JURAGAN ARJUNA

BAB 396



BAB 396

0malam ini aku dan Bima sudah ada di belakang gudang penyimpanan bahan makanan. karena kami ingin melihat sendiri bagaimana cara dari 2 penyusup itu beraksi. karena menurut penuturan dari Abdi tua kemarin mereka akan beraksi di hari-hari tertentu sekitar pukul 1 sampai 2 malam. entah apa alasannya mereka melakukan itu atau mungkin mereka pikir, jika hari-hari itu adalah hari-hari yang tepat bagi mereka untuk meluluskan rencananya atau malah mereka mungkin itu adalah salah satu perintah dari Sujiwo untuk melakukan pencurian di hari-hari tersebut. sungguh aku benar-benar hilang akal merasakan orang-orang seperti Sujiwo ini. apa mereka pikir orang bisa kaya tanpa perlu bekerja keras di dalamnya? janji ya dengan seenak udelnya saja mencuri bahan-bahan makanan dari kami.bahan makanan kami bisa menjadi sebanyak itu. terlebih ada banyak perut yang kami pikirkan, perut para abdi dalem yang telah bekerja keras, para pekerja kebun, dan untuk dibagikan kepada penduduk kampung. dan dia dengan gampangnya mencuri semuanya tanpa ada rasa berdosa.     
0

"sepertinya kita harus menunggu lebih lama lagi karena sampai detik ini belum ada tanda-tanda mencurigakan terlebih tanda-tanda kemunculan dari para penyusup untuk mengambil bahan-bahan makanan itu. omong-omong masalah penyusup jika mereka benar-benar mengambil bahan makanan itu bukankah itu berarti mereka sudahada perjanjian dengan para anak buah lainnya untuk membawa bahan-bahan makanan itu ke suatu tempat makan itu ke suatu tempat toh? sebab sangat mustahil jika mereka melakukannya hanya berdua saja."     

"sebenarnya yang menjadi pertanyaan ku juga itu Kangmas dan bukankah ini adalah satu kesempatan yang sangat bagus, karena dengan ini kita bisa menangkap basah mereka semua dan menghentikan perbuatan onar merekadan untuk masalah sayur-mayur kita biarkan saja dulu setidaknya kita bisa memberi efek jera dan agar mereka mengerti Kalau kita bukanlah orang yang bodoh yang bisa diperlakukan seenaknya saja. kalau kita diam saja, kita pasti akan habis semuanya bahkan sebelum kita menangkap mereka. dan itu sama saja dengan mati bunuh diri sementara mereka tetap menang meski kita telah mengetahui kebenarannya."     

ucapan Bima cukup masuk akal juga kita ndak boleh terus diam seperti ini seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. lama-kelamaan bahan-bahan makanan kita akan habis selama ini kami harus bisa mengumpulkannya selama bertahun-tahun baru bisa sebanyak itu dan dengan cara seperti ini pulang nanti siasat kita yang awalnya akan menghabisi semua dana dari sudjiwo akan sia-sia karena dia memiliki suntikan dana dari menjual bahan-bahan makanan yang diperoleh dari mencuri bahan-bahan makanan kita sendiri.     

"Ya sudah kalau seperti ini kamu cepat-cepat menghubungi beberapa Abdi dalem untuk membantu kita menangkap mereka. atau kalau perlu kasih perhitungan kepada mereka, agar mereka tahu berhadapan dengan siapa mereka ini," putusku pada akhirnya, sambil aku memandang ke arah gudang sekedar memastikan para penjahat penjahat itu sudah melakukan pergerakannya atau belum. Bima pun langsung pergi dengan langkah yang hati-hati dia menghilang di balik     

rerimbunan yang ada di belakang kami tadi.     

sementara aku masih di sini untuk memastikan jika semuanya akan baik-baik saja. dan menunggu mereka melakukan tindakan selanjutnya.     

1 menit 2 menit sampai puluhan menit aku menunggu di sini aku melihat ndak ada siapa pun yang datang menuju ke arah gudang penyimpanan. aku jadi semakin ragu apa benar hari ini adalah malam di mana mereka melakukan aksinya atau malah abdi tua itu salah perhitungan? sebab kalau itu sampai terjadi percuma saja Bima datang ke sini untuk membawa para Abdi dalem untuk membantu kami dalam menangkap penjahat penjahat itu. namun jika apa yang dikatakan oleh Abdi tua itu benar, aku harus bersabar dan menunggu sedikit lebih lama lagi. lagi, ku tajamkan pandanganku, serta pendengaran ku karena aku takut jika aku telah dikelabui oleh mereka. bisa jadi mereka sudah berada di sana tanpa aku tahu, sehingga aku yang ada di sini, menjadi pengintai yang bodoh tanpa tahu apa-apa, padahal pada kenyataannya mereka sudah berada di dalam dan mencuri tumpukan tumpukan dari bahan pangan kami.     

tapi ndak lama setelah itu aku melihat sebuah lampu bersinar dengan temaram. jenis lampu teplok yang dibawa oleh seseorang berjalan dengan cara berburu sambil sesekali menoleh ke belakang. seolah-olah orang tersebut takut, jika ada orang lain yang mengetahui keberadaannya. dari gestur tubuhnya, tampak begitu nyata jika dia ketakutan luar biasa. apakah sosok itu merupakan salah satu dari mata-mata yang disuruh oleh Sujiwo, untuk mencuri bahan-bahan makanan dari keluarga kami? jika benar aku harus segera menangkapnya, dan menangkap basah kelakuannya. tapi kalau aku sendirian, itu adalah menjadi hal yang sangat mustahil. sial Bima ini bagaimana bisa dia sangat lama sekali hanya untuk memanggil para Abdi dalem saja? apa dia ndak berpikir barang sejenak bagaimana pentingnya situasi di sini. dan lihatlah, orang-orang itu tampak berakar akan mulai keluar dari gudang bahan makanan kami, sial benar memang, bahkan aku dan Bima pun ndak tahu kapan mereka masuk, tapi tiba-tiba mereka sudah ada di dalam sana sambil membawa berkarung-karung dari bahan makanan kami yang ada di gudang. apakah mereka semuanya adalah orang-orang sakti? yang bisa menghilang atau tiba-tiba berada di sana dengan sekejap mata? bagaimana bisa kami kecolongan sampai seperti ini?     

"kang Mas bagaimana? apakah sudah terlihat pergerakan dari mereka saat aku tidak ada di sini?" tanya Bima yang sudah berjongkok di sampingku, sementara tangannya sudah menggenggam bundaku erat-erat.     

"bukan hanya sudah terlihat,kita malah kecolongan sangat jauh dan aku sendiri bingung tentang trik yang mereka lakukan sampai-sampai bisa mengelabuhi pandangan kita yang sedari tadi ada disini," kubilang pada Bima yang berhasil membuatnya bingung bukan main. "sekarang lihatlah...," kataku sambil menuju ke satu titik, tempat di mana orang-orang itu keluar dari gudang sambil membawa berkarung-karung bahan makanan dari kami. "apa kamu merasa melihat jika tadi ada orang-orang yang masuk ke dalam gudang kita? kita ndak melihat sama sekali toh? tapi bagaimana ceritanya, selama semalaman kita berada di sini, kita ndak melihat apa-apa. tapi kita sekarang melihat mereka sudah keluar saja sambil membawa per karung karung bahan makanan dari gudang kita. bukankah ini sangat menyebalkan?"     

"aku rasa bukan seperti itu kang Mas,sekarang aku mulai paham tentang teori mereka. jadi sebenarnya pergerakan mereka itu adalah dari jam 1.30 sampai jam 2 dini hari itu bukan pergerakan dari mereka masuk, kemudian keluar membawa barang-barang kebutuhan kita. akan tetapi waktu itu dihitung dari awal mereka mulai beraksi keluar dari dalam gudang dan mengambil sebanyak-banyaknya bahan-bahan makanan dari kita. yang artinya adalah sebenarnya sudah dari sore, orang-orang itu telah bersembunyi di dalam gudang kita."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.