JURAGAN ARJUNA

BAB 354



BAB 354

0"untuk sekarang kita jangan melakukan apapun dulu, jangan melakukan pergerakan yang kiranya dapat memancing kecurigaan lawan kita. jika mereka menganggap kita bodoh, maka lakukan hal itu sampai akhir. kita harus pura-pura bodoh untuk bisa menerkam mangsa kita sampai mereka tidak tahu harus berbuat apa,"     
0

"jujur dari ucapanmu ini, seluruh ambisi dan rencanamu seolah-olah sudah kamu susun dengan sangat matang. pantas saja jika orang tuamu mempercayakan perusahaan sebesar itu kepadamu. dan lebih pantas lagi jika kamu adalah pendamping dari Riyanti, kalian benar-benar cocok,"     

mendengar pujian ku itu Bima tersenyum saja kemudian dia kembali menatap kepada kami satu persatu, akarnya sungguh sangat licik dan aku sangat salut akan hal itu. bayangkan saja kemarin dia baru sampai disini, dalam kondisi yang sibuk dengan pekerjaannya. lalu dia harus mengurusi masalah yang ada di sini. dalam waktu sesingkat itu, bahkan dia mampu memikirkan sebuah rencana hebat. bukankah otaknya benar-benar sangat jenius, aku benar-benar angkat topi kepadanya.     

"Mbah Seno, teruslah mengambil bibit unggul dari sini, ambil sebanyak yang mereka butuhkan sementara itu aku akan memulai rencana aku. kamu benar-benar tidak usah melakukan apapun, selain benar-benar mengambil bibit unggul sesuai apa yang diinginkan oleh putra serta juragan tidak tahu diri itu. sementara beberapa bulan ini beri aku waktu untuk membuat sebuah bibit yang akan menghancurkan usahanya dalam sekejap. dan untuk Kangmas serta yang lainnya yang perlu kalian lakukan adalah untuk mencari pemasok sayur mayur yang lebih besar daripada yang ada di kota dengan demikian kita bisa tetap menjalankan bisnis kita tanpa merugi. dan biarkan mereka terus menentukan harga dibawah harga aslinya, biarkan mereka terus merugi sebab hal itulah yang kita inginkan, sebuah senjata dan upaya yang mereka lakukan sendiri dan senjata itu akan memakan mereka sendiri."     

"lantas apa yang kamu akan buat untuk membalas dendam kepada mereka?" jujur aku masih sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya hendak Bima lakukan, dia ingin Mbah suwoto untuk tetap mencuri bibit-bibit unggul nya seperti biasa. bukankah hal itu malah akan merugikan kita sendiri? sementara dia malah mencari waktu untuk membuat bibit baru. yang aku sendiri pun ragu apa fungsi dari bibit baru itu.     

"aku akan membuat bibit unggul lainnya, namun bibit unggul ini akan berbeda dengan bibit unggul sebelumnya. benar memang jika bibit unggul ini akan memiliki batang-batang yang besar, daun-daun yang teramat subur. namun sampai kapanpun bibit unggul ini tidak akan pernah menghasilkan apa-apa. dia tidak akan berbunga ataupun berbuah. sehingga mereka hanya akan membuang-buang waktu untuk merawat bibit unggul ini. yang pertama kita jangan beri semuanya. kita akan berikan secara acak agar mereka berpikir barangkali tanahnya yang keliru atau hal yang lainnya. begitu untuk seterusnya sampai akhirnya mereka kehilangan sumber dana mereka pelan-pelan tanpa terasa uang yang mereka kumpulkan dengan susah payah akan habis terkikis tanpa mereka sadari. dan dengan hal itu aku sangat yakin bukan hanya pertahanan finansialnya saja yang akan hancur akan tetapi juragan itu pasti tidak akan percaya lagi kepada anak buahnya, dan berakhir mereka akan saling menyalahkan atas kegagalan ini. dan tentu saja hal ini tidak akan berhasil kalau Mbah Seno tidak mendukung kita. Karena yang menjadi pemeran utama dalam pertunjukan ini adalah Mbah seno sendiri."     

setelah menerangkan itu, Bima lantas memandang ke arah Mbah Seno. seolah dia sedang meminta persetujuan atau bahkan dia penasaran dengan ekspresi dari Mbah Seno sendiri. sementara aku memilih diam untuk memperhatikan bagaimana mimik wajah Mbah Seno tatkala mendengar ide dari Bima. Sebab bagaimanapun sekarang dia masih belum meyakinkan atau bisa dikatakan dia masih dalam area abu-abu. bisa saja semua yang dikatakan sedari tadi itu adalah dusta, hanya untuk merebut perhatian dari kita, dan hanya untuk membuat kita iba kepadanya. untuk kemudian kami akan memaafkannya dengan mudah, lalu kemudian dia mendapatkan kepercayaan kami kembali. dan yang kedua adalah jika hal itu benar benar adanya, apapun yang diucapkan adalah kenyataan yang sebenarnya, tanpa dikurangi atau dilebih-lebihkan sedikitpun. dan sekarang yang membuatku bingung adalah Bima. apakah rahasia besar yang diucapkannya kali ini, benar-benar suatu rencana rahasia yang ia miliki? atau hanya sebuah pancingan untuk melihat bagaimana reaksi dari Mbah Seno. apakah Mbah Seno akan mengikuti apa yang kita inginkan dan membuat musuh kita terjebak dalam perangkap yang dibuat oleh Bima? atau malah diam diam Mbah Seno mengatakan tentang rahasia besar ini kepada musuh kita. jujur aku benar-benar bingung dengan apa yang ada di otak Bima. mimik wajahnya tampak tenang dan terkesan sangat yakin. Bahkan ndak tersirat sedikitpun rasa cemas atau khawatir yang tampak pada wajahnya.     

"mendapat tawaran yang seperti ini adalah hal yang sangat langka. bagaimana bisa aku akan menolaknya? aku akan melakukan sesuai yang Juragan Bima perintahkan. aku akan mengambil bibit bibit itu dan ku serahkan kepada mereka. sembari aku menunggu Juragan Bima berhasil membuat bibit unggul baru. tapi yang kuminta hanya satu, juragan Bima harus cepat dalam membuat bibit unggul itu. sebab disini yang dipertaruhkan bukan hanya satu orang saja, tapi seluruh petani di Ngargoyoso juga. kalau semakin lama kita mengulur waktu, maka akan semakin besar kerugian yang didapatkan. dan aku ndak mau kalau sampai hanya karena ulahku mereka mengalami kerugian sebanyak itu."     

mimik wajah dari Mbah Seno, tampak begitu meyakinkan. seolah-olah benar jika dia berada di pihak kita. dan untuk sekarang ini aku hanya percaya kepada Bima. jika dia membiarkan Mbah Seno untuk tetap mengambil bibit unggul di kampung kita, maka aku akan membiarkannya juga. sambil aku akan menyuruh suwoto untuk mengawasinya. orang-orang milik Suwoto adalah orang-orang yang jarang dikenali warga sini, sembari Aku mencari informasi juga tentang juragan yang berasal dari Jawa timur itu. juragan Sujiwo namanya sudah ku chat aja otak dan hatiku, Dan aku berjanji mulai dari saat ini aku ndak akan pernah melepaskannya sampai kapanpun juga. sebelum dia menyembah kepada Romo dan meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan kepada kami juga kepada warga kami.     

"masalah itu kamu tidak usah cemas, aku punya caraku sendiri untuk menyelesaikannya. yang terpenting sekarang kamu sudah setuju dulu dan kamu bisa kembali beraktifitas seperti biasanya," Bima sekarang melihat ke arahku seolah-olah dia hendak meminta sebuah persetujuan. "kangmas bagaimana kalau mbah Seno, kita biarkan pergi. mengurungnya lebih lama lagi di sini, pasti akan membuat putra serta juragan itu curiga. karena Mbah Seno tiba-tiba menghilang dan tidak ada kabar. dan aku khawatir jika mereka mungkin akan mengetahui rencana kita bahkan sebelum kita mulai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.