Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pria Muda Yang Tampan



Pria Muda Yang Tampan

2Orang-orang yang berkerumun di sekitarnya semakin lama semakin banyak, "Mereka sangat akrab, aku jadi iri."      2

"Aku juga ingin menjadi mitra Serigala Malam."     

"Jangan bermimpi, apakah kamu memiliki kemampuan memprogram game sebesar itu? Gu Xiaoran adalah programmer utama game itu."     

"Benar juga, aku pernah dengar bahwa game dari Perusahaan Jiulong itu sangat populer dan sangat bagus untuk dimainkan."     

Jin Yao terkejut saat tahu bahwa Gu Xiaoran ternyata yang hanya seorang mahasiswa tahun kedua, namun dia merupakan seorang programmer utama perusahaan game Jiulong.     

Gu Xiaoran melihat jam tangannya, dan dia baru menyadari bahwa dia hampir saja terlambat masuk kelas. Sehingga dia pun segera berbicara dengan nada mendesak, "Sudah cukup, aku harus buru-buru ke kelas."     

"Kelas psikologi?"     

"Hmmm..."     

"Jika kamu tidak terlambat, aku bisa memberimu kelas pengganti."     

"Enyahlah!" Gu Xiaoran langsung berbalik dan pergi.     

"Gu Xiaoran, kamu belum memberi penjelasan padaku tentang serangan tadi malam." Gu Tianlei menarik Gu Xiaoran tanpa mau melepaskannya.     

"Aku akan meneleponmu setelah kelas selesai, sekarang cepatlah kembali ke Kota Jiangcheng."     

"Bagaimana aku bisa pergi ketika kamu mengalami insiden besar?"     

"Sudah ada petugas kepolisian yang mengawalku, dan dia adalah juara bela diri campuran tingkat nasional. Bagaimana jika kamu bertarung dengannya dan yang menang akan menjadi pengawalku?" Gu Xiaoran berkata dengan acuh.     

"Gu Xiaoran." Gu Tianlei merasa kesal sehingga raut wajahnya tampak memerah.     

Melihat hal itu, Jin Yao merasa malu dan dengan spontan dia langsung menyentuh lehernya.     

"Aku benar-benar akan terlambat." Gu Xiaoran tidak lagi memperhatikan Gu Tianlei dan segera pergi menuju gedung kelas.     

"Aku akan menunggumu selesai kelas dan kita akan makan bersama nanti."     

"Aku tidak ada waktu."     

Gu Tianlei merasa tidak berdaya ketika melihat Gu Xiaoran yang langsung pergi begitu saja.     

Jin Yao memandang Gu Tianlei dan segera pergi mengikuti Gu Xiaoran.     

Kelas pilihan psikologi di Universitas A sangat terkenal, sehingga ada banyak orang yang akan mengambil kelas itu. Jika terlambat datang ke kelas, seringkali tidak akan mendapatkan tempat duduk.     

Gu Xiaoran mendesak Jin Yao agar dia tidak terlambat. Setibanya di kelas, kelas itu sudah penuh, dan hanya tersisa satu tempat kosong di bagian tengah baris terakhir.     

Karena tidak ada kursi lain yang kosong, Jin Yao pun merasa tidak enak untuk tetap mengikuti Gu Xiaoran. Sehingga dia hanya bisa berdiri di samping kursi.     

Membawa pengawal ke kelas tentu saja menarik perhatian banyak orang. Selain itu, insiden yang terjadi tadi malam telah tersebar di seluruh Universitas A. Jadi ketika Gu Xiaoran dan Jin Yao datang ke kelas, perhatian semua orang langsung tertuju ke arah mereka.     

Ketika mereka melihat Gu Xiaoran berjalan ke kursinya, siswa-siswa yang ada di sampingnya berinisiatif untuk memberi jalan.     

Gu Xiaoran tidak peduli dengan Jin Yao yang tidak nyaman berdiri di sana, dan memikirkan dirinya sendiri untuk segera duduk di kursi bagian tengah.     

Ketika Gu Xiaoran menata buku-bukunya, tiba-tiba ada seorang pria yang belum pernah dia lihat sedang duduk di sebelahnya. Penampilannya terlihat seperti anak dari keluarga terhormat, semacam putra bangsawan. Wajahnya putih bersih, matanya elegan dan jernih bagaikan mata air, tetapi tatapannya sedikit acuh.     

Saat Gu Xiaoran duduk, pria itu bahkan tidak menoleh. Pria di sebelahnya ini memang tampan, tetapi ada banyak pria tampan di sekitar Gu Xiaoran, sehingga Gu Xiaoran sudah terbiasa dan tidak lagi terpukau. Karena itu dia juga tidak ingin terlalu memikirkan pria yang ada di sebelahnya.      

Ketika selesai kelas, Gu Xiaoran keluar dari kelas dan berpapasan dengan Miao Xiaofeng di gerbang kampus bersama sekelompok pengawal.     

Ketika Miao Xiaofeng melihat Gu Xiaoran, dia segera menyapanya dengan senang hati, "Xiaoran, kamu mengambil kelas pilihan psikologi?"     

Kata 'Xiaoran' ini membuat sudut mulut Gu Xiaoran berkedut, karena sikap Miao Xiaofeng yang sok akrab dengannya. Tapi karena Miao Xiaofeng tampak bersemangat, Gu Xiaoran tidak mungkin mengabaikannya, sehingga dia hanya mengangguk ringan, "Hmm..."     

Pria tampan yang duduk di sebelah Gu Xiaoran tadi juga keluar, lalu Miao Xiaofeng segera menyapanya, "Kakak Ketiga."     

"Mengapa kamu ada di sini?" Pria tampan itu mengerutkan keningnya.     

"Aku ke sini untuk menjemputmu." Miao Xiaofeng menariknya dan berkata kepada Gu Xiaoran, "Perkenalkan, ini adalah Kakak Ketigaku, Miao Zhining."     

Gu Xiaoran sedikit terkejut, dia merasa anggota keluarga Miao muncul satu per satu di hadapannya akhir-akhir ini. Lalu dia pun menyapanya, "Hai…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.