JURAGAN ARJUNA

BAB 378



BAB 378

0aku ndhakpernah menyangka jika rupanya telah berpikir sampai sejauh ini dan yang lebih membuat ku ndhak menyangka lagi adalah ternyata dia mengabari orang-orang sewanya untuk melindungi kita. kapan dia mulai memberitahu mereka kurasa seharian kemarin dan sebagai tadi yang dia kerjakan hanyalah berada di sekitarku tanpa beranjak sedikitpun kecuali saat dia minta izin untuk mandi tadi dan bersiap-siap untuk ke sini berdua.     
0

tapi apapun itu apapun rencana itu dan lain sebagainya aku sangat bersyukur karena Bima sudah bertindak yang pantas respeknya yang sangat cepat membuatku salut dengan dirinya.     

sementara aku memilih untuk diam sejenak untuk sekadar merenungi apa yang terjadi ini ini adalah hal yang sangat menyebalkan ketika aku menjadi seorang tawanan oleh musuh bebuyutan yang bahkan musuh-musuh sendiri itu adalah musuh dari masa lalu. ya sebenarnya aku sendiri ndak paham apa maksud dari maketa dan kenapa mereka sampai berlebihan ini untuk mencelakai kami.     

dan tepat di jalan sepi aku melihat orang-orang itu mulai berjalan lebih cepat daripada kami. aku melirik ke arah Bima yang memelankan mobilnya tinggal dua mobil hitam itu berada di tengah-tengah kami.1 mobil sudah berada di depan dan mobil lainnya ada di belakang mungkin mereka maksudkan adalah ingin melindungi kami.yang di depan untuk memeriksa barangkali para penjahat itu telah memasang jebakannya Dan untuk memastikan jika semuanya baik-baik saja dan aman,dan untuk yang belakang barangkali mereka menjadi sosok yang berdiri di belakang kamu jika terjadi sesuatu mereka bisa langsung bertindak tanpa harus mendapatkan aba-aba terlebih dahulu.     

"seorang kaki tangan seperti mereka adalah orang-orang yang sebenarnya jahat yang membunuh seseorang lainnya dengan cara yang sangat dingin dan menyakitkan. kamu mendapatkan orang-orang seperti itu dari mana Bima? benda semakin ndak paham tentang kamu, dan aku merasa semakin banyak misteri yang kamu sembunyikan dariku. apa jangan-jangan kamu nih sebenarnya salah satu dari orang yang mengerikan itu dan kamu adalah penjahat berdarah dingin yang menikahi adikku? coba jelaskan padaku dulu yang lebih rinci agar aku percaya dengan kamu."     

"sebenarnya dalam masalah ini, kangmas lebih baik bertanya kepada ayah. bagaimanapun sebenarnya yang menyewa orang-orang seperti ini bukanlah aku akan tetapi ayahku. karena katanya dulu dia juga pernah mengalami hal yang seperti kita alami saat ini. ketika kita diincar seseorang terlebih orang itu memburu nyawa kita. waktu itu Ayah berpikir harus mempunyai beberapa penjaga bukan dari kalangan yang baru saja bergabung tapi penjaga-penjaga itu harus yang berdarah dingin dan professional. jadi karena semuanya sudah terlanjur dan merasa nyaman dengan orang-orang itu akhirnya ayah meneruskan untuk menyewa mereka sampai detik ini. waktu kecil aku juga merasa tidak nyaman kang Mas karena kemana-mana selalu diikuti oleh mereka, seolah aku ini adalah seorang tawanan bergerak sedikit saja tidak berubah sama sekali dan setiap gerak-gerik ku selalu mereka intai dengan cara yang sangat menyebalkan. asalkan kangmas tahu saja waktu itu aku juga sempat kabur dari rumah karena cara ayah yang sangat ketat dalam mengawasi ku. aku ini merasa bukan siapa-siapa,maksudku dalam artian aku ini merasa seperti anak-anak lainnya.Aku adalah seorang anak dari kedua orang tuaku dan aku adalah anak biasa bukan anak dari seorang pengusaha sukses seperti itu. tari pada suatu hari ada sebuah kejadian yang membuatku sedikit trauma, saat itu aku duduk di bangku SMP Aku sedang mencari angkot untuk karena waktu itu aku tidak mau dijemput oleh orang-orang dari ayah. jadi aku mencoba mencari celah agar aku bisa menyelinap dan tidak ketahuan mereka. namun sayang seribu sayang bukan sebuah angkot yang kudapat aku malah diculik oleh musuh bisnis ayah. waktu itu mereka membawa kepada sebuah jurang yang cukup dalam dan aku diletakkan di dalam mobil sendirian, dalam posisi mobil itu berjalan. jadi ceritanya seolah-olah aku ini mengalami kecelakaan mobil untuk menghilangkan jejak kejahatan mereka.rasanya benar-benar membuat ku trauma bahkan ketika mobil itu berjalan semakin cepat semakin cepat menuju jurang. hingga pada akhirnya seorang kaki tangan dari ayah mencoba menyelamatkan ku seorang diri karena ternyata dia adalah satu-satunya orang yang peka akan gerak-gerik ku kemudian dia membuntutiku sampai aku berada di sana. dan karena kecerobohan ku itu dia harus kehilangan nyawanya hanya untuk menyelamatkan nyawaku," sejenak Bima tampak diam seolah-olah kenangan itu benar-benar buruk dan sangat menyakitkan untuknya. kemudian dia tampak tersenyum getir lalu memiringkan wajahnya memandang ke arahku sebelum dia kembali fokus pada kemudinya. "dia mah ada mobil yang aku tumpangi dan sepenuh tenagadia memberikan sebuah batu yang cukup besar agar mobil itu berhenti dan tidak bisa berjalan lagi, namun dia tidak sadar posisinya dia berdiri menghadap ke arah mobilku adalah posisi yang tepat berada di bibir jurang. dan saat mobil mulai bergerak tubuhnya terdorong ke jurang tapi sebelum itu aku sudah diambil oleh orang-orang suruhan ayah.aku sangat histeris saat itu melihat tubuhnya terjatuh ke jurang dengan cara yang sangat mengerikan, dan yang lebih membuatku tidak bisa tidur untuk satu bulan lamanya adalah cara dia menatapku sebelum dia jatuh dan cara dia tersenyum kepadaku sebelum dia jatuh, kemudian dia berkata kepadaku, kamu adalah orang yang baik dan aku yakin kamu akan menjadi orang baik. jangan pernah membantah ayahmu lagi, karena ayahmu melakukan semua ini adalah demi kebaikanmu. sampai saat ini kata-katanya selalu terngiang-ngiang di kepalaku dan wajahnya selalu saja memenuhi memori otakku. dan setelah itu aku memutuskan untuk menuruti semua permintaan ayah, dengan tidak membantah dan membiarkan orang-orang suruhan ayah tetap berada disisiku bahkan sampai detik ini. waktu itu aku berpikir sangat cetek,sekolah yang memiliki keluarga hanyalah aku seolah-olah Yang harus bahagia hanyalah aku. tapi aku tidak pernah berpikir sekalipun tentang kebahagiaan orang-orang suruhan ayah, tentang bagaimana mereka bekerja untuk ayah demi menafkahi anak dan istrinya. Aku benar-benar merasa sangat picik kangmas. Aku benar-benar merasa sangat jahat karena telah egois kepada semua orang yang ada di sekitarku. aku paham semuanya kemudian aku mendatangi keluarga kaki tangan ayah yang meninggal itu, bahkan mereka tidak tahu kalau sosok yang mencari nafkah selama ini telah tidak ada di dunia ini.mereka datang kepadaku dengan sebongkah harapan yang sangat besar. berharap suaminya akan pulang dan membawakan mereka banyak uang, kemudian istrinya mendekat ke arahku. bagaimana kabar suaminya? apakah suaminya baik-baik saja? apakah suaminya sehat dan tidak kekurangan satu apapun?suaminya istirahat serta makan yang cukup? sungguh aku tidak bisa membayangkan dan tidak berani menjawab pertanyaan itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.