Langit Sembilan Bintang

Teknik Ilusi



Teknik Ilusi

0Di sekeliling mereka dipenuhi dengan rumput laut, dan mereka tak bisa melihat ujung dari tempat tersebut. Ketika menoleh ke belakang, jalan untuk kembali sama sekali tidak terlihat. Mereka seperti masuk ke dalam formasi besar ilusi. Namun orang tidak bisa merasakan adanya formasi tersebut.     
0

Baik Raja api dan Raja angin, ataupun ahli makhluk laut lainnya, semuanya telah terikat di dalam rumput laut itu.     

Ahli pandangan jiwa pun tidak bisa menemukan jalan keluar dari rumput laut tersebut.     

"Mata Raja api juga tidak bisa melihat petunjuk, tapi kenapa dia tetap menerobos kemari?" Tantai Ling sedikit tidak mengerti, tidak hanya Raja api, bahkan ia sendiri juga tidak bisa merasakan pergerakan Xuan Qi ataupun formasi di sana. Karena itulah ia mengira kalau tidak masalah jika ia masuk ke sana.     

Di dalam kegelapan rumput laut itu, Ye Chen sama sekali tidak panik, ia menutup mata dan merasakan sekelilingnya. Di dalam gelombang air itu ada sebuah kekuatan misterius yang mirip dengan energi teknik rahasia A Li.     

Ye Chen kemudian membuka mata dan menatap Tantai Ling, "Rumput laut ini sepertinya bukan formasi, melainkan teknik ilusi, kemungkinan besar kita sekarang berada di tempat ilusi."     

Tantai Ling terlihat mengerutkan keningnya, "Aku ingat, sebelum masuk ke sini aku mendengar ada suara yang memanggilku, entah kenapa aku tidak berpikir terlebih dahulu, dan malah langsung ikut masuk. Hanya saja suara itu terdengar samar-samar sekali, kalau kamu tidak mengatakan hal ini, aku mungkin tidak akan ingat."     

Ye Chen terkejut setelah mendengar ucapan Tantai Ling, jangan-jangan saat Raja api menggunakan matanya untuk memeriksa, orang itu sudah dalam posisi terkena teknik ilusi ini, sehingga ia tidak ragu-ragu dan masuk ke dalam? Teknik ilusi yang kuat ini sampai membuat mereka tidak sadar kalau sudah terkena teknik ilusi.     

Kalau orang yang membuat ini ingin mereka mati, maka mereka pasti sudah menjadi mayat sekarang.     

Makhluk apa yang tersembunyi di dalam rumput laut itu? Dan siapa yang menciptakan teknik ilusi ini?     

Entah Xiaoyou berada di bagian mana, apakah ia juga masuk ke dalam perangkap ini? Ye Chen mengkhawatirkan Xiaoyu tapi ia sama sekali tidak dapat merasakan keberadaan gurita tersebut.     

"Karena ini teknik ilusi, lebih baik kita tidak meneruskannya. Lebih baik kita duduk dulu untuk memfokuskan pikiran dan energi." Ujar Ye Chen yang kemudian mendarat di dasar laut secara perlahan. Lalu ia duduk bersila di atas kerikil yang ada di dasar laut, dan mulai memusatkan pikirannya untuk menembus teknik ilusi itu.     

Sementara Tantai Ling dan Sikong Jingming juga duduk bersila.     

Lalu ada berbagai bayangan ilusi yang terbesit di dalam pikiran Ye Chen, namun ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Kemudian mutiara ilusi di balik pakaiannya tampak bersinar, sinarnya masuk ke dalam tubuh Ye Chen dan membuatnya sangat tenang.     

Ketika tiga orang itu duduk bersila, rumput laut yang ada di sana terlihat menjerat Tantai Ling, Ye Chen, dan Sikong Jingming seperti tentakel gurita.     

"Ini adalah halusinasi, jangan memperdulikannya!" Ujar Tantai Ling sambil tetap duduk bersila dan memfokuskan pikirannya. Suaranya sudah terdengar seperti orang yang sadar saat melihat aksi rumput laut tersebut.     

Rumput laut itu seperti ular piton yang melilit tubuh mereka bertiga, rasa dingin dan berminyak di kulit mereka terasa sangat nyata, dan sama sekali tidak seperti ilusi.     

Rumput laut tersebut perlahan melilit leher mereka, dan semakin lama semakin kencang, mereka bahkan bisa mendengar suara desisan. Jeratan rumput laut ini seperti tali kematian yang semakin lama menjadi semakin erat, membuat mereka tidak bisa bernapas.     

Namun Tantai Ling, Ye Chen, dan Sikong Jingming terus duduk bersila di sana, seperti biksu yang menjaga hatinya agar tidak digoyahkan oleh makhluk dari luar.     

Tapi seiring dengan berjalannya waktu, rasa sesak itu menjadi semakin kuat, Sikong Jingming yang awalnya tenang pun perlahan goyah. Ia merasa dirinya sudah mencapai batas, dan wajahnya terlihat gelisah, bagaimana kalau semua ini bukan ilusi?     

Ia kemudian membuka mata, kedua tangannya langsung berusaha untuk menarik rumput laut itu, dan ingin melepaskan ikatan rumput laut tersebut. Tapi rumput laut itu sangat kuat, kekuatan Sikong Jingming tidak dapat memutuskannya.     

Wajahnya terlihat menderita. Seorang ahli pandangan jiwa bisa kuat menahan napas selama beberapa jam, tapi entah kenapa rasa sesak napas akibat jeratan rumput laut itu membuat Sikong Jingming tidak bisa bertahan.      

Tantai Ling terus menutup mata, ia bisa merasakan kondisi Sikong Jingming, ia tahu kalau semua itu hanyalah halusinasi. Walaupun ia sesak napas karena terjerat rumput laut, tapi ia tetap tenang, hanya saja kondisi Sikong Jingming membuatnya sedikit khawatir.     

Beberapa guru besar teknik ilusi bisa membunuh orang melalui halusinasi, mereka menambah ketakutan dan kebencian di dalam hati musuhnya, sampai akhirnya musuhnya tidak bisa menahan semua beban itu dan menyebabkan kematian.     

Namun sekarang Tantai Ling hanya bisa menjaga hatinya. Kalau sampai ia terkena teknik ilusi ini, ia akan masuk ke dalam dunia ilusi dan sulit untuk keluar, dan itu beresiko kematian.     

Sementara itu, Sikong Jingming terlihat meronta dan penuh penderitaan. Ia ingin meminta tolong pada Tantai Ling, tapi tenggorokannya serak dan tidak bisa mengeluarkan suara. Pupil matanya terlihat membesar, ketakutan sudah menguasai hatinya. Dulu ia tidak takut kalau harus berhadapan dengan kematian, tapi sekarang...     

Meskipun Ye Chen merasakan keanehan Sikong Jingming, tapi ia tidak bisa memberi pertolongan. Kalau bukan karena perlindungan mutiara ilusi, mungkin ia akan bernasib sama dengan Sikong Jingming. Kalau pertahanannya kendur sedikit, ia juga akan masuk ke dunia ilusi.     

Sesak napas yang ia rasakan membuatnya sulit berpikir, dan merasa seolah akan mati. Namun Ye Chen terus mengingatkan dirinya kalau itu adalah ilusi, bukan kenyataan. Bahkan ia sampai menggigit lidahnya agar tetap tersadar.     

Setelah meronta-ronta begitu lama, tubuh Sikong Jingming tidak kuat lagi, matanya perlahan hilang fokus, lalu ia terjatuh ke dalam semak-semak rumput laut itu dan tidak bergerak lagi.     

Apakah Sikong Jingming mati terbunuh karena kekuatan ilusi tersebut?     

Ye Chen merasa ngeri, teknik ilusi itu terlalu kuat, jauh dari yang ia bayangkan. A Li yang menggunakan mutiara ilusi untuk mengeluarkan teknik ilusi pun hanya bisa membuat orang kebingungan, dan tidak sampai membunuh orang. Karena butuh teknik ilusi yang lebih tinggi lagi untuk membunuh orang.     

Sepertinya kali ini mereka bertemu dengan musuh yang sangat menakutkan!     

Mayat Sikong Jingming tergeletak di sana dengan ekspresi menderita.     

Tantai Ling terlihat mengerutkan keningnya, ia menunjukkan ekspresi sedih. Walaupun hubungannya dengan Sikong Jingmng tidak begitu baik, tapi orang itu adalah salah satu tetua tertinggi dalam klannya. Setelah Klan Makhluk Laut Es Biru mengalami kesulitan, tidak banyak ahli pandangan jiwa yang tersisa, dan meski Sikong Jingming sering bersikap emosional, tapi dia adalah sosok yang melindungi Klan Makhluk Laut Es Biru dengan sepenuh hati.     

Lalu tiba-tiba ada sebuah benda yang mengenai Tantai Ling dan membuatnya sangat terkejut.     

"Tantai, hati-hati!" Ye Chen berseru keras tanpa memperdulikan bahaya yang mengancam.     

Teriakan Ye Chen membuat Tantai Ling terkejut, pikirannya menjadi lebih jernih, ia baru sadar kalau ada yang tidak beres, dan segera melindungi hatinya. Pikirannya sempat terpecah karena kematian Sikong Jingming, dan membuatnya nyaris masuk ke dalam dunia ilusi.     

Di dalam semak rumput laut yang jauh di sana, ada mayat-mayat yang terbaring, mereka masih bisa mengenali wajah dari mayat-mayat tersebut.     

Raja api, Raja angin…Dan orang-orang yang tadi masih hidup, kini sudah menjadi mayat dalam sekejap mata.     

Ahli yang menguasai wilayah tahap dua juga mati terkena teknik ilusi tersebut. Wajah para ahli tersebut masih terlihat menderita, ada banyak mayat yang mati dengan mata terbuka lebar.     

Di dalam dunia ilusi, waktu berubah menjadi kacau, entah sudah berapa lama mereka ada di dalam sana. Kini hanya tersisa dua orang yang hidup, yaitu Tantai Ling dan Ye Chen.     

Selendang sutra putih yang selalu melindungi Tantai Ling jatuh ke tanah, sementara trisulanya tertancap di kerikil, dua harta karun itu sama sekali tidak berfungis di dalam sana.     

Jeratan rumput laut di leher mereka berdua menjadi semakin erat, membuat mereka semakin sulit untuk bernapas, dan tidak bisa membedakan dunia ilusi atau kenyataan.     

Apakah mereka akan mati?     

Ye Chen merasa dirinya sudah mencapai batas, dan pasti akan mati sebentar lagi. Ia rela kalau harus mati di dalam peperangan, tapi enggan untuk mati di tempat yang tidak jelas seperti sekarang!     

Ada keinginan untuk bertahan hidup yang amat kuat di dalam hati Ye Chen. Lalu tiba-tiba pisau terbang yang ada di dalam pikirannya berdengung, dan Xuan Qi pun mengalir deras ke seluruh tubuhnya, membuat sesak napasnya berkurang dan kembali normal.     

Hati Ye Chen pun perlahan kembali tenang. Xuan Qi di dalam tubuhnya berputar, membuat ilusi apapun tidak dapat menjeratnya lagi. Lalu jeratan rumput laut itu perlahan terbuka, dan akhirnya Ye Chen merasa terlepas. Tapi ia bisa merasakan kalau kekuatan dunia ilusi itu masih berputar di sekitarnya, dan sedang mencari celah di dirinya.     

Sementara itu, Tubuh Tantai Ling masih terjerat rumput laut, terutama di lehernya, ada bekas merah yang dalam. Wajahnya terlihat penuh penderitaan, ia yang memiliki kultivasi tinggi sepertinya juga hampir tidak bisa menahan siksaan teknik ilusi tersebut.     

Kalau bukan karena pisau terbangnya, dan hanya mengandalkan kekuatan fisiknya, Ye Chen belum tentu bisa bertahan seperti Tantai Ling yang hanya mengandalkan kekuatan fisiknya saja.      

Tangan Tantai Ling kemudian mengambil rumput laut di lehernya, ia ingin melepaskan diri dari jeratan tersebut.     

Kalau terus seperti ini, ia tidak akan bertahan barang berapa menit saja!     

"Tantai Ling, sadarlah! Cepat!" Ye Chen kembali berteriak keras, seperti singa jantan yang meraung. Gelombang suaranya mengandung kekuatan yang mampu menyadarkan orang lain.     

Suara keras itu masuk ke dalam pikiran Tantai Ling, membuat wanita itu sedikit tersadar. Raut wajahnya sudah tak terlihat begitu menderita seperti sebelumnya. Lalu ia duduk bersila dan tidak bergerak, ia sadar kalau dirinya lengah sedikit saja, maka ilusi itu akan semakin menjeratnya. Kalau bukan karena suara Ye Chen, mungkin ia sudah bernasib sama seperti Sikong Jingming. Padahal ia masih harus memikul nyawa anggota klannya, jadi ia tidak boleh mati di sana!     

Melihat Tantai Ling kembali tenang, Ye Chen pun menghela napas lega dan terus berkonsentrasi demi menjaga hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.