Langit Sembilan Bintang

Cepat Lepaskan!!



Cepat Lepaskan!!

0Bi Ling dalam posisi unggul, sedangkan Ye Chen seimbang dengan Liang Yan'er.     
0

Liang Yan'er sudah menjadi ahli pandangan jiwa selama bertahun-tahun, dan wilayah tahap satunya sudah sangat sempurna. Bahkan ia sudah memiliki sedikit wilayah tahap dua, ditambah dengan kultivasinya serta kultivasi iblisnya. Semua itu membuat wilayah bintang Ye Chen tidak bisa langsung membunuhnya.     

Di dalam pertarungan itu, Liang Yan'er merasakan energi mutiara ilusi dari tubuh Ye Chen.     

"Bocah, berikan mutiara ilusi itu padaku!" Liang Yan'er berseru seraya mencengkram dada Ye Chen.     

Wilayah kedua pihak pun beradu dengan sangat keras, energi keduanya menerjang dinding, membuat dinding yang terbuat dari logam itu retak.     

"Mati!" Energi membunuh Liang Yan'er semakin memancar, dan cakar tajamnya mengeluarkan energi iblis yang dapat membusukkan. Cakarnya kemudian menerjang wilayah Ye Chen dan membuat wilayah pemuda itu nyaris hancur.     

Siluman rubah berekor sembilan yang kuat sekali!     

Bi Ling menjadi khawatir saat merasakan energi iblis dari tubuh Liang Yan'er, tangan kanannya pun mengeluarkan pilar guntur ke arah wanita itu.     

Pilar guntur yang dikeluarkan Bi Ling meledak di tubuh Liang Yan'er, membuatnya sangat marah.     

Dewa guntur penghancur Bi Ling juga tidak bisa diremehkan, karena ia bisa menemukan celah di dalam wilayah Liang Yan'er     

"Kalian tidak mungkin bisa membunuhku, aku dilindungi oleh teknik ajaib dari Kepala Kerajaan Shen!" Setelah Liang Yan'er terkena serangan pilar guntur Bi Ling, ia masih bisa menyerang dengan kekuatan penuh.     

Ye Chen tampak mengerutkan kening saat melihat Liang Yan'er kembali ke wujud rubah berekor sembilan. Entah bagaimana keadaan pilar dewa guntur asli di tempat lainnya, ia harus mengejar waktu. Kemudian ia pun menyiapkan lonceng iblis dan tungku pengguncang langit jika sewaktu-waktu dibutuhkan.     

Lalu, mutiara ilusi terlihat melayang dari dada Ye Chen, dan mengeluarkan cahaya putih. Di dalam cahaya itu muncul bayangan yang tampak samar-samar, kemudian A Li pun muncul di udara. Sembilan ekor A Li terlihat bergoyang-goyang, dan wujud aslinya jauh lebih kecil daripada siluman rubah itu, tubuhnya putih bersih dan terlihat sangat lucu.     

Keduanya sedang menggunakan teknik ilusi untuk saling menyerang, dan mutiara ilusi pun bersinar dengan sangat terang.     

Pertarungan teknik ilusi lebih mengerikan dari pertarungan wilayah, begitu ada kesalahan, maka akan langsung kalah.     

Waktu berlalu begitu lama saat pertarungan itu terjadi.     

Mata hitam siluman rubah berekor sembilan itu tiba-tiba terlihat bingung, di dalam pertarungan teknik ilusi, A Li meminjam kekuatan mutiara ilusi dan berhasil mengendalikan Liang Yan'er!     

Liang Yan'er pun tampak mengerutkan kening, seperti sedang berusaha lepas dari teknik ilusi A Li. Cahaya putih yang menyelimuti tubuh A Li terlihat semakin samar, lalu tubuhnya pun goyah dan hampir jatuh.     

Ye Chen melihat kondisi Liang Yan'er, dan bergegas memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuhnya!     

Wilayah tahap dua Ye Chen pun keluar dan menyerang wilayah Liang Yan'er, sementara tungku pengguncang langit di tangan kanannya dilepaskan ke arah wanita itu.     

Peng! Tungku pengguncang langit yang terus bertambah besar itu pun menerjang dada Liang Yan'er, membuatnya terpental dan muntah darah.     

Kemudian Liang Yan'er berubah menjadi cahaya merah dan berusaha melarikan diri.     

"Hisap!" Ye Chen menggerakkan tungku pengguncang langit untuk mengejarnya, mulut tungku itu membentuk sebuah pusaran kuat yang menelan cahaya merah tersebut.     

Lalu terdengar suara jeritan Liang Yan'er, ia terus meronta dan berusaha keluar dari dalam sana, tapi Ye Chen terus mengendalikan tungku pengguncang langitnya untuk memproses Liang Yan'er dengan api roh.     

Liang Yan'er terus menjerit-jerit dari dalam sana.     

"Lepaskan aku, kalau tidak, Kepala Kerajaan Shen akan menghancurkan kalian semua!" Jerit Liang Yan'er yang sedang panik, tapi tetap mengancam mereka.     

Tepat ketika Ye Chen menggunakan tungku pengguncang langit untuk menghisap Liang Yan'er, dua ahli pandangan jiwa yang sedang bertarung dengan Bi Ling berubah menjadi seperti besi yang sedang ditempa, seluruh tubuhnya terlihat berwarna merah. Kemudian mereka berdua meledak, dan kekuatan besar yang berpusat pada mereka pun menerjang orang-orang yang tak sempat menghindar.     

Jarak Bi Ling terlalu dekat dengan mereka.     

"Kak Bi Ling, awas!" Ye Chen berteriak dengan panik, tapi karena dua orang itu meledakkan diri terlalu tiba-tiba, ia sama sekali tidak bisa membantu Bi Ling.     

"Ling'er, awas!" Melihat dua ahli pandangan jiwa poin satu itu meledakkan diri, Bi Yin pun langsung panik. Ia yang jaraknya dekat dengan Bi Ling pun segera melesat ke depan Bi Ling untuk melindunginya.     

Kemudian terdengar suara yang sangat keras, kekuatan besar itu mengenai punggung Bi Yin, membuatnya terlempar jauh.     

"Yin'er!" Bi Ling berteriak, ia sedang bersiap menggunakan kekuatan wilayahnya. Namun matanya seketika memerah saat melihat Bi Yin muncul di depannya.     

Setelah kekuatan itu menerjang Bi Ling, keadaan di sana menjadi sangat tenang. Di dalam istana itu hanya ada Ye Chen dan Bi Ling yang berdiri dan terluka ringan.     

Bi Ling lalu terbang ke arah Bi Yin yang terlempar, air matanya pun menetes seketika.     

"Yin'er, Yin'er bagaimana keadaanmu?" Bi Ling memeluk Bi Yin dengan tubuh gemetaran, di tangannya sudah ada bekas darah. Meskipun Bi Yin mengenakan zirah yang kuat, dan tak bisa ditembus oleh kekuatan ahli pandangan jiwa, tapi sekarang zirah tersebut sudah hancur, bahkan punggung Bi Yin berdarah.     

Bi Ling tak dapat menahan air mata kesedihannya saat melihat Bi Yin dalam kondisi seperti itu.     

Bi Yin sudah sangat terluka, dan meskipun ia memiliki fisik makhluk guntur yang kuat, tapi mungkin tidak akan bisa bertahan.     

Ye Chen kemudian menyimpan tungkunya, melihat Bi Yin seperti itu, ia pun berjalan ke samping Bi Ling.     

"Ling'er… Aku sudah mendengar panggilan leluhur… Setelah aku pergi, kamu harus… Harus menjaga dirimu...." Cadar Bi Yin pun terjatuh, dan wajah cantiknya terlihat pucat. Namun ia masih berusaha untuk tersenyum, kemudian matanya perlahan hilang fokus.     

"Adik kecil, cepat tolong dia! Aku mohon cepat tolong dia!" Bi Ling menangis sejadi-sejadinya, melihat Ye Chen berjalan mendekat, ia segera menarik ujung baju pemuda itu seraya memohon bantuan.     

"Cepat katakan padaku bagaimana aku bisa menolongnya?" Ye Chen segera bertanya, kalau ada cara yang bisa menolong Bi Yin, ia pasti akan menolongnya!     

"Seperti kita saat itu, bantu dia membangunkan darah purbanya!" Bi Ling melihat Bi Yin yang semakin pucat.     

"Hah?" Ye Chen tercengang mendengar Bi Ling.     

"Untuk apa kamu berdiri saja? Cepat buka baju!" Bi Ling menangis dalam kepanikan, dan ia sudah tidak memperdulikan apapun.     

Buka baju? Di sini? Dalam kondisi seperti ini?      

Walaupun Bi Yin juga merupakan wanita cantik, tapi dengan kondisinya yang bersimbah darah, tentu saja tidak pantas untuk melakukan hal itu. Lagi pula cara tersebut juga belum tentu dapat menolong Bi Yin! Kalau Bi Yin tetap saja mati, bukankah sama saja Ye Chen menganiaya orang mati?     

Menolong Bi Yin belum tentu bisa dilakukan dengan membangunkan darah purba 'kan?     

Bi Yin terlihat semakin pucat, cahaya kehidupan di wajahnya semakin pudar.     

Dan berdiam diri melihat orang mati bukanlah gaya Ye Chen!     

Ye Chen yang dahinya sudah dipenuhi keringat, segera menggerakkan sembilan bintang di dalam tubuhnya, dan Xuan Qi guntur pun mengalir deras dalam tubuhnya. Ia mengarahkannya ke tangan sampai jarinya, membuat kilatan guntur samar-samar terlihat di antara jari-jarinya. Lalu ia mengarahkan jarinya ke Bi Yin, kemudian terdengar suara keras saat Xuan Qi guntur yang murni itu masuk ke dalam tubuh Bi Yin.     

Bi Yin tersedak, seluruh tubuhnya pun gemetaran, di dalam tubuhnya seolah ada sesuatu yang terbangun.     

Berhasil! Mata Ye Chen tampak berbinar dan terus menyalurkan Xuan Qi-nya.     

Bi Ling kembali menemukan harapan saat merasakan perubahan di dalam tubuh Bi Yin. Tadi ia serasa hampir gila ketika melihat Bi Yin sekarat, dan mengira jika Ye Chen menyetubuhi Bi Yin, maka Bi Yin akan tertolong. Ia sama sekali tidak menyangka kalau tanpa melakukan hubungan itu, Ye Chen bisa membangunkan darah purba Bi Yin.     

Wajah Bi Ling pun memanas saat mengingat sikapnya tadi, ia sudah tidak bisa memikirkan apa-apa lagi. Kini ia hanya mengamati perubahan Bi Yin dengan tegang.     

"Yin'er, kamu harus bertahan!" Bi Ling menggenggam erat tangan Bi Yin.     

Sementara Ye Chen terus menyalurkan Xuan Qi gunturnya ke dalam tubuh Bi Yin, dan wajah Bi Yin pun terlihat membaik secara perlahan. Seluruh tubuhnya seperti pusaran yang tidak bisa penuh, dan menyerap Xuan Qi petir Ye Chen dengan ganas.     

Ye Chen perlahan merasa seperti tidak tahan lagi, ia pun terpaksa menggerakkan pisau terbangnya.     

Kultivasi Bi Yin menerobos ke tingkat tak berawal poin sepuluh, lalu ke tingkat pandangan jiwa, dan perlahan ada kekuatan wilayah yang berputar di tubuhnya. Kini luka di tubuhnya juga perlahan pulih.     

Kecepatan pemulihan keturunan makhluk guntur sangat cepat.     

Bi Yin yang awalnya mengira kalau dirinya sudah akan mati, sekarang perlahan kembali tersadar. Darah purba di dalam tubuhnya juga sudah terbangun, dan membuatnya mendapatkan pemahaman wilayah.     

Bi Yin perlahan membuka mata dan melihat Ye Chen yang menunjukkan jari ke arah dadanya. Hal itu membuatnya tampak mengerutkan kening, namun ia bisa merasakan Xuan Qi guntur yang mengalir dari tubuh Ye Chen. Ia pun tertegun sejenak, apakah Ye Chen yang menolongnya saat ia hampir mati?     

Bahkan Ye Chen bisa membangunkan darah purbanya!     

Bi Yin akhirnya memahami semuanya, selama ini ia telah salah paham pada Ye Chen. Ternyata Ye Chen lah yang membangunkan darah purba Bi Ling, pantas saja Bi Ling mengatakan kalau pemuda itu tidak mengincar kultivasinya. Sekarang prasangka buruknya pada Ye Chen sudah menghilang.     

Tindakan menyalurkan Xuan Qi yang dilakukan Ye Chen memiliki resiko besar, dan Bi Yin sangat berterima kasih karena pemuda tersebut menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kultivasinya.     

Xuan Qi guntur Ye Chen terus mengalir sampai tubuhnya kosong. Kalau bukan karena Xuan Qi yang keluar dari pisau terbang, mungkin ia sudah tidak bisa bertahan lagi.     

Darah purba makhluk guntur ternyata memang sangat luar biasa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.