Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Pesaing ....



Pesaing ....

0

Universitas Lautan Timur sangat hidup. Suasana yang meriah ada di mana-mana meskipun tidak ada lentera atau spanduk yang tergantung.

0

Zhao Jiayi dan dua orang lainnya bangun sangat pagi. Mereka mengemas beberapa makanan, minuman, kamera, teleskop, dsb. Mereka bergabung dengan teman-teman dari ruang asrama tetangga, kemudian pergi bersama menuju lapangan olahraga.

Hao Ren, di pihak lain, mengenakan pakaian olahraga dan sepatu berlarinya sebelum dia makan pagi besar di kantin. Kemudian dia pelan-pelan berjalan ke lapangan olahraga.

Pertandingan Atletik dibagi menjadi dua bagian. Pertandingan dalam ruangan seperti bulu tangkis, bola basket dan bola voli diadakan di stadion yang baru diselesaikan di mana kegiatan-kegiatan luar ruangan seperti lintasan dan lapangan dan gimnastik diadakan di lapangan olah raga.

Terdapat lebih banyak acara-acara luar ruangan dari pada dalam ruangan karena tempatnya yang besar. Oleh karena itu acara luar ruangan juga lebih popular.

Karena perkuliahan ditangguhkan untuk acara ini, menjadi keharusan bagi para mahasiswa di tahun pertamanya, tahun kedua dan mahasiswa junior untuk menonton pertandingan. Pada dasarnya, mahasiswa junior menonton pertandingan dalam ruangan sedangkan mahasiswa baru dan mahasiswa tingkat kedua menonton pertandingan luar ruangan.

Tentu saja, hampir setiap mahasiswa puas tidak harus mengikuti perkuliahan. Mereka menonton pertandingan dengan camilan di tangan mereka sementara berbincang- bincang dari waktu ke waktu. Mereka terlihat santai seperti berada ditengah karya wisata sekolah.

Meskipun begitu, bagi pria seperti Zhao Jiayi, jauh lebih menarik mencari gadis-gadis cantik dengan teleskop dan kamera mereka.

Xie Yujia, Ketua Kelas, sudah mulai mengabsen pada saat Hao Ren tiba di daerah yang disediakan untuk kelasnya dengan memakai baju olah raganya.

"Yu Rong!"

"Hadir!"

"Zhao Jiayi!"

"Hadir!"

"Cao Ronghua!"

"Hadir!"

"Zhou Liren!"

"Hadir!"

Karena Ketua Kelas sendiri yang mengabsen kehadiran, mereka tidak dapat mengacaukannya tidak seperti kelas dengan banyak mahasiswanya. Tidak saja semuanya hadir, tetapi mereka juga terlihat sangat bersemangat.

Kaus biasa pada Xie Yujia membuatnya terlihat sangat nyaman dan segar di cuaca yang indah ini. Namun,yang menjadi sorotan di pakaiannya bukan kaus putih dengan kata "Perjuangan" di cetak di atasnya; melainkan celana pendek robek seksi di kaki cantiknya. ini membuat orang-orang menganggap dia dalam suasana hati yang sangat baik hari ini. Ketua Kelas yang biasanya konsevatif ini mengenakan sesuatu yang begitu menarik. Membuat jantung para pria berdegup kencang.

"Hao Ren, kau disini," Xie Yujia memberinya salam yang hangat.

"Wah…!" Para pria menjadi ribut melihat salam yang tidak biasa ini.

"Wah apa! Kau bisa mengikuti pertandingan jika kau mampu!" Xie Yujia memarahi para pria dengan wajah ketua kelasnya yang galak.

Rambutnya yang halus diikat di belakangnya, menunjukkan leher yang jenjang dan bahu yang halus. Wajahnya terlihat sama halusnya seperti telur yang baru dikupas di bawah sinar matahari. Dia terlihat sangat cantik meskipun ia sama sekali tidak memakai make up; daya tarik yang dia miliki sama sekali tidak menggoda.

Namun, para pria hari ini tidak takut olehnya. Malah mereka menjadi semakin tidak bermoral.

"Semoga beruntung hari ini!" Xie Yujia mendekat dan memperbaiki kerah baju Hao Ren.

"Wow..!" Para pria berteriak terkejut saat melihat gerakan Xie Yujia.

Bahkan beberapa pria dari kelas terdekat bergabung dengan mereka. Meski Xie Yujia sangat berusaha untuk tidak menarik perhatian, dia masih salah satu gadis yang paling cantik di jurusan mereka.

Hao Ren menjadi sedikit malu dan mundur kebelakang. "Baik, aku mengusahakan yang terbaik."

"Ketua Kelas! Aku mau berlari di perlombaan 1500-meter juga!"

"Aku juga ikut!"

"Aku juga!"

Para pria berteriak dalam cemburu dan iri.

"Humph! Kalian tidak begitu proaktif saat seharusnya, dan sekarang kalian mulai membual!" Xie Yujia melihat mereka sekilas.

"Aku ada di daftar, Ketua Kelas! Aku mau kau merapikan kerah bajuku juga!" Zhao Jiayi melompat dan menjerit.

Hao Ren dengan jelas ingat Xie Yujia secara acak meletakkan nama Zhao Jiayi karena tidak seorangpun yang mendaftar. Sekarang Zhao Jiayi mengambil keuntungan dari hal itu untuk menggoda Xie Yujia dan Hao Ren.

Xie Yujia mengabaikan permintaan Zhao Jiayi. Dia berdiri tersipu malu dan berkata, "Baik, sekarang mari lanjutkan pengabsenan, Gu Jiadong…"

Bentuk tubuhnya yang luar biasa sedikit nampak di bawah kaus putihnya. Meskipun Xie Yujia tidak mau pamer, kecantikannya masih rangking atas di mata para pria.

Zhao Jiayi bertaruh dengan tiga orang lainnya tidak lama setelah mereka masuk ke universitas. Mereka bertanya-tanya diantara 38 pria di kelas siapa yang mampu menjadikan si cantik ini pacarnya. Faktanya adalah, dalam dua tahun terakhir, tidak saja kelas mereka, tetapi tidak satu priapun di seluruh sekolah memiliki hubungan yang meragukan dengannya.

Dibandingkan dengan si gadis yang paling populer di universitas, Lin Li, yang selalu digosipkan dimana-mana, memang Xie Yujia berusaha tidak menarik perhatian. Sesungguhnya,menurut ukuran penilaian Zhao Jiayi, Lin Li dari Kelas Tiga tidak secantik Xie Yujia penampilan dan tabiatnya. Lin Li hanya hebat terlibat dengan pria-pria yang berpengaruh dan populer di sekolah. Dengan kata lain, dia hanya hebat mempromosikan dirinya sendiri.

Lin Li, yang duduk dibawah payung penahan matahari seperti seorang gadis manja, mendengar keributan itu dan melihat.

Dia sedikit terkejut melihat Xie Yujia terlihat begitu cantik dalam pakaiannya. Tetapi kemudian dia menjadi kesal ketika dia menyadari beberapa pria di kelasnya juga mulai mendekat ke arah Xie Yujia.

Xie Yujia tidak bermaksud mencuri ketenatan Lin Li sama sekali; dia hanya ingin sedikit berdandan di hari yang menyenangkan ini untuk menyemangati para pria di kelasnya. Meski, tentu saja, Hao Ren satu-satunya yang ikut serta dalam pertandingan yang sesungguhnya.

Lin Li melihat sekilas ke arah Xie Yujia dan mendaratkan matanya pada Hao Ren yang mengenakan baju olahraga. Ekspresi wajahnya menggelap saat dia memikirkan sesuatu. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kembali tidak ingin membuat orang percaya dia tertarik dengan seorang pria biasa.

Keributan itu menjadi tidak tertahankan bagi Hao Ren yang berada di daerah Kelas Dua. Dia berbalik pada Xie Yujia. "Aku akan pemanasan di sana."

"Kenapa terburu-buru? Perlombaan lari 1.500 meter baru akan dimulai sore ini," Xie Yujia tidak menyadari Hao Ren hanya berusaha menghindari Zhao Jiayi dan teman-teman."

"Semua perlombaan lari jarak jauh dijadwalkan sore hari jadi tidak akan ada cukup tempat untuk melakukan pemanasan nanti," Hao Ren melambaikan tangannya sambil turun dari tribun penonton dengan berlari-lari kecil menuruni tangga.

Xie Yujia kehilangan pikirannya saat dia melihat tubuh alami dan bebas Hao Ren berjalan turun dalam balutan pakaian olahraga. Akal sehatnya baru kembali saat seseorang memanggil namanya. Dia kemudian melanjutkan mengabsen.

"Bagaimana dia bahkan terlihat semakin tampan setelah akhir pekan?" Xie Yujia merasa sedikit aneh. Dia khawatir alam bawah sadarnya yang memberinya ide itu. "Apakah ini yang dimaksud 'Keindahan ada di mata yang melihatnya'?" Dia bertanya-tanya.

Saat Hao Ren memasuki lintasan, Huang Xujie memasuki lapangan olahraga dari ruang loker dengan pakaian olahraga Adidas emasnya.

Dia melakukan loncatan kecil pendek dan berhenti untuk meregangkan kakinya. Kemudian dia melambaikan tangan ke arah di mana sebagian besar gadis berada.

"Ahh..!"

Para gadis di Jurusan Periklanan, Jurusan Bisnis, dan Jurusan Akutansi berteriak seolah-olah mereka melihat seorang selebritas. Jeritan itu berlanjut sahut menyahut.

Lin Li yang berasal dari jurusan Teknik Mekatronik juga ikut bersemangat.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.