Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menganggapnya Sebagai Anjing?



Menganggapnya Sebagai Anjing?

0Jin Yao tidak bisa bernapas sehingga wajahnya tampak memerah. Dia ingin melawan, tetapi semua gerakannya dapat ditahan oleh Gu Xiaoran. Dia terkejut ketika menyadari bahwa kemampuan Gu Xiaoran jauh di atasnya.      1

"Aku tidak pernah mengikuti kompetisi dan aku juga bukan juara bela diri, tapi aku bukan wanita lemah seperti yang kamu pikirkan. Selain itu, aku sangat sibuk dan tidak punya banyak waktu luang untuk meminta polisi melindungiku. Sekarang, kamu bisa kembali, aku tidak membutuhkan orang sepertimu di sini."     

Setelah mengatakan itu, Gu Xiaoran melepaskan lengannya yang dia gunakan untuk mencekik Jin Yao.     

Kemudian Jin Yao membungkukkan badannya dan terbatuk-batuk dengan keras, dia berusaha menarik napas panjang, tetapi tenggorokannya terasa sangat perih seolah tersayat pisau.     

"Keluar, aku mau ke toilet." Gu Xiaoran berkata dengan nada yang kasar.     

Jin Yao berhasil dilumpuhkan oleh Gu Xiaoran hanya dengan satu gerakan, tentu saja dia malu untuk tetap berada berdiri di sini. Karena itulah dia menatap Gu Xiaoran dan segera berlari keluar.     

Kemudian Gu Xiaoran menutup pintu, lalu dia membasuh wajahnya dan keluar dari kamar mandi. Ketika melihat Jin Yao masih berdiri di kamarnya, Gu Xiaoran mengabaikannya dan segera merapikan buku-bukunya. Setelah itu dia pun keluar dari asrama dan pergi ke kelas psikologi.     

Jin Yao mengikuti Gu Xiaoran dari belakang, tetapi dia tidak bersikap arogan seperti sebelumnya. Bahkan beberapa kali dia menatap Gu Xiaoran dengan ekspresi wajahnya yang terlihat serius.     

Tinggi badan Gu Xiaoran tidak terbilang pendek karena dia memiliki tinggi badan 168 cm, tetapi postur tulangnya yang kecil membuatnya terlihat ramping dan membuatnya tidak terlihat tinggi.     

Rambutnya yang hitam panjang dikuncir, tanpa memakai hiasan apapun. Pakaian yang dia kenakan juga sangat berkualitas, tetapi bukan pakaian bermerek seperti yang ada di majalah.     

Secara keseluruhan penampilan Gu Xiaoran terlihat segar dan bersih. Jauh berbeda dengan perempuan manja seperti yang dia lihat sebelumnya.     

Hal yang paling membingungkannya adalah bahwa Gu Xiaoran ternyata memiliki kecepatan tangan seperti seorang iblis.     

Selama ini Jin Yao tumbuh besar dengan berlatih bela diri, tetapi dia belum pernah melihat gerakan tangan yang secepat itu.     

Selain itu, Gu Xiaoran memiliki kemampuan yang tinggi, lalu kenapa pihak kepolisian masih perlu mengutus seseorang untuk melindunginya? Batin Jin Yao.     

Seketika dia memikirkan apa yang baru saja dikatakan Gu Xiaoran, Sebelum kamu mengambil pekerjaan ini, apakah kamu tidak mencari informasi tentang orang yang akan kamu lindungi.     

Memikirkan hal itu, seketika Jin Yao merasa sangat malu.     

Tidak lama kemudian ada seorang anak pria yang sangat tampan berlari terburu-buru menghampiri Gu Xiaoran, "Apakah kamu baik-baik saja?"     

"Memangnya apa yang bisa terjadi padaku?" Gu Xiaoran memandang Gu Tianlei yang muncul entah dari mana dan sedikit terkejut, "Bukankah kamu seharusnya berada di Jiangcheng?"     

Gu Tianlei perlu syuting dengan latar belakang di Jiangcheng untuk pembuatan albumnya, sehingga dia harus tinggal di sana selama seminggu.     

"Wow, itu Serigala Malam."     

"Iya benar, beruntung sekali aku bisa melihatnya di Universitas A. Aku benar-benar beruntung, sebentar lagi aku akan pingsan."     

"Serigala Malam, mari berteman."     

Gadis-gadis yang ada di sekitarnya segera berkerumun sambil berbisik-bisik.     

Saat itu juga pengawal Gu Tianlei segera menghalangi semua orang di sekitarnya untuk mendekat.     

Jin Yao juga merupakan penggemar Serigala Malam, dia tidak menyangka Gu Xiaoran ternyata sangat akrab dengan Serigala Malam. Dia bisa melihat dengan jelas raut wajah Serigala Malam yang tampak sangat khawatir pada Gu Xiaoran.     

Kedekatan antara mereka berdua membuat pikiran orang lain menjadi liar.     

Gu Xiaoran merasa tertekan ketika melirik orang-orang di sekitarnya yang bertambah banyak. Dia merasa sepertinya Tianlei sudah lupa oleh identitasnya.     

"Aku mendengar sesuatu terjadi padamu di Universitas A. Jadi, aku segera kembali karena sangat mengkhawatirkanmu."     

"Tidak ada, itu hanya rumor." Gu Xiaoran berkata dengan lirih, "Kamu tidak ingin aku mati di tangan penggemarmu kan? Cepat lepaskan tanganku."     

Gu Tianlei menatap Gu Xiaoran dari atas ke bawah. Ketika dia memastikan bahwa Gu Xiaoran baik-baik saja, akhirnya dia pun merasa lega dan segera melepaskannya.     

"Gu Xiaoran, bisakah kamu tidak menimbulkan masalah untuk orang lain?"     

Gu Xiaoran?     

Gu Xiaoran sedikit kesal dan berkata padanya, "Panggil aku Kakak."     

"Aku tidak mau."     

Gu Xiaoran menatap Gu Tianlei dengan tatapan yang tajam, "Kamu ingin aku mati, kan?"     

Gu Tianlei melirik ke arah kerumunan dan benar-benar merasa terganggu. Kemudian mau tidak mau dia pun menuruti permintaan Gu Xiaoran, "Kak Xiaoran."     

"Anak baik." Gu Xiaoran berjinjit dan membelai kepalanya.     

Ini adalah kebiasaan Gu Xiaoran saat membelai kepala anjing.     

Dalam hati Gu Tianlei merasa jengkel. Dia menganggapku sebagai anjing? Batin      

Gu Tianlei.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.