Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bersikap Pragmatis



Bersikap Pragmatis

2Saat Gu Tianlei dan Gu Xiaoran turun dari panggung, Su Shanshan langsung menyambut mereka dan meraih tangan Gu Xiaoran, sambil berkata, "Aku pernah mengatakan kalau aku merasa dekat denganmu. Saat pertama kali aku melihatmu, ternyata kamu adalah Kakak Serigala Malam."     0

"Heh, seingatku, setiap kali kita bertemu, kamu selalu menjuluki seorang penyihir…" Gu Xiaoran mengangkat alisnya.     

"Siapa yang penyihir?" Gu Tianlei mengerutkan keningnya.     

"Tidak, tidak ada, kita hanya sedikit salah paham." Su Shanshan diam-diam menggertakkan giginya, ternyata Gu Xiaoran benar-benar menyebalkan, bahkan dia mengingat kembali masalah lama. Tapi untungnya dia tidak melakukan yang diperintahkan Cheng Peini, jika tidak dia benar-benar akan menanggung malu.     

Gu Tianlei tidak yakin dengan ucapaan Su Shanshan, sehingga dia menatap Gu Xiaoran untuk menunggu jawaban.     

"Saat itu, Su Shanshan…" Gu Xiaoran melirik Su Shanshan. Saat dia tahu bahwa dia adalah Kakaknya Gu Tianlei, bagaimana mungkin Su Shanshan tiba-tiba melupakan apa yang pernah dia lakukan pada diriku, dan bahkan menganggap seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa?     

"Ini hadiah untukmu." Su Shanshan menyerahkan kotak perhiasan berbahan beludru ke tangan Gu Xiaoran, untuk menyela perkataannya.     

Di dalam kotak itu terdapat anting mutiara hitam yang dia dapatkan dari seseorang yang membawakannya dari Prancis. Awalnya Su Shanshan berniat memberikan perhiasan ini untuk Cheng Peini, tetapi saat dia tahu bahwa Gu Xiaoran adalah kakak perempuan Serigala Malam, dia berubah pikiran dan memutuskan untuk memberikannya kepada Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran bahkan tidak melihat apa yang ada di dalamnya, dan langsung meraih tangan Su Shanshan. Lalu dia langsung mengembalikan kotak perhiasan itu kepada Su Shanshan sembari berkata, "Kamu tidak perlu repot-repot."     

"Aku hanya ingin berteman denganmu."     

"Untuk menjadi teman, bukan tergantung pada materi."     

"Tetapi…"     

Gu Xiaoran melihat manajer Gu Tianlei mendekat, lalu dia berkata kepada Tianlei, "Bukankah kamu harus mengejar acara selanjutnya, pergilah."     

"Apakah kamu juga ingin pergi? Aku akan mengantarmu jika kamu mau."     

"Aku akan berada di sini sedikit lebih lama."     

Gu Tianlei tahu bahwa Gu Xiaoran ingin berlama-lama di sini karena ingin menemui Gu Zhengrong. Seketika raut wajah Gu Tianlei tenggelam, lalu dia berkata, "Tidak bisakah kamu abaikan saja mereka?"     

"Aku hanya ingin menunjukkan sopan santun, kamu pergi saja." Di depan Su Shanshan, Gu Xiaoran tidak ingin membicarakan masalah pribadi.      

"Kalau begitu aku pergi." Gu Tianlei sama-sama tidak mau mengatakan apa pun di depan orang lain dan berjalan mengikuti manajernya.     

"Hei..." Su Shanshan sedikit putus asa ketika melihat Gu Tianlei tidak mengatakan sepatah kata pun untuk dirinya.     

Saat Gu Tianlei mendengar teriakan Su Shanshan, dia berjalan pergi seolah-olah tidak mendengarnya.     

Su Shanshan cemberut dan menghentakkan kakinya dengan marah, "Dasar Serigala Malam."     

Gu Xiaoran tidak ingin berlama-lama dengan Su Shanshan yang mulai kehilangan kesabarannya. Lalu dia pergi menghampiri Gu Zhengrong yang berada agak jauh.     

"Ayah."     

Saat itu Gu Zhengrong sedang melihat mobil Gu Tianlei pergi, dan ketika dia tiba-tiba mendengar suara Gu Xiaoran. Dia pun langsung berbalik dan berbicara dengannya, "Xiaoran, kamu di sini."     

"Tianlei, dia…"     

"Tidak perlu dijelaskan, aku sudah paham." Gu Zhengrong tampak terdiam sejenak, lalu berkata lagi, "Xiaoran, temani Ayah untuk mengobrol sebentar."     

"Baik."     

"Xiaoran, apakah kamu pernah menyalahkan Ayahmu ini?"     

"Jika aku bilang tidak, itu sama saja berbohong. Lagi pula itu semua sudah berlalu."     

"Ketika Tianlei masih kecil, aku memang tidak pernah memperlakukannya dengan baik. Jadi wajar jika dia menyalahkan aku."     

Terkait masalah antara Gu Tianlei dan ayahnya, Gu Tianlei tidak pernah menceritakannya. Jadi, Gu Xiaoran juga tidak tahu dengan jelas, di mana simpul yang membuat hubungan ayah dan anak itu berantakan. Karena tidak mengetahui dengan jelas, Gu Xiaoran tidak berani berkomentar dan memilih untuk diam.     

"Ibu Tianlei, yang juga Ibumu… Kami menikah karena dijodohkan. Belum lama setelah menikah, dia membawa seorang anak bernama Tianlei ke rumah. Aku juga sudah bertanya dari mana asal anak itu, tetapi dia hanya mengatakan kalau dia memungutnya. Karena asal muasal anak itu tidak jelas, aku memintanya untuk mengirimkan anak itu ke panti asuhan, tetapi dia menolak untuk melakukannya."     

"Mungkin Ibu berpikir, jika anak itu dikirim ke panti asuhan, nasib anak itu akan menyedihkan." Gu Xiaoran berasal dari panti asuhan, jadi dia tahu betapa buruknya kehidupan di panti asuhan pada waktu itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.