Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Beraninya Kamu Menggoda Wanitaku? (2)



Beraninya Kamu Menggoda Wanitaku? (2)

2Saat pria berjenggot melihat ini dan sadar bahwa situasinya sangat buruk, dia pun segera berjalan mendekati pria gemuk yang ada di sebelahnya, "Bos…"      1

"Bos kepalamu!" Pria gemuk itu buru-buru menendang pria berjenggot itu, dua orang di hadapannya itu adalah bos sebenarnya. Tetapi orang asing itu tidak tahu malu dan masih memanggil dirinya sebagai bos mereka.     

Bahkan Mo Qing baru saja mengatakan ingin menarik semua uangnya dari Yinhe. Tidak peduli dana itu ditarik atau tidak, yang jelas bos itu tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.     

Berkat perbuatan orang-orang asing ini, amarah pria gemuk itu pun langsung memuncak.     

Untuk menyelamatkan pekerjaannya, pria gemuk itu berlari ke arah Mo Qing, dengan tatapan memelas dia berkata, "Kami tidak tahu bahwa kedua perempuan itu adalah kenalan Tuan Muda Mo dan Tuan Jiu."     

Mo Qing menatap pria gemuk itu dengan tatapan yang tajam sambil membalas, "Kalian berani mengambil uang dan wanitaku. Sepertinya keberanian kalian cukup tinggi."     

Wanita Mo Qing?     

Pria gemuk itu ketakutan setengah mati dan dia segera menatap Gu Xiaoran lalu menatap Yu Fei.     

Baginya hari ini benar-benar sial, dan dia sendiri tidak tahu mengapa kekasih Mo Qing bisa di sini.      

Kemudian pria gemuk itu melihat kartu bank yang dipegang di salah satu dari pria asing itu. Kemudian pria gemuk itu segera mengambilnya dan menyerahkan kepada Mo Qing, "Jangan salahkan aku, ini urusan mereka."     

"Dasar licik!" Mo Qing memandang kartu itu dengan tatapan yang jijik tanpa mengambilnya. Kemudian dia menelepon Lin Yizhi lagi, "Yizhi, cepat tutup kartu kredit milik Gu Xiaoran dengan nomor kartu 099xxx, lalu mintalah pihak bank untuk membuatkannya yang baru lagi."     

"Bagus, aku akan segera mengurusnya. Omong-omong, penarikan dana sudah selesai aku lakukan." Jelas Lin Yizhi.     

Gu Xiaoran juga tidak bersedia menerima kartu bank yang telah diambil oleh mereka. Dia juga berniat berniat pergi ke bank dan membuat kartu bank yang baru. Tetapi saat ini dia merasa terbantu karena Mo Qing bersedia mengurus pembuatan kartu bank yang baru untuknya.     

Tapi karena melihat raut Mo Qing yang muram, Gu Xiaoran memilih untuk diam.     

Mo Qing menutup telepon dan berkata kepada Zhuo Ran, "Ayo pergi."     

Zhuo Ran mengangguk dan berjalan menuju sofa, kemudian dia menggendong Yu Fei secara telentang.     

Gu Xiaoran tiba-tiba menyadari bahwa bulu mata Yu Fei tampak sedikit bergerak. Selain itu, wajah Yu Fei juga tampak merah merona, bahkan telinganya juga ikut memerah.     

Rupanya bibi sudah bangun, tapi tetap berpura-pura tak sadarkan diri… Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Mo Qing memegang bahu Gu Xiaoran sembari menundukkan kepala untuk berbisik, "Dia sudah sadar sejak Zhuo Ran berkelahi."     

Gu Xiaoran merasa kesal, namun dia juga merasa lucu dengan sikap Yu Fei, lalu Gu Xiaoran pun bertanya lagi pada Mo Qing, "Zhuo Ran sudah tahu?"     

"Menurutmu?"     

"...." Gu Xiaoran hanya diam dan tidak menjawab.     

Dalam hati Gu Xiaoran berkata. Ternyata Bibiku benar-benar tidak tahu malu.      

Saat Zhuo Ran membawa Yu Fei keluar dari ruang pribadi, Xiaopian sedang berdiri di luar pintu dan menatapnya. Kemudian Xiaopian melihat wanita yang digendong Zhuo Ran tampak sedang tersenyum tipis.     

Zhuo Ran hanya sekilas melihat Xiaopian dan berjalan melewatinya.     

Kemudian Xiaopian menoleh ke arah Mo Qing, namun Mo Qing menatap balik dengan tatapan muram, setelah itu Xiaopian segera berbalik dan pergi.      

Setelah keluar dari ruang pribadi, Gu Xiaoran melihat belasan orang berjas hitam sedang membersihkan tempat kejadian. Orang-orang itu berlari berhamburan.     

Salah satu dari mereka berjalan menghampiri Mo Qing dan memberi hormat lalu berkata, "Tuan Muda Mo, semua orang sudah dibersihkan."     

"Segeralah lakukan dengan baik, jangan membuat Tuan Muda Zhuo Shao kecewa."     

"Tuan Muda Mo tidak perlu khawatir, aku pasti akan membersihkan semuanya tanpa ada yang tersisa. Bagaimana dengan orang asing itu?"     

"Kuburkan mereka."     

"Baik."     

Pria itu memberi isyarat kepada yang lainnya. Tidak lama kemudian terdengar suara barang-barang yang dibanting di dalam bar.     

Seketika Gu Xiaoran pun langsung menoleh dan melihat orang-orang itu menghancurkan semua benda dengan palu.     

Ternyata yang dimaksud bersih tanpa ada yang tertinggal, adalah menghancurkan semua benda tanpa tersisa.     

Mo Qing menarik dagu Gu Xiaoran karena tidak membiarkannya melihat hal itu. Lalu Mo Qing langsung membawanya keluar dari bar.      

Terkait hal ini, Gu Xiaoran lebih baik untuk tidak melihat.     

Zhang Yao mengandalkan kekuasaan ayahnya, sehingga Zhuo Ran merasa canggung jika harus melawannya. Tapi jika Mo Qing meminta Zhuo Ran untuk membantu, Zhuo Ran pasti siap untuk mengerahkan seluruh tenaganya. Lagi pula, Mo Qing juga tidak ingin Zhang Yao memanfaatkan kekuasaan keluarga Mo untuk melakukan tindakan yang ilegal.      

Zhuo Ran bisa merasakan bahwa wanita yang ada di dalam pelukannya itu sedikit tegang karena gugup. Wajahnya juga merona merah seperti buah persik, tetapi kedua matanya masih terpejam. Namun Zhuo Ran hanya bisa tersenyum ketika melihat sikap Yu Fei yang berpura-pura tidak sadarkan diri.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.