kesenjangan antar generasi, pastinya …" Menatap gadis kecil yang tidak masuk akal ini, yang kelihatannya empat atau lima tahun lebih muda darinya, Hao Ren merasa tidak mungkin ia berbicara dengannya.

"Pertama-tama, aku tidak mengambil apapun darimu. Kedua, aku menyelamatkanmu kemarin - bukannya kamu berterima kasih, kamu memukulku. Ketiga, kau membuat seluruh sekolah waspada dan menimbulkan keributan besar untuk menemukanku, bagaimana aku bisa hidup di sini setelah ini?" debat Hao Ren.

"Kembalikan barang itu dan semuanya akan berlalu." dengan keras kepala ia menegaskannya kembali sambil terus menatap Hao Ren.

Permintaannya yang diulang terus menerus mendorong Hao Ren ke batas kesabarannya..

"Ah… terserahlah. Aku mau makan." Sambil meninggalkan sang gadis Hao Ren berbelok ke Kantin Aliran Jernih yang terletak paling dekat ke daerah akademik.

Akan tetapi, sang gadis kecil yang cantik itu mengikutinya dan mempertahankan ekspresi mukanya yang gigih.

Setelah ia memasuki kantin, Hao Ren berdiri dalam antrian untuk membeli makanan. Tetap saja, sang gadis kecil yang cantik menempel padanya seperti lem, mengikuti setiap langkahnya.

Bahkan saat Hao Ren mengeluarkan Kartu Kafe Prabayarnya untuk memesan makanan, pandangan mata gadis itu melekat padanya.

"Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa denganmu…"Mengeluarkan Kartu Kafe Prabayarnya kembali, Hao Ren menghela nafas, " Koki, pesan satu porsi sapi kombo lagi".

"Sambil membawa baki makanannya ke meja, sang gadis kecil yang cantik membawa bakinya juga dan mengikuti tepat di belakangnya.

Saat ia duduk, sang gadis duduk tepat di hadapannya.

Sekarang dia mengikuti semua gerakannya. Ia akan memakan makanannya bila ia makan; dan berhenti bila ia berhenti.

"Kakak… Aku akan memanggilmu kakak, ya? Aku benar-benar tidak mengambil apapun darimu." Hao Ren tidak tahan untuk menatapnya dengan pasrah. Ia benar-benar tidak mengira begitu banyak masalah yang timbul dari usahanya untuk menyelamatkan sebuah nyawa.

"Tatomu mengatakan kebalikannya. Itu bukti yang terbaik untuk apa yang kamu ambil." Menolak untuk melepaskan tatapan matanya pada Hao Ren bahkan untuk sedetikpun, sang gadis kecil yang cantik itu bersikeras.

"Memangnya kenapa?" tanya Hao Ren

"Yah, Aku tidak dapat menjelaskan alasannya kepadamu….Bagaimanapun juga, aku tahu faktanya kamu memiliki manik-manikku. Di kantung mana kamu meletakkannya? Seharusnya dekat perutmu, benarkan? Huh, sebaiknya kamu tidak membuatku menggeladahmu!" Ia memaksa..

"Menggeladahku? Bagaimana seorang gadis kecil berbicara begitu besar?… Hao Ren menatapnya sekilas dan melanjutkan makannya

Sepertinya gadis itu juga membuat dirinya sendiri kelaparan saat menunggu Hao Ren pagi ini karena ia melahap makanannya dengan kecepatan tinggi.

Melihat kesempatan itu, Hao Ren menaikkan kepalanya dan diam-diam mengamatinya. Ia menemukan kemeja putih yang dikenakannya bukan kemeja putih biasa. Meskipun kemeja itu menunjukkan secara keseluruhan semangat yang besar dari seorang pelajar menengah, kemeja tersebut lebih bergaya retro. Simpul renda di dadanya seperti kupu-kupu dan menghiasi tubuh kecilnya dengan sempurna.

Juga, bagian bawah kemejanya dimasukkan kedalam celana jinsnya, menampilkan lekuk yang indah dari pinggangnya yang ramping. Beserta dengan sandal kayunya yang bermotif bunga yang sangat indah, Hao Ren yakin gadis ini pasti berasal dari latar belakang yang luar biasa.

Terutama, untuk seseorang di usia sekolah menengah, tindakannya yang dengan santai mengeluarkan uang 500 Yuan dengan sembarangan sudah pasti bukan tindakan pelajar menengah biasa.

Pada saat ini, sang gadis cantik tiba-tiba mengangkat kepalanya. Kelihatannya ia menyadari Hao Ren mengamatinya. Untuk menutupi ketertarikan dan pemikirannya, Hao Ren cepat-cepat menurunkan kepalanya.

Tidak perlu dikatakan, kemunculan seorang gadis kecil yang menggemaskan di kantin universitas menarik banyak perhatian dari para pelajar universitas.

"Ah, mereka pasti mengira ini adik perempuanku.." Hao Ren meyakinkan dirinya.

"Sebaiknya kamu segera pergi setelah selesai makan. Karena kamu datang ke sini sendirian, orang tuamu pasti cemas." kata Hao Ren kepadanya.

"Selama kamu mengembalikan apa yang menjadi milikku, aku akan bisa pulang dengan tenang. Aku peringatkan, jika orang tuaku mengetahui apa yang aku hilangkan dan memutuskan mendatangimu sendiri, kamu akan berada dalam masalah yang sangat serius." Sambil matanya menatap Hao Ren, tiba-tiba ia berbicara dengan cara yang tenang dan lembut.

Meskipun begitu, kata-katanya jelas menyiratkan ancaman yang tersembunyi.

Kali ini, ucapannya hampir menyebabkan Hao Ren kehilangan kesabarannya. Sejujurnya ia tidak punya petunjuk apa yang ia katakan." Anak-anak di umur-umur ini, sekecil apapun masalah yang mereka hadapi selalu melibatkan orang tuanya sehingga mereka bisa dengan mudah bersembunyi di belakang mereka. Jika begitu, apabila orang tuanya ikut terlibat, hal ini akan menjadi masalah yang sulit bagiku." Pikiran -pikiran liar berkecamuk di kepalanya.

Tetapi, Hao Ren masih berpikir ia tidak mengambil apapun yang menjadi milik gadis itu. Ia keluar tanpa membawa apapun kemarin. Setelah pertemuan dengannya, yang ia bawa ke asrama hanyalah dua tumpuk kartu.

Sedangkan manik-manik yang terus ia bicarakan, saat itu Hao Ren mengenakan piama tanpa kantung dan sepasang sandal. Bagaimana mungkin ia bisa membawa sesuatu? Ia pasti menjatuhkannya di suatu tempat.

Sedangkan pola hijau di kulitnya, menurut dokter hal itu reaksi alergi dari terlalu banyak memakan makanan laut beberapa saat yang lalu.

Meskipun begitu, menilai dari sifat keras kepalanya, ia takut keluarganya juga percaya ia telah mengambil sesuatu dari sang gadis. Saat itu tidak mungkin ia dapat menjelaskan dirinya lagi. Memikirkan hal ini, Hao Ren merasa ia mulai merasa sedikit sakit kepala karena masalah yang ia dapatkan dari usahanya menyelamatkan seseorang.

"Berhenti mengikutiku. Aku bilang aku tidak mengambil apa-apa darimu, dan itu artinya aku tidak mengambil apapun darimu. Meski jika kamu mengajak orang tuamu datang denganmu, aku tetap akan mengatakan hal yang sama," Hao Ren menyatakan sambil berdiri dan mengambil bakinya

Setelah itu, ia mengembalikan bakinya dan berjalan keluar kantin. Namun saat ia menolehkan kepalanya, ia menyadari gadis kecil itu masih mengikutinya.

Hao Ren memutuskan berhenti memperhatikannya dan berjalan menuju bangunan perpustakaan sambil mengeluarkan kartu pelajarnya.

Biip… verifikasinya diterima oleh pembaca kartu dan pintu masuk ke koridor itu terbuka.

Ia ingin mengikutinya kedalam tetapi jalan masuknya dihalangi saat pintu masuk segera menutup.

Berdiri di sisi lain, Hao Ren memberinya lambaian tangan kecil dan tanpa ragu-ragu berjalan memasuki lobi perpustakaan. Ia lega ia berhasil menyingkirkan gadis itu.

"Kamu akan datang sendiri kepadaku."Berdiri di luar koridor, gadis kecil itu berkata dengan yakin.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.