JURAGAN ARJUNA

BAB 380



BAB 380

0"Bima jadi sekarang apa yang harus kita lakukan tetap diam kemudian lari seperti apa yang disarankan oleh orang-orang mu? atau kita tunggu disini dan menunggu menghadapi mereka sesuai apa yang dikatakan oleh eh dirimu tadi?"     
0

Bima tampak diam dia belum juga menjawab pertanyaanku seolah-olah dia tengah menimbang mana yang terbaik sekarang. sementara aku pun juga masih belum bisa untuk bertindak, saat ini aku hanya sendiri dan orang-orang itupun adalah milik Bima jadi aku merasa ndak memiliki kuasa apapun untuk memerintah mereka. kecuali saat ini ada salah satu dari abdi dalem ku maka aku akan memerintah abdiku untuk melakukan sesuatu. yang kuharapkan hanya suwoto lekas datang ke sini, karena aku sangat membutuhkannya sekarang. karena bagiku memiliki orang banyak dan orang-orang yang membawa pistol ndak akan sebanding dengan memiliki satu orang saja yang bernama suwoto.     

Bima kemudian menoleh ke belakang untuk memastikan orang-orang yang ada di sekitar barangkali mungkin saat ini yang tengah berada ada di tempat ini ada pengendara pengendara lainnya. namun rupanya tempat ini benar-benar sangat sepi. hanya ada mobil kami bertiga yang berhenti di sini. sungguh ironi memang tapi bagaimana lagi toh pada kenyataannya kita sudah benar-benar terjebak dan ndhak bisa kemana-mana.     

"tapi untuk abang apakah kalian bisa yakin kalian bisa menangani orang-orang itu tanpa ada satu orangpun yang terluka? jika iya maka aku akan memilih mundur dan pura-pura mencari jalan lain untuk menghindari kekacauan yang ada di depan. sehingga mereka tidak akan pernah tahu kalau kalian adalah orang-orang ku. akan tetapi kalau kalian merasa kewalahan kalian harus jujur kepadaku, sebab sejatinya aku dan kangmasku ini sangat bisa diandalkan untuk membantu kalian.dan kalian tidak perlu sungkan-sungkan kami akan membantu kalian dengan senang hati sebagai salah satu teman dari kalian.'     

"kalau begitu sebentar Mas Bima, aku akan memeriksa keadaan di depan dulu. kalau memang teman-teman Yang lain sudah bisa mengatasi masalah ini kalian lebih baik pergi saja,"     

setelah mengatakan itu pun orang bermata lebar itu pergi menyelinap ke depan untuk sekadar mencari informasi dan mencari tahu tentang bagaimana keadaan yang sebenarnya di sana untuk kemudian dia kembali lagi sambil berlari. mimik wajahnya tampak sangat santai, seolah-olah pertempuran kali ini bukanlah hal yang sangat menakutkan baginya. oh ya aku baru ingat dari Bima mereka ini adalah orang yang cukup handal di bidangnya dan orang-orang ini pasti sudah terbiasa mengalami situasi seperti ini atau bahkan yang lebih parah lagi.     

"Mas Bima Aku baru saja melihat keadaan sekitar tadi orang-orang dari lawan jumlahnya benar-benar tidak bisa terhitung entah 20 atau bahkan 50 orang pasukan. tapi Mas Bima jangan cemas orang-orang kita sudah bisa mengatasi mereka tanpa perlu membunuh mereka, dan hanya memberikan efek jera. aku juga sudah mengatakan kepada bang Jo untuk tidak melibatkan Mas Bima juga juragan Arjuna dalam masalah ini. kami hanya pura-pura menjadi orang yang lewat yang kebetulan sedang mereka cegat, lagipula kami ingin memberi efek jera kepada mereka. atas semua kesombongan mereka dan berpikir sekolah jika jalan ini adalah jalan nenek moyangnya."     

"jadi sekarang kang Mas bagaimana? kita langsung pergi saja atau menunggu seseorang yang kang Mas tunggu sedari tadi?tapi kurasa waktu tempuh antara Kemuning ke sini masih cukup lumayan, dan kalau dia tidak memiliki ilmu seperti orang-orang sakti pada zaman dulu yang bisa berpindah-pindah tempat dan mudah. kurasa ini akan menjadi masalah yang sangat rumit untuk mereka. jadi aku tinggal menuruti Kangmas saja masih tetap ingin tinggal atau memilih untuk pergi sekarang juga.tapi aku tahu ikatan batin Kangmas dengan suwoto sangat kuat,beritahu kepadanya kalau dia tidak perlu ke sini karena semuanya sudah baik-baik saja. sekarang ayo kita pergi."     

aku hanya diam, tadi dia bertanya kepadaku untuk tetap tinggal atau pun langsung pergi. tapi dia malah menjawab sendiri untuk lekas pergi dari sini. dasar Bima ini benar-benar membikin kepalaku pusing saja. tapi bener juga ucapannya, aku semakin ndhak paham tentang dia. dari mana dia tahu kalau aku dan sesuatu memiliki ikatan batin yang bahkan semua orang pun ndhak mengetahuinya? aku benar-benar merasa aneh dan curiga kepada Bima ini dia terlalu sangat mencurigakan. gerak-geriknya dan ucapannya yang seolah tahu segalanya itu benar-benar sangat aneh. atau jangan-jangan yang bersamaku beberapa hari ini bukanlah Bima? tapi makhluk lain yang bentuknya menyerupai Bima? jika iya maka itu semua akan menjadi bahaya. lantas di mana Bima yang asli sekarang? karena saat awal kami bertemu dia tampak biasa-biasa saja. benar jika dia menyukai gunung dan suka sekali untuk naik gunung. tapi ucapannya masih normal seperti manusia normal pada umumnya. kalian tahu maksudku toh? orang-orang yang ndhak mengetahui masalah ilmu-ilmu seperti itu, dan orang-orang yang tidak mengetahui masalah lembut ataupun ndak bisa melihat dalam. tapi sekarang kenapa dia menjadi seaneh ini? bagaimana bisa ceritanya ada orang yang kelakuan nya berubah total setelah beberapa bulan tidak bertemu?     

"Kangmas Arjuna sebenarnya kamu sedang memikirkan apa? kenapa yang kamu lakukan dari tadi hanya diam dan memandangiku dengan cara aneh seperti itu? apakah ada sesuatu di wajahku? ataukah ada sesuatu yang lain yang ingin kamu katakan kepadaku?"     

tanyanya kemudian yang berhasil membuatku terkesiap lalu aku secara spontan melihat ke arah depan. saking penasarannya Aku Dengan dia bahkan aku malah melihatnya seperti itu. Gusti Gusti bodohnya aku saat ini, bagaimana bisa aku memerhatikan Bima dengan terang-terangan seperti itu. jelas ini sepertinya bukan Aku.     

"kalau kamu memintaku untuk pergi,makan ndhak ada alasan lagi untuk aku tinggal di sini. waktu semakin larut dan semakin lama pula nanti kita sampai ke Kemuning. terlebih kita sudah ada janji dengan Pak Lik Huda untuk membahas kenalan kenalannya apakah mereka setuju dengan penawaran kita atau sebaliknya. toh disini orang-orang mu juga sudah menyanggupi jika mereka bisa mengatasi orang-orang itu dengan sangat mudah. jadi disini kita ndak ada yang perlu dikhawatirkan toh? ayo kita segera pulang," putus kemudian tanpa menyinggung nama suwoto terlebih tanpa bertanya kepadanya dari mana dia tahu tentang hal-hal seperti itu. dan tahunya itu tanpa bertanya dia langsung mengatakan dengan sangat gamblang dan nyata. benar-benar membuatku ndak enak hati sama sekali.     

Bima pun langsung membelokkan mobilnya mencari jalan sekiranya bisa untuk dilewati mobil kemudian melesat pergi. aku melihat orang-orang suruhan Sujiwo bahkan ndak sempat untuk melihat kami karena mereka sudah sibuk sendiri menghadapi orang-orang suruhan Bima.     

"kamu ini tahu jalan apa endak? menerobos jalan kesini apakah benar bisa sampai ke Kemuning?" tanyaku yang sedikit cemas dengan keputusan diambil di Bima.     

Bima pun kemudian tersenyum, seraya berkata, "asal jalan yang kita ambil searah dengan jalan tadi. kemungkinan kita bisa sampai ke Kemuning kang Mas."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.