Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tujuan Menidurinya



Tujuan Menidurinya

0"Kamu sengaja pergi ke Happy Valley untuk meniduriku agar aku tidak mengejar Mo Qing lagi, kan?"     2

"Benar." Zhuo Ran menghentikan langkahnya.     

"Apa pentingnya perempuan bernama Gu Xiaoran itu? Kenapa kalian selalu membelanya dan melakukan apa pun untuknya, kenapa?"     

"Bagaimana pentingnya dia, kamu pasti juga sudah tahu dengan jelas." Setelah mengatakan ini, Zhuo Ran langsung berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang.     

Xiaopian meraih botol yang dibeli Zhuo Ran dan membantingnya ke lantai. Bersamaan dengan itu, air mata Xiaopian mulai mengalir deras tidak terkendali.     

"Dia tidak penting, tidak penting sama sekali! Kalian semua bajingan, bajingan, bajingan!"     

Saat Zhuo Ran mendengarkan ocehan Xiaopian yang ada di belakangnya, perasaannya tetap tenang seperti air, dia bahkan tidak berdercak sedikit pun.     

Zhuo Ran sudah mengenal Xiaopian sejak usia delapan tahun, tapi dia tidak pernah jatuh cinta padanya. Meski begitu, dia tetap berjuang hidup dan mati bersamanya. Di sisi lain, Zhuo Ran juga tidak ingin melihat Xiaopian merasa putus asa.     

Sedangkan Zhuo Ran selalu sendirian dan hidup dengan bebas. Saat itu dia pergi ke Happy Valley karena ingin membuat Xiaopian bisa menghilangkan pikiran dan perasaan putus asa yang seharusnya tidak perlu dia rasakan.     

Karena inilah, Zhuo Ran menelepon Mo Qing dan mengatakan bahwa Xiaopian meminta dirinya pergi ke Happy Valley, sehingga akhirnya Mo Qing pergi ke sana.     

Tetapi Zhuo Ran justru menemui hal yang tak terduga, malam itu dia justru bertemu dengan Yu Fei dan bukan Xiaopian.      

Entah kenapa, pada saat dia mengetahui itu adalah Yu Fei, dia justru merasakan ketenangan yang tak terlukiskan.     

Zhuo Ran tidak menyimpan rasa terhadapnya, tetapi saat dia melakukannya dengan Yu Fei, dia benar-benar merasa nyaman. Setelah melakukannya, Zhuo Ran akhirnya bisa tidur dengan nyenyak.     

Zhuo Ran merasakan keteduhan ketika memikirkan dua malam yang penuh kenikmatan bersama Yu Fei.     

Tiba-tiba, dari sudut matanya, Zhuo Ran melihat sosok yang dikenalnya sedang lewat.     

Melihat hal itu, Zhuo Ran sedikit terkejut. Kemudian dia segera menoleh dan melihat Gu Xiaoran sedang berjalan menuju ruang pribadi.      

Mengapa dia ada di sini?     

Zhuo Ran pun mengikutinya.     

Gu Xiaoran tampak cemas, dia membuka kamar demi kamar untuk mencari Yu Fei.     

Hingga akhirnya dia berhasil menemukan Yu Fei di salah satu ruang pribadi yang ada di paling ujung.     

Saat itu Yu Fei dalam kondisi mabuk dan tidak sadarkan diri, dia dihimpit di sofa yang ada di sudut ruangan. Kancing pakaiannya sudah dilepas dan roknya sudah terangkat. Kemudian ada enam sampai tujuh pria asing yang meraih pakaian dan meraba-raba tubuhnya.     

Di sebelahnya masih ada sekitar tujuh sampai delapan pria asing yang minum bersebelahan sambil menonton pertunjukan, tampaknya mereka menunggu giliran untuk berbagi 'Kue'.     

Gu Xiaoran terkejut seolah darah mengalir ke atas kepalanya.     

Begitu pintu terbuka, orang-orang yang ada di dalam ruangan itu langsung memandanginya secara bersamaan.     

Gu Xiaoran sekilas memperhatikan bahwa ada 16 hingga 17 orang di ruangan itu, semua pria yang ada di dalam ruangan itu tampak kuat. Sehingga Gu Xiaoran merasa tidak memiliki peluang untuk menang, jika harus melawan mereka.     

Gu Xiaoran segera membuka mulutnya dan berkata, "Maaf, salah kamar."     

Gu Xiaoran berniat segera keluar untuk menelepon seseorang dan meminta bantuan. Baru setelah itu dia akan masuk untuk mengulur waktu hingga bantuan datang.     

Gu Xiaoran sudah mempertimbangkan rencananya itu dengan matang, namun para pria itu tidak membiarkan Gu Xiaoran keluar begitu saja.     

Tidak lama kemudian pintu kamar yang ada di belakangnya ditutup. Di pintu itu terdapat dua pria yang menghalangi Gu Xiaoran saat dia hendak keluar.      

"Sepertinya satu gadis saja tidak cukup untuk bermain-main, beruntung sekarang ada satu lagi yang datang ke sini!"     

Beberapa pria berdiri dari sofa dan berjalan menghampiri Gu Xiaoran.     

Begitu sampai di depannya, seorang pria berambut pirang dan berjanggut itu mengulurkan tangan untuk mengangkat dagu Gu Xiaoran, lalu dia berkata, "Gadis ini lebih lembut dan lebih segar."     

Karena sudah sampai pada titik ini, Gu Xiaoran menekan amarahnya dan menampik tangan pria itu, "Menyingkir dariku!"     

Gu Xiaoran menatap tajam ke arah sekelompok orang asing yang ada di dalam ruang pribadi itu.     

Gu Xiaoran berusaha tetap tenang dan mengeluarkan kartu bank, "Di kartu ini terdapat uang sejumlah 2.7 juta Yuan. Aku akan memberikan kartu beserta kata sandinya kepada kalian asalkan aku diperbolehkan membawa wanita itu pergi."     

Sekelompok orang asing saling bertukar pandang, "Mengapa kami harus mempercayaimu?"     

"Kita bisa pergi ke ATM terdekat, aku akan pergi bersama kalian untuk mentransfer uangnya. Selain itu, jumlah kalian banyak, aku tidak mungkin bisa lari begitu saja."     

Uang 2.7 juta Yuan itu terbilang sangat banyak, sehingga ada beberapa pria yang tergiur. Tetapi mereka sekali lagi memandangi kecantikan Gu Xiaoran, memandangi dari atas hingga ke bawah. Saat itu Gu Xiaoran mengenakan rok hitam dan jaket berwarna krem. Pinggangnya yang kecil dan kedua kakinya yang ramping membuat para pria itu tergoda saat melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.