Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Jangan Mendekat!



Jangan Mendekat!

0"Baik, baik, Zi boleh tidur di kamar Ren malam ini." Nenek berjalan mendekat dan tersenyum sebelum Hao Ren bisa menanggapi.     
0

Zi hanya mengganggu Hao Ren.     

Akan tetapi, dia tersipu dan bersembunyi di samping Hao Ren setelah mendengar komentar Nenek.     

"Cuaca barusan sangat mengerikan," Nenek mendongak dan menghela napas.     

Hao Zhonghua ingin menunjukkan bahwa tidak pantas untuk Zhao Yanzi dan Hao Ren untuk tidur di kamar yang sama.     

Tetapi, karena Nenek tiba-tiba mengganti topik pembicaraan, dia mengangguk dan menjawab, "Yue Yang berkata iklim di area Lautan Timur sedikit tidak normal. Menurut pendapatku, pinggir laut tidak aman. Yue Yang dan aku akan memeriksa beberapa tempat di kota dalam beberapa hari, dan kita bisa pindah."     

"Jangan khawatir!" Nenek segera menggelengkan kepalanya. "Raja Naga melindungi Lautan Timur kita. Meski menjadi lebih berbahaya dibanding hari ini, raja naga bisa memastikan keselamatan kita."     

Yue Yang menggelengkan kepalanya pada komentar Nenek, dan Hao Zhonghua juga tidak tahu harus mengatakan apa.     

Hao Zhonghua sekarang percaya akan keberadaan naga, tetapi bukan berarti dia memiliki kepercayaan yang sama seperti Nenek.     

"Kota Lautan Timur kita telah nyaman untuk ditinggali selama ratusan tahun. Tidak pernah ada bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan angin ribut. Semua ini berkat raja naga yang telah melindungi para penduduk," Nenek melanjutkan.     

Hao Ren sebelumnya pasti akan berpikir bahwa ini adalah sebuah takhayul dari generasi yang lebih tua. Tetapi sekarang, Hao Ren tahu bahwa ayah Zhao Yanzi, Zhao Guang, memang telah melindungi keselamatan daerah Lautan Timur.     

Bahkan si Nenek tua yang adalah seorang grandmaster Tingkat Formasi Jiwa dan telah mengajarkan Xie Yujia teknik kultivasi tidak bisa menjamin kehidupan yang aman dan terjamin untuk anggota masyarakat Lautan Timur saat dia berkuasa.     

"Bu, sekarang sudah larut. Tornado-tonado itu datang dan pergi dengan cepat. Keadaan akan tenang selama beberapa jam ke depan. Mari kita kembali ke rumah dan beristirahat," Yue Yang tidak akan pernah mempercayai penjelasan Nenek. Dia dengan perlahan mendorong punggung Nenek dan menemaninya berjalan ke dalam rumah.     

Hao Ren dan yang lainnya mengikuti mereka masuk ke rumah juga. Karena semua tornado dihancurkan dua belas kilometer jauhnya dari pantai, hanya ada angin liar yang tersisa. Rumah-rumah di sepanjang garis pantai tidak mengalami kerusakan terlalu banyak.     

Xie Yujia dan Zhen Congming masing-masing pergi ke arah kamar mereka di lantai pertama, dan Hao Ren berjalan menuju tangga sambil diikuti oleh Zhao Yanzi yang mengenakan pakaian basah. Dia berpegangan pada kancing kausnya yang basah.     

Hao Ren menengok ke belakang ke arah Zhao Yanzi, dan dia melihat ke arahnya juga.     

"Zhonghua dan Yue Yang, kalian sebaiknya tidur lebih awal juga. Kalian masih harus membawa semua dalam perjalanan besok," kata Nenek kepada mereka sambil berjalan ke kamarnya.     

"Baik, Bu," Yue Yang menjawab dengan sopan sebelum menarik Hao Zhonghua ke dalam kamar mereka dengan kasar.     

Hao Zhonghua ingin memisahkan Hao Ren dan Zhao Yanzi, tetapi dia tidak memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu tentang itu. Yue Yang dan Nenek ada di pihak yang sama jika berhubungan dengan Zhao Yanzi; mereka berdua ingin Hao Ren dan Zhao Yanzi berhubungan dengan lebih baik. Lagi pula, Hao Ren tidak akan melakukan hal yang buruk kepada Zhao Yanzi.     

"Waktunya tidur! Waktu tidur!" Zhao Yanzi tidak punya pilihan, jadi dia mendorong Hao Ren ke dalam kamarnya; wajahnya merah.     

Lebih dari sepuluh tornado menggila di permukaan lautan, dan empat atau lima dari mereka terbang ke arah kota. Zhao Yanzi berpikir Kota Lautan Timur akan berada dalam masalah besar, tetapi Hao Ren dengan mudah memotong semua tornado itu; itu yang membuat dia sangat mengagumi Hao Ren.     

Tentu saja, dia tidak akan memberitahu Hao Ren tentang ini. Hao Ren terkadang keren di matanya, tetapi kebanyakan dia masih sang 'paman' yang biasa.     

Ruangan itu hangat.     

Zhao Yanzi menggoyangkan sepatunya hingga lepas dan bersembunyi di bawah selimut. Kemudian, dia melemparkan jaket, celana, dan dua kaus kaki kecil warna-warni basah ke lantai.     

Hao Ren bisa membayangkan Zhao Yanzi yang hanya mengenakan pakaian dalam saat ini. Tabiatnya yang sembrono sama gilanya seperti tornado.     

Kecuali … Hao Ren bisa menangani tornado, tetapi dia tidak bisa menangani Zhao Yanzi.     

"Apa kamu tidak khawatir tentang pertempuran antara Klan Naga Lautan Timur dan Lautan Barat?" Hao Ren berdiri di pintu dan bertanya pada Zhao Yanzi, yang hanya memperlihatkan sedikit kepala kecilnya keluar dari selimut.     

"Tenang. Kita sudah menang! Ada sorotan cahaya merah yang naik ketika semua tornado telah tenang," Zhao Yanzi mengerutkan hidung kecilnya dan berkata.     

Hao Ren akhirnya merasa lega saat dia mendengar ini. Tidak heran Zhao Yanzi bersikap sangat senang; dia sudah tahu hasil pertempuran itu.     

"Kamu tidak tahu malu, tidur dalam kamarku saat kedua orang tuaku ada di sini," Hao Ren berjalan mendekat dan berkata kepadanya dengan hati lega.     

Srett … Zhao Yanzi menyembunyikan kepalanya di bawah selimut dan bergumam dari bawah selimut, "Terus? Memang kenapa?"     

Di dalam hatinya dia sangat gembira.     

Xie Yujia melayani Hao Ren saat dia pertama kali kembali seperti seorang istri yang penuh cinta, mengesampingkan Zhao Yanzi. Sekarang, Zhao Yanzi merasa dia memiliki hak istimewa untuk menghabiskan malam di kamar Hao Ren. Selain itu, bahkan orang tua Hao Ren 'menyetujuinya'. Itu seperti kemunculan kembali dengan luar biasa, membuktikan pada Xie Yujia bahwa dia 'tunangan' yang sebenarnya.     

"Huh! Kamu ada di lantai pertama, dan aku berada di lantai dua. Jadi, aku memiliki status yang lebih tinggi darimu!" Zhao Yanzi berpikir pada dirinya sendiri sambil meringkuk di bawah selimut yang gelap.     

"Menurutmu tidak ada yang aku bisa lakukan saat kamu mengubah dirimu menjadi kura-kura?" Hao Ren berjalan beberapa langkah lebih dekat dan memegang Zhao Yanzi dalam pelukannya dari bawah selimut.     

"Ah! Hentikan!" Zhao Yanzi berteriak saat dia tiba-tiba di angkat ke udara.     

"Oh, kamu sudah di luar jendela, loh. Aku akan melemparmu keluar sekarang," Hao Ren membuka jendela dan berteriak ke arah selimut.     

Angin dingin masuk ke dalam dari luar, dan Zhao Yanzi berpikir Hao Ren benar-benar mengangkatnya dan meletakkannya di luar jendela. Dia memberontak dan berteriak, "Jangan berani-berani!"     

"Kenapa aku tidak berani? Kamu berani masuk ke dalam kamarku, jadi aku berani melemparmu keluar," Hao Ren melanjutkan.     

"Bajingan!" umpat Zhao Yanzi yang sedikit ketakutan berada di dalam gelap dan tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Dia segera berusaha keluar dari selimut dan menyadari bahwa Hao Ren hanya mengangkatnya di atas tempat tidur.     

Pakaian dalam mini nya tidak menutup tubuhnya yang mulus. Hao Ren dapat melihat lehernya, pundaknya dan sebagian dari perutnya.     

"Ah … " Zhao Yanzi berteriak dan memegang erat selimut di tangan Hao Ren, lalu menutup dirinya sendiri.     

Walaupun begitu, kedua kakinya yang mulus tetap ada di depan Hao Ren.     

Dia menendang Hao Ren dengan keras sebelum membalikkan tubuhnya dan kembali ke tempat tidur.     

Tentu saja, kakinya yang lembut tidak melukai Hao Ren. Namun Hao Ren bisa melihat betapa paniknya Zhao Yanzi.     

Hao Zhonghua mendengar teriakan Zhao Yanzi dari kamar sebelah. Dia melirik ke Yue Yang, yang ada di sebelahnya.     

Yue Yang sedang menulis catatan tentang badai yang terjadi hari ini di buku catatannya. Hao Zhonghua batuk dua kali dengan sengaja untuk menarik perhatiannya, tetapi Yue Yang membalikkan badan sambil tetap menulis tanpa memperhatikan apa pun.     

"Jangan coba coba mendekat atau aku akan berteriak! Aku peringatkan! Aku sudah tidak pakai baju!" Zhao Yanzi mengatakan dengan keras kepada Hao Ren begitu dia kembali ke tempat tidur.     

Hao Zhonghua mendengarnya dari kamar sebelah dan batuk lagi dua kali ke arah Yue Yang.     

Yue Yang menggigit ujung pulpennya dan berpura-pura sedang berpikir keras; dia sama sekali tidak bereaksi terhadap batuknya. Hao Zhonghua menarik napas dalam-dalam dan berpikir, "Dasar, anak-anak. Kita biarkan saja mereka."     

Hao Ren menertawakan muka marah Zhao Yanzi. Dia berbalik dan mengambil satu set selimut lainnya dari lemari.     

"Aku tidak akan mengganggu kamu lagi. Kita perlu tidur untuk persiapan perjalanan besok."     

Dia menaruh selimut di lantai kayu, membuka jaketnya dan tidur di atasnya. Lalu dia menggulingkan badannya dan meringkuk dalam selimut.     

Zhao Yanzi melihat ke bawah ke arah Hao Ren dan melihatnya menutupkan matanya, bersiap-siap untuk tidur. Sesaat, Zhao Yanzi ragu-ragu sebelum dia mengulurkan tangan dan menyenggol Hao Ren. "Hey … apakah kamu akan tidur dengan posisi seperti itu?"     

"Lalu, bagaimana lagi aku bisa tidur?" kata Hao Ren sambil membuka matanya.     

"A … aku juga nggak tau." Zhao Yanzi menjawab sambil menghindari tatapan mata Hao Ren.     

"Aku tidak akan mengganggumu lagi. Tadi kamu berteriak, dan kamu hampir membangunkan semua orang di dalam rumah," kata Hao Ren.     

"Kan kamu duluan yang menakut-nakuti aku!" Zhao Yanzi berusaha membela diri dengan galak.     

Hao Ren melambaikan tangannya. "Tidur, tidur."     

Zhao Yanzi merasa tidak enak ketika dia melihat Hao Ren seperti itu. Kalau dipikir-pikir, dia memang terlalu berlebihan ketika Hao Ren mengangkatnya.     

Setelah berpikir lebih jauh, Zhao Yanzi sadar, bahwa Hao Ren sebenarnya cukup baik padanya.     

"Aku mau berbagi tempat tidur dengan kamu." ujar Zhao Yanzi menarik ujung selimut dan bergeser ke arah tembok.     

"Sudahlah, tidur saja. Siapa yang bisa tahu rencana licik apa yang sedang kamu pikirkan." Hao Ren terlalu malas untuk pindah, jadi dia tetap di bawah selimut karena di lantai tidak terlalu dingin.     

"Ayo naik!" Zhao Yanzi mengulurkan tangannya yang mulus dan menarik selimut Hao Ren.     

Tetapi, Zhao Yanzi itu tidak seberat Hao Ren. Sehingga, bukannya menarik Hao Ren ke atas, dia hampir terjatuh ke lantai.     

"Aku akan marah kalau kamu tidak naik!" Zhao Yanzi dengan geram, sambil memutar matanya setelah melihat bahwa Hao Ren tidak pindah sedikit pun.     

Hao Ren melihat kepadanya. "Benar kamu mau aku naik ke atas?"     

Zhao Yanzi melihat kepadanya, dia tidak yakin apakah dia seharusnya mengangguk atau menggelengkan kepalanya saat ini. Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan seperti itu?     

"Naik! Bodoh!" teriaknya setelah beberapa detik merenungkan.     

"Baiklah…" Hao Ren dengan enggan naik ke sisi tempat tidur lainnya sambil tetap mengenakan selimutnya. Sepertinya dia tidak mau pindah ke sana sama sekali dan melakukan itu hanya karena permintaan Zhao Yanzi yang tulus.     

Zhao Yanzi menatap dia. Dia berharap bahwa dia bisa memukul Hao Ren dengan tangannya.     

Dia membiarkan Hao Ren tidur di sisi lainnya dari tempat tidur karena kebaikan, tapi balasannya Hao Ren memperlakukannya seperti itu!     

Selimut mereka sangat dekat. Meskipun mereka tidak bersentuhan, tetap terasa hangat.     

Hao Ren baru saja naik peringkat ke Gen level, jadi dia saat ini sangat kelelahan. Dia hampir langsung tertidur.     

Zhao Yanzi menatap muka tenang Hao Ren seperti katak di atas daun teratai, yang mengintai lalat. Tiba-tiba dia mendaratkan bibirnya ke kening Hao Ren.     

"Apa itu?" Hao Ren membuka matanya dengan bingung dan melihat muka malu Zhao Yanzi.     

"Apa yang sedang kamu katakan?" Zhao Yanzi memutar matanya pada Hao Ren. "Sudah, kembali ke mimpi konyolmu! Hmmmph!"     

Zhao Yanzi segera membelakangi Hao Ren.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.