JURAGAN ARJUNA

BAB 384



BAB 384

0aku diam sejenak untuk memikirkan cara yang tepat untuk memastikan sosok yang ada di depan kami itu siapa. sebab ndak mungkin sama sekali aku langsung menabraknya kemudian lari meninggalkan sosok itu sendiri, iya kalau itu adalah lelembut. kalau sosok itu benar-benar suwoto ceritanya akan berbeda masa iya aku akan membunuh abdi ku sendiri.     
0

"kang Mas kamu bisa tidak lebih cepat memikirkan cara untuk keluar dari seni kamu tahu sosok yang ada di depan sana sudah melangkah semakin dekat apa kamu mau kita mati dengan konyol hanya karena kangmas sampai detik ini masih bingung dengan apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? orang itu suwoto atau bukan, atau dia adalah salah satu dari saat mereka yang ada di hutan ini mulai menunjukkan eksistensinya," desa Bima yang semakin membuatku bingung memangnya aku ini ahli untuk membedakan antara manusia atau lembut toh? kenapa dia sangat senang sekali untuk membuat kuku lingkungan seperti ini.sama halnya seperti dia saat ini aku juga sangat bingung luar biasa, aku masih belum memiliki cara apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi masalah ini.     

"katamu kamu pernah bilang kalau kamu bisa melihat aura dari seseorang. bukankah sangat mungkin terjadi bila saat ini kamu bisa melihat sosok yang ada di sana itu benar-benar suwoto atau bukan kau harus bisa melihatnya melalui yang kamu lihat selama ini kepada Suwoto."     

Bima tampak diam, dengan keringat yang terkucur dari keningnya. aku ndhak tahu apa yang dia lakukan sekarang. apa dia sedang melakukan suatu ritual, atau malah sebenarnya dia ini tengah kekutan. mengingat bagaimana dia ketakutan nya berada di tengah hutan ini, dan kulihat lagi sosok yang ada di depanku itu. dia berjalan semakin mendekat dan mendekat langkahnya tampak semakin cepat dan terburu wajahnya tampak sangat menyeramkan karena kurangnya cahaya penerangan. aku kembali menelan ludahku dengan susah ini benar-benar bahaya jika aku hanya diam saja seperti orang bodoh. aku pun mulai memasang ancang-ancang, untuk mempercepat laju mobilku dan menabrak siapapun yang ada di depan sana tanpa peduli dia adalah suwoto atau bukan. harapanku hanya 1 jika yang ada di depan sana bukanlah suwoto, tapi sosok lain yang memang menyerupai suwoto. tapi lembut di sini juga cukup modern bagaimana dia bisa meniru suwoto di saat mereka belum pernah bertemu dengan suatu sama sekali.     

"kulkas laju mobilku kekuatannya pun sangat tinggi untuk kemudian Bima tiba-tiba membelokkan arah mobilku sehingga mobil kami menabrak ke sebuah pohon yang cukup besar kepala kami membentur setir mobil dan dasbor.yang berakibat kepala kamu sangat pusing luar biasa. aku mendengus kesakitan begitupun juga dengan Bima.     

"Bima apa yang kamu lakukan apa kamu mau cari mati? bagaimana bisa kamu membanting setir di saat aku melajukan mobil dengan sangat tinggi. sebenarnya apa yang ada di otak kecilmu itu? Kalau kau mau mati mati saja sendiri!" marah kepada Bima pada akhirnya kan aku benar-benar sangat kesal malam ini dia benar-benar tampak sangat menyebalkan mulai dari rasa penakut yang terlalu berlebihan dan sekarang malah membelokkan mobil dengan seenak jidatnya sendiri tanpa berpikir keselamatan kami dan tanpa berpikir atas nyawanya sendiri. Dia ini memang manusia yang paling bodoh sedunia.     

"sosok itu adalah suwoto, sosok itu adalah manusia kangmas. bagaimana bisa aku membiarkanmu menabrak sosok itu di saat aku tahu kalau dia bukan lembut, tapi dia adalah seorang manusia dan dia adalah abdi dalemmu yang paling setia. meski sampai detik ini aku masih belum paham bagaimana caranya dia berada disini, dan dengan apa dia kesini, dan bagaimana dia bisa tahu kita ada disini. itu adalah hal yang sangat mengganggu pikiranku. tapi dari aura yang kulihat dia benar-benar suwoto orang yang sama persis seperti suwoto yang kulihat setiap hari di kemuning."     

"apa yang kamu katakan itu bisa dipercaya? apa benar dia adalah manusia bukan lelembut, jin atau sebangsanya?" selidikiku yang sedikit ragu atas apa yang Bima lihat.     

"Aku berani bersumpah demi apapun yang ada di dunia ini kalau itu adalah manusia. dia bukan setan, lembut, atau jin, dan sejenisnya Kalau kamu tidak percaya kamu bisa mendekatinya dan bertanya kepadanya meski aku benar-benar ragu bagaimana sosok itu ada disini?"     

Brak!!!     

aku dan Bima langsung meningkat saat sosok itu datang dan sudah berada di sampingku sambil memukul mobil dengan sangat kuat dapat kulihat dengan jelas bagian atas mobilku langsung tepos seketika. ini benar-benar hal yang luar biasa Dan aku benar-benar kebingungan. apa benar ini adalah manusia? apa benar dia adalah suwoto? bagaimana bisa seorang manusia memiliki kekuatan yang sedahsyat itu.makan aku pikir orang yang paling kuat di negeri ini pun belum tentu bisa melakukannya.bulu kudukku kembali merinding apakah ini jenis lelembut dengan kekuatan yang sangat tinggi. sehingga dia bisa menyerupai wajah sekaligus aura seseorang. sehingga bisa mengecoh Bima dan berpikir kalau sosok itu adalah manusia. jika benar hal itu yang terjadi maka yang dikatakan oleh Romo Adrian benar adanya jika disini adalah hutan larangan ia bahkan penduduk sini takut untuk melewatinya.     

"juragan Arjuna, juragan Bima, apa kalian baik-baik saja? bagaimana bisa kalian mengendarai mobil dengan sekencang itu sebenarnya apa yang ada di otak kalian. tolong lekas buka pintunya Aku ingin masuk sebelum aku mati kedinginan di sini."     

aku dan Bima laki-laki saling pandang bahkan kami tampak saling menelan ludah kami masing-masing. benar juga apa yang dikatakan oleh Bima, kalau dia seorang manusia bagaimana caranya dia ada disini tiba-tiba? terlebih orang ini hanya membawa badannya saja. Aku benar-benar sangat bingung antara membukakan pintu untuk sosok yang ada di luar ini atau aku pergi saja dari sini meski aku sendiri pun ragu apakah mobil ini masih bisa menyala atau mati sama sekali.     

"kalau kita masih ragu bagaimana, kalau kita melakukan hal ini, kita keluar dari dalam mobil kemudian lari sekuat tenaga keluar jadi tempat ini aku rasa mobil ini sudah tidak bisa dikendarai lagi melihat asap mengepul dari dalam mobil Aku pun merasa jika sebentar lagi mobil ini akan meledak. kita sudah tidak cukup banyak waktu kangmas. kita harus keluar dari sini secepat yang kita bisa kalau tidak kita benar-benar tidak akan bisa kembali ke Kemuning untuk selamanya. karena di tempat ini sudah benar-benar sangat mengerikan, semua tempat masih bertuah dan sangat disakralkan. atau jangan-jangan malah ini di sini adalah ulah dari orang-orang yang ada disekitar dan menjadikan kita sebagai tumbal. agar penunggu disini tidak mengambil tumbal dari salah satu penduduk warga kampung."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.