Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bersenang-senanglah



Bersenang-senanglah

2Meskipun rok yang dikenakan Gu Xiaoran tidak memperlihatkan bagian yang seksi, tetapi lekukan dan guratan tubuhnya terlihat indah, sehingga para pria itu semakin menginginkannya.      0

Tatapan pria berjanggut itu tertuju ke dada Gu Xiaoran. Dia seolah tidak sabar untuk melepas kancing-kancing itu, dan meremas kedua bola itu.     

Paras cantik perempuan seperti ini sangat jarang ditemui. Para pria itu menatap hingga meneteskan air liur, mana mungkin mereka membiarkan Gu Xiaoran pergi begitu saja.      

Selain itu, gadis yang tidak sadarkan diri itu juga memiliki penampilan dan tubuh yang bagus, kulitnya putih mulus sehalus bulu domba.     

Mereka belum pernah bermain dengan gadis yang anggun seperti ini dalam hidup mereka.     

Pria berjanggut itu mengulurkan tangan dan mengambil kartu bank dari tangan Gu Xiaoran, "Apa kata sandinya."     

Gu Xiaoran mengatakan deretan angka kata sandinya.      

"Cepat pergi, cari bank untuk mentransfer uangnya." Pria berjanggut itu menyerahkan kartu bank itu kepada temannya yang ada di sampingnya.     

"Kalau begitu bisakah kami pergi?" Tanya Gu Xiaoran.     

"Tidak bisa." Pria berjanggut itu menatap tubuh Gu Xiaoran dengan tatapan nakal, lalu dia berkata lagi, "Kami menginginkan uang dan orangnya."     

Seketika Gu Xiaoran langsung mengerutkan keningnya, sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain melawan.      

"Kawan-kawan semua, cepat tahan dia dan bersenang-senanglah sepuasnya hari ini."     

Tiba-tiba pintu ditendang terbuka hingga mengeluarkan suara gebrakan yang keras. Seketika semua orang langsung melihat ke arah pintu secara bersamaan.     

Zhuo Ran berjalan masuk dan menatap Gu Xiaoran, lalu tatapan matanya tertuju ke arah Yu Fei yang berbaring di sofa, dan seketika dia pun langsung mengerutkan alisnya.      

Zhuo Ran mengabaikan kerumunan orang-orang yang ada di dalam ruangan itu dan terus berjalan menghampiri sofa.     

Zhuo Ran bersikap sangat tenang, selain itu orang-orang yang ada di dalam ruangan itu juga tidak tahu apa tujuannya di sini. Sehingga mereka hanya menatapnya dan tidak berani mengambil langkah terlalu cepat.     

Zhuo Ran melepas jaketnya dan menyelimutkannya ke tubuh Yu Fei, lalu dia berbalik dan berkata kepada Gu Xiaoran, "Kamu ke sini dan awasi dia."     

Gu Xiaoran berjalan menghampiri Yu Fei, lalu dia mengangkat tubuhnya dan beberapa kali menepuk wajah Yu Fei, "Bibi."     

Namun, Yu Fei sama sekali tidak memberikan respon apapun, dia seperti dibius.     

Orang-orang itu kembali ke akal sehatnya, lalu pria berjanggut itu berteriak, "Sepertinya ada bocah yang mau cari mati di sini."     

Zhuo Ran tersenyum dingin kepada mereka, lalu dengan gesit dia menendang mulut pria itu.     

Pria berjenggot itu pun langsung merasakan sakit yang luar biasa di mulut dan hidungnya, dan cairan hangat yang berbau amis mulai mengalir dari hidungnya. Selain itu dia juga merasakan ada darah yang memenuhi mulutnya.     

Sebelum pria berjanggut itu meludahkannya, sekali lagi Zhuo Ran menendang kepala pria berjenggot itu dengan keras.     

Dalam sekejap pria berjenggot itu langsung tersungkur dan terbentur dengan keras.     

Kemudian Zhuo Ran menginjak tubuh pria itu, lalu dia menggosokan kakinya di tubuh pria itu untuk membersihkan noda darah yang ada di sepatunya.     

Orang asing lainnya mulai ketakutan dan dengan spontan mereka langsung melangkah mundur, ketika tahu Zhuo Ran dapat menghajar temannya dengan mudah.      

Tetapi masih ada seseorang yang berani berteriak, "Hajar dia, ada begitu banyak dari kita, kenapa kita harus takut melawan dia yang hanya sendirian?"     

Seketika mereka tersadar bahwa lawannya hanyalah satu orang.     

Kemudian sekelompok pria itu langsung mengeroyok Zhuo Ran.     

Gu Xiaoran pernah melihat Zhuo Ran mengalahkan empat puluh pembunuh terlatih seorang diri di Desa Han. Jika dibandingkan dengan pembunuh yang ada di Desa Han, belasan pria asing ini hanya seperti seonggok daging yang bisa berjalan. Dan mereka hanya akan menjadi sasaran empuk untuk dihajar oleh Zhuo Ran.     

Karena itu Gu Xiaoran tidak tertarik melihat perkelahian itu. Dia segera kembali memakaikan Yu Fei pakaiannya.     

Tiba-tiba ada sosok yang tidak asing muncul di depan pintu.     

Seketika Gu Xiaoran pun langsung mendongakkan kepalanya, dan saat itu juga dia melihat Mo Qing sedang bersedekap tangan berdiri di depan pintu. Entah kapan dia datang dan berdiri di sana, yang jelas Mo Qing menatapnya dengan tatapan muram.     

Seketika sudut mulut Gu Xiaoran berkedut. Meskipun Gu Xiaoran diminta untuk beristirahat dengan ketat hari ini, tetapi hal buruk menimpa Yu Fei, mana mungkin Gu Xiaoran bisa mengabaikannya begitu saja?     

Gu Xiaoran berpura-pura tidak menyadari raut wajah Mo Qing yang terlihat muram karena merasa jengkel, dan dia pun terus fokus merapikan pakaian Yu Fei. Kemudian Gu Xiaoran menggunakan jaket Zhuo Ran untuk menutupinya.     

Setelah melakukan ini, Gu Xiaoran melihat Zhuo Ran sudah selesai berkelahi dan kini di lantai terdapat tumpukan orang yang babak belur.     

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari seseorang yang datang dengan terburu-buru.     

Tidak lama kemudian ada seseorang yang berteriak, "Siapa di antara kalian yang berani membuat keributan di tempatku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.