Langit Sembilan Bintang

Da Mao dan Er Mao



Da Mao dan Er Mao

0

Ye Cangxuan dan Ye Zhantian melompat dari atas benteng klan Ye ketika siluman harimau merah langit dan siluman macan tutul guntur itu sudah berada di depan gerbang benteng yang masih tertutup. Ye Cangxuan dan Ye Zhantian lalu menatap Ye Chen.

0

Ye Cangxuan dan Ye Zhantian biasanya selalu menghindari siluman tingkat sembilan, tetapi Ye Chen justru membawa dua ekor siluman tingkat sembilan ke hadapan mereka. Hal ini membuat Ye Cangxuan dan Ye Zhantian menjadi malu karena kalah berani dengan Ye Chen.

Ye Cangxuan dan Ye Zhantian kemudian mendekati siluman itu dengan hati-hati. Mereka sangat waspada karena khawatir kalau kedua siluman itu akan menyerang mereka.

"Chen'er, dari mana kamu mendapatkan dua ekor siluman ini? Apakah mereka benar-benar menurut padamu?" Tanya Ye Zhantian sambil menatap kedua ekor siluman itu. Dulu, sewaktu klan Ye kedatangan siluman langka seperti kadal bercula satu, seluruh anggota klan tak mampu mengatasi serangan siluman tersebut. Hanya Ye Chen yang dapat mengalahkannya dengan kekuatan biji guntur. Sekarang, meskipun kekuatan Ye Zhantian telah meningkat, tetapi ia masih gentar saat menghadapi dua siluman ini secara langsung.

Ye Chen tak dapat menahan tawanya saat melihat Ye Cangxuan dan Ye Zhantian ketakutan. Tetapi reaksi dua orang tersebut sangatlah wajar, karena manusia memang takut kepada siluman tingkat tinggi. Sangat sulit untuk mengubah pemikiran tersebut dalam waktu dekat. Hal ini pula yang membuat Ye Chen harus mencari cara agar para anggota klan Ye dapat menerima Da Mao dan Er Mao.

"Chen'er, meskipun siluman bisa ditaklukan dengan teknik bela diri, tapi keganasan mereka sulit untuk dihilangkan. Mereka tidak akan mendengarkan ucapan manusia." Ujar Ye Cangxuan. Ia hanya pernah melihat beberapa klan besar yang memelihara siluman yang dikurung dalam kandang besi. Dan sekali siluman itu keluar dari kandang, siluman itu pasti akan menakuti manusia.

"Ketua terdahulu, Ayah, mereka benar-benar sangat mematuhiku!" Jawab Ye Chen. "Da Mao, Er Mao, berlutut! Ini adalah Ketua terdahulu, dan yang ini adalah Ayahku. Kalian harus mengingatnya. Kata-kata mereka sama dengan kata-kataku juga. Jadi, kalian harus mendengarkan mereka!" Ujar Ye Chen pada dua siluman tersebut.

Ye Chen baru saja menyelesaikan kata-katanya, dan dua siluman itu langsung berlutut lalu memandang Ye Chen, Ye Zhantian, dan Ye Cangxuan.

Hal ini membuat Ye Cangxuan dan Ye Zhantian sangat terkejut. Mereka tak menyangka kalau kedua siluman itu akan mematuhi ucapan Ye Chen. Bagaimana bisa pemuda itu melakukannya? Membuat siluman untuk dapat mematuhi perintah manusia sangatlah sulit.

Ye Cangxuan dan Ye Zhantian benar-benar tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Bagaimana mungkin, dua siluman di hadapan mereka bisa terlihat begitu bersahabat?

"Chen'er bagaimana caramu menjinakkan mereka?" Tanya Ye Cangxuan sembari mendekati Ye Chen. Ia benar-benar penasaran bagaimana dua siluman ini bisa menjadi sangat jinak.

Ye Chen berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk merahasiakan fakta bahwa ia bisa mengkultivasi roh karena takut dianggap aneh. Ia kemudian berkata, "Aku menggunakan cara khusus. Aku akan memberitahunya lain waktu. Percayalah padaku, dua ekor siluman sangat patuh padaku dan mereka tidak akan melukai orang lain."

Setelah mendengar jawaban Ye Chen, Ye Cangxuan dan Ye Zhantian tidak bertanya lebih lanjut. Mereka memilih untuk mencoba mendekati dua siluman itu.

Semua orang di atas dinding benteng melihat ke arah Ye Cangxuan dan Ye Zhantian yang perlahan mendekati dua siluman tersebut. Jantung mereka berdebar kencang karena khawatir. Namun, mereka mulai saling berkomentar ketika dua siluman tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerang.

"Dua ekor siluman itu sepertinya benar-benar tidak membahayakan!"

"Mana ada siluman yang tidak mencelakai manusia? Mereka hanya belum mulai menganas saja!"

"Ketua klan bilang kalau dua siluman itu tidak akan mencelakai kita. Aku percaya dengan ucapan ketua klan!"

"Aku juga!"

Ye Cangxuan yang sudah sangat dekat dengan siluman harimau merah langit itu mulai mengulurkan tangan kanannya untuk mengelus tubuh siluman tersebut. Lalu siluman harimau langit itu pun menundukkan kepalanya. Ye Cangxuan mengira kalau siluman itu akan menyerangnya, tetapi ternyata siluman tersebut menunduk untuk menyapanya. Hal ini membuat seulas senyum terukir di wajah Ye Cangxuan.

Ketakutan Ye Cangxuan dan Ye Zhantian agak berkurang setelah mengelus tubuh dua siluman tersebut.

"Siluman harimau merah langit ini bernama Da Mao dan siluman macan tutul gutur itu bernama Er Mao. Da Mao bergulinglah, Er Mao berdiri terbalik!" Dua siluman ini dengan segera melaksanakan perintah Ye Chen. Siluman harimau merah langit ini segera berguling, sedangkan siluman macan tutul guntur itu berbaring terlentang dengan empat kaki menghadap ke atas karena tidak mengerti maksud dari berdiri terbalik.

"Aku menyuruhmu berdiri terbalik, bukan menyuruhmu terlentang seperti itu." Kata Ye Chen sembari tertawa keras.

Siluman macan tutul guntur menelan ludahnya dan menatap Ye Chen dengan tatapan memelas karena masih tidak mengerti maksud dari ucapan pemuda itu.

"Aku baru kali ini melihat siluman yang sangat penurut seperti ini." Hal ini membuat Ye Cangxuan dan Ye Zhantian luar biasa terkejut. Bahkan anggota klan yang ada di atas dinding benteng juga membelalakkan mata karena amat terkejut.

Kalau dua ekor siluman tingkat sembilan ini membantu klan Ye saat bertarung, maka hal ini juga pasti akan sangat mengejutkan bagi lawan mereka nanti. Itu berarti, klan Ye tidak perlu takut lagi pada klan Yun dan tekanan dari raja Donglin juga akan berkurang.

Setelah itu, Ye Meng dan beberapa pemuda lainnya ikut melompat turun dari atas dinding benteng klan Ye.

"Kenapa kalian turun?" Tanya Ye Cangxuan pada Ye Meng dan yang lainnya.

"Ketua terdahulu, kami ingin melihat siluman harimau merah langit dan siluman macan tutul guntur!" Jawab Ye Meng dan beberapa pemuda yang lain. Rasa penasaran mereka benar-benar membuat mereka lupa dengan bahaya dari dua siluman ini.

"Ketua klan, apa mereka benar-benar tidak akan mencelakai kita?" Tanya Ye Ming yang tampak sangat bersemangat.

"Tenang saja. Mereka tidak berani mencelakai orang lain!" Kata Ye Chen sambil tertawa.

Setelah mendengar ucapan Ye Chen barusan, Ye Meng, Ye Ming, dan beberapa orang lainnya pun datang untuk mengelus dua siluman itu. Dan terbukti bahwa kedua siluman itu tidak melukai mereka. Para pemuda klan Ye sangat antusias terhadap kedatangan dua siluman ini. Mereka bahkan sampai berkerumun untuk melihat dua siluman ini dari dekat. Sedangkan dua ekor siluman itu tampak tenang dan sesekali menjulurkan lidah untuk menjilat para pemuda itu.

"Aku rasa nama Da Mao dan Er Mao kurang bagus. Seharusnya, siluman merah langit ini diberi nama Lu Tianhu."

"Lalu bagaimana dengan siluman macan tutul guntur?"

"Panggil saja Huang Feng karena sekujur tubuhnya berwarna kuning."

"Sama sekali tidak enak didengar! Lebih baik Da Mao dan Er Mao saja!" Ye Meng dan pemuda yang lain saling berdebat mengenai nama yang lebih bagus untuk dua siluman ini.

Hal ini membuat para anggota klan yang ada di atas dinding benteng turun satu per satu dan mengelilingi siluman tersebut sambil bersorak gembira. Bahkan beberapa anak kecil menaikinya dan mengelus kedua siluman tersebut.

Sepertinya tidak butuh waktu lama untuk membuat para anggota klan Ye dapat menerima kehadiran Da Mao dan Er Mao. Ye Chen sama sekali tidak khawatir ketika para anggota klannya berinteraksi dengan dua siluman tersebut karena Da Mao dan Er Mao sudah berhasil ia jinakkan dengan kekuatan kultivasi rohnya.

"Chen'er, bagaimana daya tarung kedua siluman tingkat sembilan ini?" Tanya Ye Cangxuan sembari melihat Da Mao dan Er Mao dengan tatapan hangat.

"Ketua terdahulu, kekuatan mereka tidak kalah dari ahli tingkat sembilan!" Ye Chen berkata dengan penuh keyakinan.

Jawaban Ye Chen membuat Ye Cangxuan sangat gembira karena klan Ye bisa mendapatkan bantuan dari dua ahli tingkat sembilan tanpa harus bersusah payah.

"Zhantian, aku pergi dulu ke dapur untuk mengambil daging untuk Da Mao dan Er Mao!" Kata Ye Cangxuan sambil berjalan pergi. Langkah kakinya terasa sangat ringan karena sedang bersukacita.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.