JURAGAN ARJUNA

BAB 397



BAB 397

0"jadi bagaimana, kita sudah menangkap basah pergerakannya. apakah kita akan maju sekarang juga?" tanyaku pada akhirnya.     
0

iya aku merasa telah terkecoh oleh orang-orang berandal itu yang telah mencuri bahan-bahan makanan keluargaku. seharusnya aku mencurigainya sedari tadi. mana mungkin mereka akan berangkat dan melakukan aksinya pada dini hari padahal kenyataannya barang-barang yang mereka ambil adalah bukan barang-barang yang ringan dan berukuran kecil, sehingga dapat mereka dapat dengan mudahnya. ini adalah barang-barang berukuran besar juga berat, bahkan satu orang mengangkut satupun itu akan cukup kewalahan. jadi mereka harus memerlukan strategi yang matang agar bisa mengambil barang-barang tersebut dengan waktu yang relatif singkat. dan ya, bersembunyi di gudang saat sore hari kemudian mereka pergi di tengah malam adalah satu-satunya langkah yang paling efektif dan mempercepat pekerjaan mereka. dengan demikian mereka mempersingkat risiko ketahuan dan tertangkap basah oleh orang-orang yang kebetulan sering berkunjung ke gudang penyimpanan makanan. dana kurasa saat ini cukup licik juga, entah kenapa aku merasa mereka cukup tahu betul tentang seluk beluk yang ada di rumah ini. aku juga penasaran,siapa gerangan yang memberitahu mereka tentang detil-detil yang ada di rumah ini? sebab kurasa kalau mereka orang luar dan hanya beberapa hari berada di sini kurasa itu akan menjadi sesuatu yang mustahil,sebab mereka sangat kecil kemungkinan terjadi bisa hafal seluk beluk tempat sebesar ini dalam kurun waktu sesingkat itu. terlebih tentang kebiasaan-kebiasaan dari para Abdi dalem di jam-jam berapa mereka meninggalkan tempat ini. sungguh luar biasa memang sebuah rencana yang disusun sangat matang oleh seseorang yang memiliki dendam di masa lalu. oh ya aku ingat, biar bagaimanapun almarhumah istri dari Romo Adrian dulu pernah tinggal di sini. bisa jadi salah satu dari Abdi setianya masih tinggal di sini dan melakukan suatu pemberontakan, karena dia merasa kalau Abdi mereka telah diperlakukan dengan cara yang kejam dan ndak adil. sehingga mereka menunggu waktu sampai di titik ini untuk melancarkan aksi mereka,tentu saja mereka ndak mau ketahuan dan ndak mau gagal, sebab rencana yang disusun jauh-jauh hari pasti memikirkan tiap-tiap risiko dari segala sisi. dan sekarang yang menjadi perhatianku adalah, siapa abdi dalem yang telah menjadi pusat atas segala otak kejahatan yang membuat pora poranda dalam keluargaku ini.     

"tapi kang Mas sebentar Aku ingin memberitahumu sesuatu sebelum kita berangkat untuk menangkap basah mereka. selain para Abdi, Pak Lik Sobirin, paklek Juned, dan juga suwoto ada seseorang lagi yang ingin ikut serta dalam urusan ini. dan kurasa sosok ini adalah sosok yang paling penting untuk kita membawanya ikut serta."     

"sudahlah kalau bicara itu yang jelas, kalau bicaramu muter-muter seperti ini keburu mereka sudah selesai menjalankan aksinya. jadi sebenarnya siapa yang hendak ikut dalam aksi ini, beritahukan kepadaku," kataku yang agaknya mulai jengkel karena sifat yang penuh teka-teki dari Bima.apa dia lupa dengan kondisi saat ini ketika waktu 1 detik saja sangat begitu berarti buat kami. tapi dia malah membuang banyak waktu hanya untuk mengatakan sosok yang telah dibawa ke sini sekarang.     

"dasar pemuda ini kenapa kamu itu suka sekali sesuatu yang terburu-buru sampai sampai kamu melupakan jika Romo adalah korban yang paling sangat memprihatinkan karena semua usaha Romo untuk mengumpulkan bahan makanan sampai menjadi beberapa gudang itu adalah hal yang sangat susah."     

aku akhirnya cukup kaget jika seseorang yang dibawa oleh Bima adalah Romo kami sendiri. dan bagaimana bisa Bima mengajak Romo? apakah dia ndak tahu kalau situasi ini benar-benar sangat berbahaya? terlebih untuk Romo yang usianya bisa dikatakan sudah tua. terlebih begadang di tengah malam seperti ini,yang terkena angin malam dari karbon monoksida yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kami. jelas itu bukanlah perkara yang baik untuk kesehatan Romo saat ini. mengingat dia juga memiliki gangguan jantung dan lain sebagainya.     

"Bima apa kamu lupa jika Romo itu sakit, Romo itu sudah sepuh, bagaimana bisa kamu membawa Romo ikut serta denganmu dan mengajaknya untuk ikut serta dengan kita dalam menangkap pencuri pencuri itu? kalau ada sesuatu yang terjadi dengan Romo bagaimana? apa kamu mau bertanggung jawab atas segala sesuatu yang buruk yang mungkin bisa terjadi nanti? sebab bisa jadi para pencuri pencuri itu akan membawa senjata tajam dan peralatan perang lainnya. dan itu benar-benar akan sangat membahayakan untuk romo kita," kataku dengan nada cukup tinggi karena aku sangat khawatir takut terjadi apa-apa jika Romo ikut serta. ini bukan berarti jika aku melarang Romo ikut, atau pun merasa terganggu jika ada dia berada di sini. bukan... bukan sama sekali. ini karena aku murni benar-benar sangat khawatir tentang kesehatan dari Romo ku sendiri. karena dia adalah romoku, sesuatu yang terjadi padanya pun adalah tanggung jawabku, dan jika Romo kenapa-napa aku juga yang susah karenanya.     

"kamu ini bicara apa toh,berhenti menganggap promo mu yang masih perkasa ini sebagai tua jompo yang tidak bisa melakukan apapun, tanpa dibantu dan dipapah oleh orang-orang sekitarnya. Romo ini masih cukup kuat dan masih sangat segar bugar apalagi untuk sekedar menghukum pencuri-pencuri jelek seperti itu. Romo santri mereka saja mereka akan menghilang dari muka bumi ini," sombong romo kepadaku, dan aku merasa jika itu adalah ucapan-ucapan yang dikatakan kan untuk menenangkan hatiku.agar aku ndak merasa risau jika dia ikut serta dengan kita di sini. dan mau bagaimana lagi kalau dia sudah keras kepala seperti ini, bahkan biung pun, ndak akan pernah bisa untuk melarangnya jika saat ini akan terjadi.     

ku ambus kan nafasku sembari kulirik ke arah Bima dengan tatapan tajam ku itu, awas aja nanti dia aku akan membuat perhitungan kepadanya setelah ini. bisa-bisanya dia membawa Romo ke sini, nanti akan kuadukan dia kepada Riyanti biar dia tahu rasa bagaimana perasaannya dimarahi habis-habisan oleh Riyanti.     

"Ya sudah daripada kita terlalu banyak bicara di sini, sekarang mari kita segera menyerbu mereka. banyak bicara bukankah akan mempercepat pekerjaan melainkan akan memperlambat serta membuang waktu dengan sangat sia-sia. sekarang aku akan bagi kalian menjadi dua kubu. kubu yang pertama kalian harus bisa menyelinap masuk ke dalam gudang tanpa sepengetahuan mereka. dan kubu yang kedua kita harus segera menemukan titik dimana mereka menaruh bahan-bahan makanan itu untuk mereka bawah menuju ke Jawa timur. jika kita sudah mengetahui dimana titik itu, semuanya akan menjadi sangat mudah. kita akan menangkap semua orang yang bersangkutan dengan masalah pencurian ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.