Langit Sembilan Bintang

Jiwa Leluhur



Jiwa Leluhur

0Ye Chen merasa senang saat melihat Zhenyan mempercayainya. Tantai Ling sama sekali tidak bilang kalau wanita itu memanfaatkannya menjadi kambing hitam. Sekarang Ye Chen juga ingin membuat wanita itu menjadi kambing hitam. Karena disandingkan dengan Tantai Ling cukup membuatnya merasa tertekan, tapi sekarang ia bisa meringankannya sedikit.     
0

Zhenyan terus berpikir keras dan akhirnya bisa mencerna perkataan Ye Chen. Lalu ia mengatupkan tangan dan memberi hormat pada Ye Chen sambil mengangguk kuat. Kini ia baru memahami semuanya. Pantas saja tak ada satupun dari Klan Makhluk Laut yang bisa mengejar Tantai Ling, ternyata karena mereka kurang berwibawa!     

Sekarang tatapan Zhenyan berubah dari menghormati Ye Chen menjadi mengaguminya.     

"Baik terhadap wanita adalah tanggung jawab lelaki, tapi saat wanita tidak mau menurut, pantat mereka tetap harus dipukul, paham?" Ye Chen berkata dengan sombong sambil memperagakan dengan tangannya. Kemudian ia mengingat apa yang ia rasakan sebelum ini, dan ia menjadi semakin ingin memukul pantat Tantai Ling.     

Ekspresi wajah Zhenyang terlihat memerah saat ia menganggukkan kepala. Sekarang ia menjadi semakin mengagumi Ye Chen yang bahkan berani memukul pantat Tantai Ling, benar-benar berwibawa!     

Melihat wajah Zhenyan memerah membuat Ye Chen berpikir kalau anggota Klan Makhluk Laut benar-benar lugu, karena mempercayai seluruh bualannya. Kalau ia bisa benar-benar bisa memukul pantat Tantai Ling yang berisi itu, pasti rasanya cukup enak.     

Ketika Ye Chen membual, tiba-tiba ia mendengar suara dengusan dingin di telinganya.     

"Kalau kalian terus membicarakan omong kosong, percaya atau tidak, aku akan benar-benar membunuh kalian!" Ujar Tantai Ling dengan nada sedikit marah. Nada bicaranya tidak terdengar datar seperti biasanya, bahkan kali ini terdengar agak panik.     

Ye Chen melihat ke lautan dan melihat Zhenyan di sebelahnya, orang itu tidak mendengar suara Tantai Ling. Ye Chen pun tersenyum licik, entah kenapa ia percaya diri bahwa Tantai Ling tidak mungkin membunuhnya. Namun ia juga tidak melanjutkan bualannya lagi.     

Entah kenapa, membayangkan wajah Tantai Ling membuat Ye Chen ingin tertawa.     

"Tak lama lagi aku akan kembali, aku pamit dulu!" Ye Chen tertawa dan segera terbang melesat.     

Zhenyan memandang Ye Chen menjauh dengan penuh kekaguman. Ia bertekad untuk meminta Ye Chen agar mau menjadi bosnya di lain waktu. Ia ingin pemuda tersebut mengajarinya cara meluluhkan hati wanita cantik di Klan Makhluk Laut.     

Makhluk laut sangat tulus dalam hal perasaan. Selama hidupnya, mereka hanya memiliki satu pasangan. Para wanita di dalam makhluk laut juga sangat serius terhadap perasaan, dan memilih pasangan dengan sangat hati-hati. Sehingga walaupun para pria di dalam klan itu memiliki kekuatan yang cukup kuat, tetap saja mereka sulit mendapatkan wanita di dalam klan tersebut.     

Ye Chen menghilang dengan cepat di angkasa, sementara Tantai Ling menarik pikirannya kembali. Dengan status dan kepribadiannya, ia tidak akan menjelaskan semuanya pada Zhenyan, tapi ia merasa kesal karena Ye Chen membalasnya dengan perbuatan seperti ini.     

Di istana kristal yang luas itu, entah kenapa ia tidak merasa kesepian seperti dulu lagi.     

Tantai Ling yang dingin bagaikan patung itu, kini tersenyum jika mengingat percakapan Ye Chen dengan Zhenyan.     

Kalau anggota Klan Makhluk Laut melihat pemandangan itu, mereka pasti akan tercengang. Ternyata Yang Mulia mereka yang selama ini sedingin es, bisa tersenyum secantik ini.     

Ketika Tantai Ling tersenyum, tiga pikiran roh datang dari jarak ribuan mil.     

Ia pun mengerutkan keningnya, itu adalah pikiran roh tiga tetua tertinggi yang menjaga tempat leluhur!     

Walaupun ia berstatus sebagai ratu laut utara, tapi kedudukan tiga tetua tertinggi tersebut lebih tinggi darinya. Di tempat leluhur itu terkubur banyak jiwa leluhurnya, bahkan ayahnya juga kembali ke tempat leluhur setelah meninggal. Sebagai orang yang menjaga tempat leluhur itu, Tiga Tetua Tertinggi tersebut sangat dihormati di dalam Klan Makhluk Laut.     

Bahkan Tantai Ling tidak berani terang-terangan menunjukkan penolakannya, dan tidak menentang mereka secara langsung.     

"Ada masalah apa, sampai Tiga Tetua Tertinggi datang ke sini?" Pikiran Tantai Ling keluar dari istana dalam, ia sudah menyimpan kembali senyumannya dan kembali ke sikap dinginnya.     

"Yang Mulia, kami telah meminta petunjuk leluhur. Jiwa leluhur berkata bahwa makhluk laut tidak perlu bergabung dengan makhluk guntur. Lagi pula, di antara Klan Keturunan Makhluk Guntur dan Klan Makhluk Laut tidak memiliki perjanjian pernikahan." Ujar salah seorang tetua tertinggi, nada bicaranya terdengar sangat lembut, "Yang Mulia adalah orang yang paling berbakat di dalam Klan Makhluk Laut selama ribuan tahun ini, satu-satunya orang yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan warisan dari leluhur, jadi tidak perlu terikat dengan Klan Makhluk Guntur."     

Mendengar perkataan tetua tertinggi, Tantai Ling terlihat sedikit lega. Energi dingin di tubuhnya juga sedikit berkurang. Ia merasa lega karena akhirnya bisa menyelesaikan pertikaiannya dengan tetua tertinggi.     

"Hanya saja, leluhur memberikan satu syarat, mohon Yang Mulia memenuhinya." Ujar tetua tertinggi lagi dengan hangat tapi sedikit tegas.     

"Katakan apa syaratnya," ujar Tantai Ling.     

"Serangan binatang jiwa datang, walaupun tidak begitu mengancam, tapi nantinya pasti akan membahayakan Klan Makhluk Laut juga. Jiwa para leluhur sudah merasakan adanya bahaya, dan saat bahaya itu datang, Yang Mulia pasti akan sekuat tenaga berperang. Namun itu berarti keturunan kuat di dalam klan kita akan terputus." Ujar tetua tertinggi itu, nada bicaranya terdengar ragu.     

Tantai Ling mengerutkan keningnya tanpa mengatakan apapun. Ia menunggu tetua untuk melanjutkan perkataannya.     

Melihat Tantai Ling tidak merespon, tetua tertinggi itu sedikit ragu dan melanjutkan lagi.     

"Bi Mie mewarisi darah yang kental dari Klan Keturunan Makhluk Guntur, tentu sangat sesuai…"     

Begitu mendengar nama Bi Mie disebut, Tantai Ling langsung merasa kesal, dan segera memutus pembicaraan, "Jangan membicarakan masalah itu lagi. Hal itu tidak mungkin terjadi. Maafkan aku, tapi aku tidak bisa menerimanya."     

"Yang Mulia, dengarkan dulu ucapanku sampai habis." Tetua itu segera berkata, "Walaupun Bi Mie sesuai, tapi jiwa leluhur berkata ia merasakan darah yang lebih kuat dari Bi Mie, sehingga Yang Mulia masih memiliki satu pilihan lagi, dan itu adalah orang yang baru saja pergi dari sini!"     

Mendengar hal ini, Tantai Ling sedikit terperanjat. Entah kenapa ia tidak bisa menolak dengan tegas seperti tadi, dan malah terdiam.     

Tiga Tetua Tertinggi di tempat leluhur pun saling bertatapan, mereka tampak tersenyum karena merasa memiliki harapan.     

Di dalam tubuh Tantai Ling ada darah Klan Makhluk Laut Es Biru yang paling murni, dan klan itu memiliki satu ciri khas, yaitu setelah menikah dengan klan lainnya, anak yang akan lahir masih akan mengandung kemurnian dari darah mereka. Anak tersebut juga bisa menyerap darah dari pasangan orang tuanya, sehingga bisa memperkuat darah mereka.     

Ibu Tantai Ling datang dari Klan Manusia, dan setelah menikah dengan Ayah Tantai Ling lalu melahirkan Tantai Ling, ia masih mempertahankan kemurnian darah Klan Makhluk Laut Es Biru, fisiknya juga sama dengan keturunan lainnya. Namun selain darahnya yang murni, Tantai Ling juga menyerap kekuatan ibunya yang membuatnya sangat berbakat. Hal itu membuat kecepatan kultivasinya jauh melebihi keturunan lainnya, bahkan lebih cepat dari ahli manusia super.     

"Kalau Yang Mulia melahirkan seorang anak dan meneruskan keturunan makhluk laut, jiwa leluhur akan tenang. Kalau serangan binatang jiwa datang, kami akan membawa anak Yang Mulia ke tempat leluhur dan menjaganya baik-baik."     

"..." Tantai Ling sedikit ragu dan menjawab, "Biarkan aku memikirkannya."     

Walaupun ia tidak membenci Ye Chen, tapi ia tak bisa serta-merta menerima permintaan jiwa leluhurnya.     

Bagi Klan Makhluk Laut, keseimbangan dalam hidup adalah hal yang wajar. Walaupun di dalam tubuh Tantai Ling mengalir darah Klan Makhluk Laut Es biru, tapi ibunya adalah manusia, dan kehangatan gadis manusia sangat mempengaruhi sikapnya. Walaupun selama ini wajahnya terlihat dingin tanpa ekspresi, tapi saat ini ia merasa tidak bisa tenang setelah mendengar permintaan dari jiwa leluhurnya.      

Sementara itu, Ye Chen langsung menuju ke Kerajaan Bintang dengan perasaan campur aduk selama perjalanan.     

Ternyata di dunia ini ada lima daratan, Dongchuan, Beiling, Nanhuang, dan Xiyan. Keempat daratan tersebut saling berkomunikasi, sedangkan Daratan Kuno Tian Yuan yang ada di tengah-tengahnya malah menutup diri dibalik segel selama puluhan ribu tahun.     

Entah apa tujuan mereka menutup diri di dalam segel, dan siapa yang membuat segel sebesar itu?     

Ye Chen berpikir sepanjang perjalanan, ia juga bertanya pada tuan singa, tapi ia tidak menemukan jawaban. Saat ini ia hanya bisa pulang dan berharap bahwa suatu hari nanti, ia akan memecahkan misteri ini.     

Ketika Ye Chen tiba di Kerajaan Bintang, para murid langsung bersorak gembira.     

Dalam masa serangan binatang jiwa ini, Ye Chen adalah tulang punggung utama mereka!     

Kerajaan Bintang, Istana Langit.     

Istana Langit adalah istana yang paling besar di Kerajaan Bintang. Kerajaan tersebut terlihat sangat megah, dengan pilar-pilar besar yang tinggi menjulang. Di atap dan keempat dindingnya terlukis gambar-gambar indah. Jika dilihat secara seksama, bisa dilihat proses pembangunan Kerajaan Bintang, salah satunya ada gambaran sosok yang sangat berwibawa, dan itu adalah pendiri kerajaan tersebut, yakni Ye Chen!     

Ye Chen sedang duduk di kursi mewah di puncak tangga batu yang penuh dengan ukiran indah.     

Saat pertama kali melihat istana itu, ia merasa sedikit berlebihan sampai membuat bibirnya sedikit gemetar. Tapi karena sudah terlanjur, dan Mingwu serta Nie Qingyun bersikeras kalau istana yang seperti itulah yang bisa menunjukkan kehebatan Kerajaan Bintang, Ye Chen pun terpaksa menyetujui mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.