Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Akhirnya Terbebas



Akhirnya Terbebas

0

"Oh! Siapa itu? Tampan sekali!" jerit seorang gadis terkagum-kagum.

0

"Bukannya dia itu adalah Lin Yizhi dari Imperial Group?" sahut gadis di sebelahnya.

"Dia memang terlihat mirip dengan Lin Yizhi, namun tidak mungkin rasanya. Dia terlihat lebih tampan dari Lin Yizhi!" imbuh gadis lainnya menimpali.

Hingga saat ini, tidak ada orang yang pernah bertemu langsung dengan bos besar Mo Qing. Namun lain halnya dengan asistennya, Lin Yizhi yang telah berkali-kali muncul di berbagai surat kabar dan majalah. Pemuda tampan itu memang terlihat lebih tampan aslinya dibandingkan dengan di foto. Mungkin itu sebabnya para gadis itu tidak mengenali pemuda tampan itu.

"Oh! Pria yang di depannya lebih tampan lagi!" jerit gadis berambut panjang itu ketika menyadari keberadaan pria yang berjalan di depan Lin Yizhi.

"Keduanya merupakan tipeku! Aku tidak sanggup lagi! Aku bisa pingsan rasanya!" kata gadis lainnya sambil memegangi dahinya.

"Aku ingin mereka menatapku! Aku bisa hamil rasanya jika dia sampai menatapku!" ucap gadis lainnya dengan sembarangan.

"Hamil pun aku rela!" seru yang lainnya tidak mau kalah.

"Eh, siapa itu yang dipeluknya? Bukankah gadis itu adalah siswi sekolah kita?" sahut gadis berkacamata menyadari keberadaan Gu Xiaoran.

"Ohhh! Aku sangat iri padanya!" jerit para gadis itu sambil berjingkat-jingkat keranjingan.

Beberapa gadis yang baru saja selesai mengikuti ujian sekolah menatap Mo Qing dan Lin Yizhi dengan tatapan terkagum-kagum. Mereka histeris mendapati makhluk-makhluk tampan itu berada di sekolah mereka.

Sedangkan Gu Xiaoran yang menyadari keberadaan beberapa siswa sekolahnya, segera menyembunyikan wajahnya di balik lengan Mo Qing. Jika seseorang melihat wajahnya dan mengenalinya, dia pasti akan segera menjadi korban gosip di sekolahnya. Hidupnya sudah cukup sial selama ini, jadi tentu saja dia sama sekali tidak ingin menjadi bulan-bulanan lagi di sekolah.

Ketika ketiganya tiba di gerbang sekolah, sopir pribadi Mo Qing telah memarkirkan mobilnya dan menunggu di sana. Dia kemudian segera menggendong tubuh mungil Gu Xiaoran untuk membawanya masuk ke dalam mobil.

"Aku bisa jalan sendiri!" seru Gu Xiaoran terkejut. Sekarang ini mereka sudah cukup menarik perhatian dengan ketampanan kedua pria tersebut, jadi dia sama sekali tidak ingin untuk menarik perhatian lebih lagi. 

"Kamu ingin berjalan sendiri dan membiarkan semua orang menyadari bahwa kamu sehabis bercinta semalaman hingga jalanmu aneh?" sindir Mo Qing dengan ketus.

Gu Xiaoran terdiam. Bukannya sejak keluar dari gedung kantor kepala sekolah tadi dia terus memelukku? Seharusnya orang-orang saat itu dapat melihatnya berjalan dengan canggung juga, kan? Benaknya berkeliaran ke mana-mana. Di saat yang sama, dengan gerakan yang sangat cepat, tubuhnya telah didudukkan di kursi belakang dan diikuti oleh Mo Qing yang duduk di sampingnya. Sedangkan Lin Yizhi sudah duduk manis di kursi depan tanpa perlu di komando. 

Gu Xiaoran baru menyadari, jika Mo Qing telah mengganti pakaiannya dengan setelan jas dari perancang Italia ternama yang terlihat mahal. Sebelumnya pria itu memang sudah terlihat rapi dan elegan, namun terlihat lebih kasual dibandingkan dengan cara berpakaiannya saat ini. Tampaknya lelaki itu akan menghadiri pertemuan penting di Los Angeles.

"Bukankah kamu seharusnya pergi ke luar negeri?" tanya Gu Xiaoran pada Mo Qing.

"Penerbangannya diganti menjadi esok hari."

"Apa itu artinya pekerjaanmu jadi tertunda?" tanya Gu Xiaoran lagi.

"Iya. Setiap proyek yang harus aku urus bernilai sangat besar. Apa rencanamu untuk memberikan ganti rugi padaku?" sahut Mo Qing terdengar menantang. Jari-jari tangannya diletakkannya di dahinya seolah-olah sedang berpikir keras. "Sebentar, biarkan aku berpikir apa yang dapat kamu lakukan sebagai ganti rugi."

Gu Xiaoran dengan segera mempersiapkan hatinya. Matanya menatap lekat-lekat pada mata Mo Qing. Dia sama sekali tidak memiliki apa pun saat ini, bahkan mungkin dapat dibilang lebih miskin dari orang miskin sekalipun. Jikalau proyek yang dimaksudkan adalah proyek kecil sekalipun, dia yakin dia tetap tidak akan mampu membayar ganti ruginya.

Mo Qing tiba-tiba meraih pinggangnya dan menarik tubuh Gu Xiaoran mendekat pada tubuhnya. Dia memeluk, lalu menempelkan bibir indahnya ke telinga gadis itu dan berbisik dengan menggoda, "Bagaimana jika kamu membayarnya dengan tubuhmu?"

Wajah Gu Xiaoran seketika itu juga menjadi merah. Matanya segera melirik kepada sopir dan Lin Yizhi yang duduk di bangku depan. Keduanya sama sekali tidak peduli dan bersikap seolah tidak mendengar apa-apa.

"Aku kan tidak memintamu untuk datang," ujar Gu Xiaoran sambil menepis tangan Mo Qing dan menjauhkannya dari tubuhnya. "Aku lebih memilih untuk berlutut memohon pengampunan Feng Gang dibandingkan memintamu untuk datang."

"Berhenti!" seru Mo Qing dengan wajah yang menakutkan. Pandangan matanya terlihat sangat dingin dan penuh amarah.

Begitu mobil berhenti, Mo Qing dengan segera membuka pintu mobil, lalu melemparkan Gu Xiaoran beserta kotak makannya ke jalanan sambil berseru dengan penuh kebencian, "Kalau begitu pergi berlututlah padanya!"

Gu Xiaoran menatap mobil mewah di hadapannya beserta seorang pria yang suasana hatinya sangat mudah berubah-ubah. Segala sesuatunya telah terselesaikan, Feng Gang dan gengnya telah gagal mendapatkan apa yang mereka mau. Lagi pula dirinya juga tidak bodoh, jadi buat apa dia pergi berlutut di hadapan Feng Gang saat ini.

Gu Xiaoran membungkuk, lalu memungut kotak makan siang yang terjatuh ke tanah. Dia kemudian kembali menatap ke arah mobil sambil tersenyum. Senyuman penuh kebebasan.

Melihat wajah Gu Xiaoran yang terlihat sangat lega dan gembira, Mo Qing menjadi naik pitam, sementara matanya melotot penuh amarah. Kepergiannya kali ini ke Los Angeles adalah untuk membahas proyek bernilai miliaran dolar. Nominal proyek ini bukanlah yang terpenting baginya, namun yang terpenting adalah jika negosiasi berhasil, dia dapat membuka jalannya kepada koneksi-koneksi yang belum bisa didapatkannya selama bertahun-tahun.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.