JURAGAN ARJUNA

BAB 367



BAB 367

0sebelumnya author meminta maaf karena terjadi kesalahan upload yang tidak disengaja. yang seharusnya di publish besok malah kepublish sekarang. mohon pengertiannya yang sedalam-dalamnya. dan di sini barangkali ada keluhan, dan pertanyaan-pertanyaan yang ada di pikiran kalian silakan ditanyakan. dan saya juga mau maminta maaf kepada yang sudah membuka bab ini dengan koin. karena sudah terlanjur seperti ini, saya akan memberi pengumuman. novel ini akan segera tamat mungkin setelah selesai MGS. untuk kisah ekstra part dari cerita Nathan dan Larasati akan ada novel lainnya, dengan cerita Rianti, dan Bima juga.     
0

jika kalian masih sabar menunggu, aku ucapkan banyak terimakasih. dan aku juga mengucapkan terimakasih yang sudah menyukai cerita ini. mohon maaf jika author terlalu sering melakukan kesalahan penyebutan nama, tanda baca dan typo. karena beberapa hari ini sudah hampir sepuluh hari aku mengalami cidera tangan karena terlalu memaksakan menulis. jadi sekarang niatnya mau nulis lebih teliti eh malah kepublish. jadi rada kesel ya.     

mohon maaf jika karakter arjuna ini berbeda dengan nathan atau diluar ekspetasi, mungkin karena dia lebih terkesan tidak menghargai wanita, dan suka teralihkan perhatiannya kepada wanita lain. tapi aku mencoba menggambarkan laki-laki pada umumnya saat ini. dengan menyuguhkan karakter yang mungkin agak berbeda. meski aku sendiri ragu, jika karatker buatanku bisa berbeda atau tidak. sebab ada beberapa yang komen semua karakternya sama. maafkan aku ya, gaes.     

************     

Aku tidak menyuruh kalian percaya, tentang cinta yang datangnya tiba-tiba. atau malah cinta pada pandangan pertama. karena kurasa yang datang dari pandangan pertama itu bukan cinta. akan tetapi sebuah ketertarikan yang datang oleh mata. rasa kagum dan tertarik itu kemudian menjadi rasa penasaran untuk mengenal lebih jauh. dan dari proses itulah timbul yang namanya cinta.     

sama sepertiku, waktu aku pertama kali mengenal Manis. Rasa penasaran yang awalnya menjadi sebuah tindakan sembrono dengan berciuman dengannya kuakui jika itu bukanlah tindakan yang sangat tepat. namun bagaimana lagi, aku sadar jika aku bukan pemuda alim dan baik-baik saat itu. yang tidak bisa untuk sekadar menahan nafsu birahiku kepada lawan jenis. ditambah dulu adalah masa-masaku untuk mengenal rasa aneh yang selalu bergejolak di dalam batinku setiap malam.     

dan sekarang, setelah berpuluh-puluh tahun kami bersama, sampai kami memiliki anak dan melewati perubahan zaman yang sangat nyata, akhirnya kami tahu. jika masa itu akan berubah, jika dunia itu akan berubah, jika waktu juga akan berubah, manusia akan berubah, dan semua hal di dunia ini akan berbuah. namun ada satu yang tidak akan berubah, yaitu cinta sejati.     

sebab cinta saja tidak akan cukup untuk membuat rasa itu tetap ada dengan takaran yang sama. kalian bisa lihat sendiri, bagaimana awalnya cinta yang menggebu kemudian hilang dan menjadi rasa sakit yang tak tertahankan hanya karena sebuah perselingkuhan. yang sekarang marak sekali terjadi di dunia ini.     

apa kalian penasaran, kapan waktu aku menulis kisah ini? ya, jika kalian penasaran aku akan memberitahu kepada kalian.     

hari ini adalah hari selasa, saat semuanya mulai berubah secara nyata. butiran embun yang sedari menetes dari pucuk daun kini mulai mengering dan menghilang, kicauan burung-burung camar yang bertengger di depan pagar kini mereka tampak berterbangan. dan aku masih setia di sini, sedari jam 03.00 dini hari tadi. sedang meminum kopi yang baru saja dibuatkan oleh putri pertamaku, dan menikmati kopi pagiku dengan indah di lantai dua kamarku. Jakarta, 2006     

kami di sini bukan untuk pindah, atau melakukan apa pun. kami di sini hanya berlibur,, sebuah rutinitas yang kami lakukan setiap satu bulan sekali. karena liburan adalah hal yang wajib kita lakukan untuk sekadar mengusir penat yang berkepanjangan. terlebih, saat aku dan Rianti menjadi yatim piatu, kami bahkan seolah harus bisa saling berpegangan tangan, sambil terus mengurus perkebunan di Kemuning tanpa bantuan orang lain.     

kadang-kadang kalau seperti ini, aku rindu Romo, dan juga Biung. aku rindu mereka, aku rindu canda tawa mereka. dan aku rindu cara mereka untuk jatuh cinta dengan sangat nyata. aku hanya bisa melihat mereka sekilas, hanya bisa melihat mereka dengan cara yang menyakitkan. tanpa bisa memeluk mereka lagi dengan sangat nyata. Romo, Biung, jika aku mungkin punya salah kepada kalian, tolong maafkan aku.     

Iya, Romo dan Biung telah tiada, kira-kira enam bulan yang lalu. untuk alasan dan kenapa mereka meninggal, aku tidak akan cerita kepada kalian. aku ingin kalian mengikuti sendiri kisahku tanpa harus terburu-buru. dan Bima kini dia sudah bisa melepaskan perusahaannya, dia yang lebih lama menetap di kemuning untuk menggantikan posisi Romo sebagai juragan di sana. perusahaanya, dia pasrahkan kepada putra kecilnya itu. percayalah meski putranya masih kecil, tapi dia adalah sosok yang sangat jenius, yang didampingi selalu oleh kakeknya. kalian tahu berapa usia dari putra Bima? ya, masih belasan, masih benar-benar masih ingusan. Tapi mau bagaimana lagi, Bima tidak memiliki saudara untuk dipasrahi, jadi tugas putranya memang remeh, mengirim setiap dokumen yang harus dikerjakan ayahnya, kemudian mengunduh dokumen yang dikirim ayahnya. sebenarnya hanya seperti itu. dia hanya menjadi perantara. sebab kakeknya tidak terlalu pandai dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan teknologi. dan kebetulan Bima mendapatkan salah seorang anak buah yang cukup bisa diandalkan, anak buahnya inilah yang disuruh untuk terus memantau perusahaan di samping anak bayinya itu. kalian tahu, siapa anak buahnya itu? ya, anak buah Bima yang paling dipercaya adalah Pandu. Pandu, aku dan Bima pasrahi untuk mengurus perusahaannya serta pabrik. dan selama itu juga dia disuruh untuk mengajari sepupu kecilnya itu untuk berbisnis. meski masih kecil, kurasa ini adalah langkah yang baik. untuk membuat sepupu kecilnya bisa paham dan sadar akan tanggung jawabnya sejak dini. Dan aku berharap satu, semoga Abimanyu lekas diberikan seorang adik baru. aku tidak mau kalau sampai nasibnya nanti sama seperti ayahnya. Hidup sebantang kara sebagai anak tunggal dari seorang yang memiliki banyak usaha. itu benar-benar membuat susah. Bahkan sempat aku dan Bima berselisih hanya karena ingin saling lepas tanggung jawab untuk mengurus Kemuning, sebenarnya aku adalah satu-satunya yang bebas. tapi istriku ini harus sering berada di Jakarta karena suatu hal. jadi mau bagaimana lagi, aku harus menemaninya sebagai seorang suami yang setia. karena aku tidak mau, kalau sampai aku dicap sebagai suami tak tahu diri untuk itu. terlebih sekarang, Ningrum juga sudah menetap di jakarta. jadi sesekali aku harus mengunjunginya agar dia tidak lupa jalan pulang ke rumahnya. Ningrum tampaknya tidak terlalu betah tinggal di kampung. aku juga tidak paham kenapa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.