JURAGAN ARJUNA

BAB 363



BAB 363

0"baiklah kalau begitu kita harus segera kembali ke rumah agar besok kita bisa menyelesaikan misi kita ini. untuk masalah pengulak nanti kita coba tanyakan kepada Romo karena dia memiliki cukup banyak kenalan di kota-kota yang ada di Jawa tengah. dan aku yakin untuk mendapatkan barang satu atau dua pengulak kita bisa mendapatkannya dengan mudah. karena yang diketahui oleh semua orang di sini memang keluarga hendarmoko itu adalah Romo, sementara aku sendiri jarang sekali orang yang tahu kalau aku adalah salah satu itu dari keturunan hendarmoko."     
0

mendengar ucapanku itu, Bima langsung mengangguk dan kami pun melangkah pergi dari sini.     

"ada satu kesalahan kangmas yang kita sangat teledor untuk melakukannya," kata Bima yang berhasil membuatku panik. kesalahan apa itu kira-kira sampai lolos dari pikiran kami.     

"kesalahan apa itu Bima kenapa kamu ndak mengatakan kepadaku dari tadi? mumpung kita masih di sini ayo kita bahas berdua tentang kesalahan itu."     

"masalahnya itu hanya satu kenapa kita lupa membawa kendaraan, seharusnya tadi kita ke sini ini paling tidak membawa motor.kenapa kita malah memilih minta diantar oleh orang yang aslinya sekarang apa kang Mas masih belum sadar, masa iya kita jalan kaki dari sini sampai rumah. tengah malam pula, bisa-bisa subuh kita sampai di rumah. aduh kakiku sudah pegal-pegal ini aku ingin cepat-cepat tidur,"     

aku tertawa mendengar keluhan dari Bima, padahal kupikir kesalahan yang dia maksud bukan ini akan tetapi kesalahan fatal lainnya yang mungkin bisa mempengaruhi rencana kami. tapi ternyata masalahnya bukan itu toh. maklum orang kota ke mana-mana harus naik kendaraan segala, jadi berjalan sedikit saja sudah mengeluh seperti ini.     

"kalau bagi kami orang kampung Bima, perjalanan dari sini ke rumah itu adalah hal yang sangat lumrah. karena malah kadang berjalan lebih jauh lagi mungkin itu sebabnya kami para penduduk kampung lebih kuat fisiknya dan juga lebih kuat imunnya. sehingga kami jarang sakit dan juga kami jarang lelah. nah kamu ini kan orang kampung juga, maksudku menikah dengan orang kampung jadi belajarlah untuk bisa memahami bagaimana kehidupan orang kampung. lagipula katanya kamu ini seorang pendaki gunung yang sudah sangat ahli. masak jalan sedikit seperti ini saja sudah mengeluh,"     

Bima tampak mengerucutkan bibirnya untuk kemudian dia mendengus sepertinya apa yang kau katakan Ndak begitu membuatnya senang.     

"kalau gunung masih mending kita punya semangat untuk berjalan karena pikiran kita, agar kita lekas sampai ke puncak dan melihat pemandangan dari puncak yang sangat-sangat indah. kalau sekarang ini yang aku pikirkan apa, Aku lapar juga lelah masih disuruh berjalan pula. seharusnya Kangmas bisa menyuruh salah satu dari abdi kang Mas itu untuk datang ke sini menjemput. bukankah salah satu dari mereka ada satu yang sakti, paklek suwoto yang berasal dari Jawa timur itu."     

aku kembali tersenyum mendengar ucapannya, padahal aku sama sekali belum pernah menceritakan apapun tentang Suwoto. tapi bagaimana ceritanya dia bisa tahu sampai sedetil itu. tak selama ini setahuku setelah dia menikah dengan Rianti, tingkah dan perilaku Suwoto persis seperti orang normal biasanya bahkan nyaris ndak pernah melakukan apapun yang menunjukkan kekuatannya.     

"kamu tahu dari mana masalah ini, masalah tentang suwoto yang sakti?. bahkan kurasa aku belum pernah mengatakan apapun kepadamu."     

"aku melihat aura tubuhnya itu merah menyala kang Mas, dan aku benar-benar takjub kepadanya. seorang manusia seperti dia, maksudku seorang manusia yang menurutmu masih sangat muda, sudah bisa dan menerima ilmu sebesar itu. karena biasanya yang aku tahu ilmu-ilmu seperti itu hanya dimiliki oleh dukun-dukun yang usianya sudah sangat tua, dan dukun itu sudah benar-benar melakukan tirakat berkali-kali sampai menguji nyawa mereka sendiri," jelas Bima kepadaku yang semakin membuatku bingung siapa Bima ini sebenarnya. kenapa dia tahu banyak yang bahkan aku sendiri ndak mengetahuinya sama sekali. terlebih bukankah dia adalah orang kota bagaimana bisa dia mengetahui perkara ilmu perdukunan, dan juga ilmu-ilmu hitam lainnya. sungguh Bima ini benar-benar mencurigakan.     

"kamu ini sebenarnya orang kota atau orang mana? bukankah sebagai seorang kota pantang bagi mereka untuk percaya masalah klenik dan sebagainya? sementara kamu terlalu mengetahui begitu detil bahkan yang orang kampung pun ndak begitu mengetahuinya."     

"bukankah sudah kubilang kepada kang Mas, jika hobiku adalah naik gunung. dan setiap aku naik gunung aku selalu mendapatkan seperti tanda lahir yang menempel satu-persatu di sekujur tubuhku. karena aku sangat penasaran dengan hal itu yang menurutku sama sekali tidak masuk akal, akhirnya aku bertanya kepada salah seorang guru dari ilmu bila diriku. kebetulan guru itu paham tentang masalah-masalah makhluk halus atau apapun lainnya. dan dia mulai menceritakan hal-hal yang tidak aku ketahui sebelumnya. hal-hal yang awalnya mungkin ku pikir benar-benar aneh dan aku tidak mau untuk mempercayainya. sebenarnya itu adalah salah satu alasan kenapa aku memutuskan berhenti kuliah di jurusan pertanian, dan memilih kuliah di jurusan kedokteran. karena awalnya aku sangat tidak percaya dengan hal-hal ghaib yang bagiku sangat tidak mungkin untuk terjadi. terlebih ini adalah dunia modern, bagaimana ada hal-hal bodoh semacam itu. tapi semakin lama aku semakin sadar, jika hal-hal seperti itu memang ada. dan hal itu juga yang membuatku takut kemudian aku mengerti jika yang ghaib itu memang telah lama hidup berdampingan dengan kita.terlebih mataku selalu melihat yang tidak-tidak dan itu sangat menyebalkan sekali. Aku sebenarnya tidak ingin merasakan seperti ini."     

jadi sekarang aku paham dengan apa yang dijelaskan oleh Bima. rupanya dia juga memiliki kemampuan yang istimewa yang dapat melihat hal-hal yang mungkin orang lain ndhak dapat melihatnya sama sekali. tapi aku cukup senang jika dia bisa melihat hal itu, jadi aku punya kawan ketika aku takut kalau ada sesuatu yang muncul tiba-tiba. dan aku punya kawan untuk bercerita tentang hal-hal yang diluar batas akan manusia.     

"oh ya Bima besok kita pergi ke Purwokerto dulu, Aku ingin melihat istriku. dan juga anakku Aku ingin melihat bagaimana keadaan mereka, kemudian aku ingin memperkenalkan mu kepada Pandu calon menantu ku."     

saat aku mengatakan nama Pandu di mana langsung menoleh ke arahku kemudian dia mengulum senyum dengan cara anehnya itu.     

"ini benar-benar kebetulan yang sangat aneh, Arjuna, Bima, Abimanyu, dan sekarang Pandu. kenapa bisa Pandu menjadi calon menantu kang Mas. bukankah seharusnya Raja Pandu dewanata itu adalah Romo dari Pandawa Lima? ini benar-benar sangat lucu ketika dengan kebetulan nama-nama mereka menjadi nama-nama kita. kita tinggal mencari Yudistira, Nakula dan Sadewa. lantas kita akan memerankan sebuah drama kolosal tentang Pandawa Lima. dan sudjiwo adalah musuh bebuyutan dari Pandawa Lima."     

aku tertawa mendengar ucapan dari Bima itu, entah niatnya melucu atau bukan, tapi setiap dia berucap dengan mimik wajah datarnya itu benar-benar terlihat sangat lucu.bahkan kurasa dia ini tipikal manusia yang bisa berbicara dengan mimik yang sangat datar. tanpa memiliki ekspresi apapun selain tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.