JURAGAN ARJUNA

BAB 365



BAB 365

0"kamu tenang saja aku dulu adalah mahasiswa dari kota ini, tentunya aku memiliki banyak kawan yang bisa kuandalkan. semalam aku sudah mencoba menghubungi mereka lewat bantuan dari suwoto. dan rata-rata mereka siap membantu kita.jadi sekarang ayo kita pergi jangan membuang waktu lagi."     
0

sebelum Aku melangkah dengan Bima, dia tampak begitu sungkan sebab sedari tadi rupanya kami telah menjadi pusat perhatian oleh para perempuan yang ada di sini. terlebih Bima ini masih sangat muda, pasti banyak digandrungi oleh perempuan.     

"jangan terlalu sungkan begitu saat kamu dipandang oleh perempuan-perempuan itu. sepertinya kamu ini tipikal pemuda yang selalu mengabaikan pandangan-pandangan lihat perempuan terhadapmu atau malah kamu terlalu sungkan."     

"Aku tidak terlalu terbiasa saat ada sepasang mata yang memandang ku dengan aneh seperti itu, itu sebabnya sedari dulu sampai aku memiliki istri aku lebih memilih untuk menyendiri dan tidak terlihat di tempat ramai. aku kan bukan kangmas yang tampak luas dan seolah terbiasa dengan tatapan tatapan seperti itu."     

dari ucapannya ini aku ndak tahu apakah dia memujiku atau meledekku, mungkin istrinya tercinta itu telah berkata banyak hal buruk tentang aku. itu makanya di masa lalu mengatakan jika aku ini adalah seorang Arjuna yang seperti berada di pewayangan pewayangan itu. padahal jelas aku bukan orang yang seperti itu. kalian percaya kepada-ku toh?     

"pasti kamu telah diberitahu Riyanti tentang macam-macam hal buruk terhadapku, itu sebabnya kamu berbicara seperti itu. ketahuilah meski dulu aku terkesan melalang buana untuk mencari cinta, tapi sejatinya aku ini seorang pemuda yang paling setia sejagat raya."     

mendengar ucapanku itu Bima langsung terbahak. seolah ucapanku benar-benar lucu di matanya. atau ndhak begitu barangkali dia ndak percaya dengan apa yang ku katakan. untuk kemudian dia menepuk-nepuk bahu ku seolah-olah dia menyesal telah menertawakan ku.     

"maaf-maaf kangmas aku tidak sengaja tertawa, hanya saja apa yang kamu ceritakan dengan apa yang Rianti ceritakan jelas beda adanya. di matanya, Kangmas ini tidak ubahnya seperti seorang laki-laki yang terlalu banyak melalang buana dengan para wanita hanya demi mencari sebuah kata cinta," sudah kuduga pasti Riyanti yang menjelek-jelekan ku di depan Bima sampai suaminya berpikir yang aneh-aneh tentang diriku. apa saja perempuan satu itu kalau sampai dia pulang Aku akan memberinya perhitungan. akan kubuat dia mau minta maaf dan berhenti menjelek-jelekkan ku lagi. "tapi percayalah kalau membahas Kangmas dia tidak akan pernah berhenti, betapa sosok Kangmas ini, tampak begitu sempurna di matanya. bahkan aku sungguh penasaran seberapa baik apa sampai seorang adik perempuan begitu mengagumi kang Mas nya sendiri."     

mendengar hal itu aku agaknya cukup tersentuh jika ternyata selama ini adik perempuanku itu ternyata sangat membanggakan ku di depan banyak orang. meski ketika dia berhadapan denganku kami selalu bertingkah seperti kucing dan tikus, Dan dia seolah ndhak memiliki satu kata baik pun kepadaku.     

"ya jelas Aku adalah orang yang baik, Aku adalah Arjuna Hendarmoko. siapa yang ndak mengenal aku hampir seluruh penduduk di ngargoyoso semuanya mengenalku sebagai sosok yang ramah dan baik hati," ucapku dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.     

"Ya sudah sekarang ayo kita menuju kepada penjual sayuran mungkin saja kita beruntung, dan penjual sayuran itu mau untuk membeli sayur-mayur kita.lumayan kita mendapatkan pengulak baru tanpa harus repot-repot menghindari orang-orang suruhan Sujiwo."     

aku dan Bima pun langsung pergi masuk ke dalam pasar untuk sekadar melihat-lihat dan mencari penjual sayur mayur mana yang kiranya membutuhkan barang-barang dalam jumlah yang cukup besar, sebab kalau penjual-penjual kecil, aku ndak yakin kalau mereka akan mau untuk membeli sayur-mayur kami.     

"di ujung sana sepertinya ada kangmas, melihat dari para pegawainya yang sangat banyak sepertinya penjual itu juga cukup maju, dan lihatlah sayur-mayur yang mereka turunkan dari mobil itu, tidak sesegar sayur-mayur dari desa kita. aku rasa di tempat ini Sujiwo belum memberikan sayur-mayur nya sehingga mereka masih mendapatkan kan kualita sayuran yang lebih buruk daripada punya kita."     

"ayo sekarang kita pergi ke sana," putusku pada akhirnya kemudian mendekat kearah pedagang sayur itu sambil melihat-lihat sayur-mayur apa yang ada di sana. melihat begitu banyak sayur-mayur yang ada di sini, aku jadi berpikir barangkali jika penjual ini adalah memiliki bisnis paling besar di sini diantara tempat-tempat lainnya.     

"oh ya adek adek ini ini datang ke sini mau beli apa toh? kami ini penjual sayuran dalam jumlah besar jadi kami ndak menerima, pembeli yang membeli sayur-mayur untuk kebutuhan sehari-hari. ibarat kata kami hanya melayani para pengulak, yang membutuhkan bahan-bahan dari kami dalam jumlah banyak,"     

seorang laki-laki paruh baya yang sedang memakai topi tanpa bertanya kepada kami sembari menjelaskan dengan cukup rinci. jadi sekarang aku paham jika penjual ini adalah salah satu penjual terbesar yang ada di Purwokerto. seperti yang pernah Romo katakan, atau apa mungkin pemiliknya adalah salah satu dari kawan Romo yang semalam dia ceritakan kepadaku itu?     

"maaf Pak Lik,tujuanku datang ke sini adalah untuk menawarkan sebuah kerjasama yang pastinya akan sama-sama menguntungkan. namun sebelum itu sudilah kiranya untuk Pak Lik mengenalkan kepadaku dengan pemilik dari tempat ini. karena saya ingin berbicara langsung secara pribadi di dengan pemilik tempat ini," kataku kepada paklek itu dengan nada suara yang sesopan mungkin.     

laki-laki tua itu tampak sedang berpikir keras seolah sedang menimbang-nimbang permintaanku ini. jujur aku dibuat penasaran tentang siapa gerangan pemilik dari usaha ini,karena benar-benar terkesan sangat misterius sekali.     

"Paklik, mungkin kamu pikir kami adalah pemuda pemuda yang sangat tidak meyakinkan,itu sebabnya mendengar perkataan dari kangmasku paklik agaknya ragu. tapi percayalah kami ini benar-benar serius, kami ingin bekerja sama dengan pemilik tempat ini. jika paklik masih tidak percaya, coba katakan kepadanya jika juragan juragan muda dari keluarga Hendarmoko yang ingin menemuinya,"     

Aku menoleh ke arah Bima saat dia mengatakan hal itu, benar-benar diluar dugaan jika dia sampai menyebut keluarga hendarmoko dengan begitu lantang. tapi aku pun salut dengan sifat yang langsung tepat sasaran tanpa basa-basi. Aku suka sifatnya yang terus terang seperti ini. dan kulihat juga mimik wajah dari laki-laki itu tampak kaget luar biasa. entah karena dia takut, atau karena dia tahu tentang nama besar dari keluargaku.     

"pagi buta seperti ini kenapa sudah terdengar riuh sekali apakah ada pembeli baru yang hendak menjadi rekan bisnis kita?"     

mendengar seseorang suara dari arah dalam. kemudian dia berjalan keluar. sosok itu tampak dan benar ndak asing di mataku, terlebih dari caranya berjalan dan aura yang penuh kehangatan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.