JURAGAN ARJUNA

BAB 374



BAB 374

0manis tampak terdiam sepertinya dia cukup terpukul dengan penuturan yang dikatakan oleh Bima. sebab mungkin baginya hal-hal mengerikan seperti itu hanya ada di sebuah cerita-cerita zaman dahulu. namun sekarang dia mengalaminya sendiri mungkin itu sedikit banyak membuat dia terkejut, dan lihatlah bagaimana mimik wajahnya yang memerah itu. bisa aku lihat dengan jelas dia tampak emosi mendengar penjelasan dari Bima.     
0

"yang dicuri itu pasti bibit-bibit unggul yang telah kamu ciptakan itu iya toh Bima? lantas siapa pencuri itu sebenarnya karena ndak mungkin sama sekali kalau sampai orang luar mencuri bibit unggul itu. di sana ada banyak pekerja pekerja kebun pasti para pekerja akan curiga jika ada orang asing masuk ke dalam sana. kemungkinan besar bukankah orang yang mencuri bibit-bibit unggul itu adalah orang dalam kita sendiri? aku menjadi penasaran siapa gerangan yang tega mencuri bibit unggul itu hanya untuk kepentingan pribadi dan akhirnya malah membuat sengsara warga Kemuning dan sekitarnya? ini benar-benar harus ditindak tegas sebab kalau kalian diam saja maka mereka akan berubah dan semakin menjadi. kalian harus segera menangkap orang itu hanya karena demi perutnya yang kenyang dia sampai rela membuat 1 kecamatan kelaparan. aku ndak akan pernah bisa membiarkan ini terjadi dan aku ndhak akan pernah memaafkan siapapun yang telah melakukan kejahatan seperti ini."     

aku paham sejatinya perasaan dari manis sebab akupun merasakan hal yang sama. sebuah emosi dan rasa kecewa juga marah karena kejadian ini terjadi dan sangat meresahkan warga, namun demikian aku juga bingung bagaimana aku harus menjelaskan siapa pencuri yang telah melakukan kejahatan selama ini. jika aku mengatakannya kepada manis apakah dia akan terima dengan penjelasan yang aku katakan ataukah dia akan semakin murka dan menyuruhku untuk segera menghukum penjahat itu?     

Duh Gusti, apa yang harus aku lakukan, aku harus mengatakan apa aku benar-benar sangat bingung luar biasa.     

"yang mencuri bibit unggul itu adalah orang kita. akan tetapi Mbak Manis juga perlu tahu, dia melakukan itu juga ada alasan tersendiri. sehingga saat kami menemuinya dan dia mulai menjelaskan apa alasan dibalik kenapa dia melakukan semua ini, kami mulai paham kemudian kami memberikan sebuah pilihan kepadanya berdiri di kita sebagai penganut mereka, atau di berdiri di pihak mereka. dan mengatakan jika kita sudah mengetahui semuanya. dan disitu kami mulai paham setelah kami mengintai beberapa waktu, dia bertemu dengan orang-orang dari pihak sana dan kami melihat langsung bagaimana peristiwa menyakitkan itu terjadi. setelah kami menyaksikan langsung kami pun sadar jika orang itu tidak berbohong, dia benar-benar dengan apa yang diucapkan. dan dia memilih untuk di pihak kita untuk tetap menjadi pencuri bibit unggul demi menyelamatkan dia sendiri juga demi melancarkan misi kita,"     

"bagaimanakah maksud kamu Bima? bagaimana bisa kamu malah membiarkan orang itu tetap mencuri bibit-bibit unggul keluarga? kita apakah kamu sudah gila? apakah kamu sudah kehilangan akal? kalau dia tetap mencari bibit-bibit unggul, bukankah berarti itu sama saja dengan memberi kesempatan kepada musuh untuk tetap mendapatkan apa yang mereka inginkan dan itu sangat merugikan kita. itu benar-benar sangat merugikan ngargoyoso. sekali lagi seharusnya kamu berpikir jauh jangan hanya berpikir masalah kalian sudah menemukan siapa pelakunya tapi kalian sendiri malah bingung bagaimana cara mengatasi masalah itu sendiri,"     

"kamu itu tenang dulu toh manis, lha wong Bima saja belum menyelesaikan ucapannya kamu sudah memotong dan memberinya cercahan, memberinya praduga yang sangat menyalahkan dirinya seperti itu. mbok ya biarkan dulu adik ipar mu itu menjelaskan dengan detail, dan sampai selesai agar kamu itu lo paham dan ndhak salah paham seperti ini. sebab sejatinya ceritanya itu sangat panjang kalau kamu hanya mendengarnya sebagian kamu benar-benar akan sesat dengan pemahamanmu sendiri,"     

kataku menengahi, karena aku sama sekali ndak mau kalau sampai manis menjadi salah paham kepada Bima, dan menjadikan dirinya membenci adik iparnya sendiri. sebab hal yang terjadi sebenarnya bukanlah hal itu saja, ada hal-hal lain yang dia bahkan ndak tahu menahu tapi dia sudah marah-marah ndak jelas seperti itu.     

"aku sudah menyusun rencana Mbak manis, kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu. karena mereka menggunakan cara licik untuk mencuri bibit-bibit unggul yang telah kubuat dengan susah payah. aku juga akan menghancurkan mereka dengan hal yang sama dengan apa yang mereka curi. aku berencana untuk membuat satu bibit unggul yang mungkin tanamannya akan benar seperti tanaman tanaman bibit unggul lainnya. yaitu tumbuh subur dan lebat dengan batang yang besar besar, akan tetapi bibit unggul tersebut tidak akan pernah bisa berbuah sampai kapanpun itu, dan bagi tembakau hanya akan keluar batang yang besar-besar. dan aku yakin hal itu tidak akan membuat mereka curiga mereka pasti akan berpikir jika itu hanyalah sebuah kesalahan atau mungkin cara merawat dan mereka saja yang salah. hingga akhirnya nanti sedikit demi sedikit mereka akan mengalami kerugian dan akhirnya mereka akan hancur dengan sendirinya. asal mbak manis tahu saja, aku yakin mereka melakukan bisnis ini dengan cara menjual semua barang-barang yang mereka punya dan mempertaruhkan masa depan mereka demi kejahatannya ini. terlebih mereka menjual sayur-mayur mereka dengan harga yang sangat murah, itu pasti mereka tidak akan mendapat untung dari apa yang mereka kerjakan dan ketika bibit unggul itu sudah jadi, pelan-pelan mereka akan mengalami kerugian dan lama-kelamaan mereka akan kehilangan uang mereka untuk selama-lamanya. lalu apa yang akan terjadi selain kehancuran ada di depan mata mereka."     

"bagaimana cara mu bisa membuat bibit unggul seperti itu? perlu waktu berapa lama? bibit unggul ini saja kamu membutuhkan waktu hampir 1 tahun. terlebih bagaimana caranya kamu bisa membuat sebuah bibit seperti apa yang kamu katakan? seandainya itu sebuah masakan pasti kita akan tahu harus dengan bahan apa kita meracik masakan itu menjadi enak atau malah sebaliknya. tapi ini sebuah tanaman bagaimana bisa aku benar-benar bingung dengan cara pikirmu," melihat ucapan manis yang tampak menyindir Bima. Aku yakin dia cukup kesal dengan apa yang Bima ucapkan. karena seolah dia meremehkan Bima karena pemuda itu terlalu memandang rendah dan memandang gampang apapun masalah yang sedang kami hadapi ini.     

"Mbak manis sepertinya tidak tahu jika para petani sekarang ini bahkan hanya sekedar jagung saja mereka memiliki tipe-tipe variasinya. ada yang jagung besar batangnya kecil-kecil buahnya, ada yang jagung besar-besar bijinya, dan lain sebagainya. itu hanya satu macam tanaman dan mbak Manis tentunya juga tahu bagaimana cara mereka untuk menghasilkan tanaman tanaman tersebut. jadi kurang lebih seperti itulah yang aku lakukan kepada bibit-bibit unggul ku, dan aku juga tidak akan perlu menjelaskan kepadamu tentang resep-resep atau cara apa saja yang aku lakukan agar bisa menghasilkan bibit seperti yang aku mau kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.