Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wanita Yang Menggantungkan Hidup Dari Orang Kaya



Wanita Yang Menggantungkan Hidup Dari Orang Kaya

3"Kalau Begitu aku juga akan makan mie instan." Jin Yao sama sekali tidak berniat meninggalkan Gu Xiaoran satu langkah pun.     2

Kemudian Gu Xiaoran membeli dua bungkus mie instan di kios.     

Jin Yao mengeluarkan uang untuk satu kotak mie instan dan meletakkannya di meja, "Aku akan membelinya sendiri."     

Ada beberapa orang yang sadar diri untuk tidak mengambil keuntungan dari orang lain, seperti membayar sendiri saat membeli sesuatu. Di sisi lain, Gu Xiaoran juga tidak memaksanya untuk mentraktirnya.     

Di sore hari, Gu Xiaoran tidak ada kelas di jam pertama, tetapi di jam kedua dia ada kelas pilihan yang harus diikuti.     

Gu Xiaoran tidak pernah melupakan apa yang dikatakan oleh dokter, bahwa ingatannya hilang karena pilihannya sendiri dan merupakan masalah psikologis.     

Gu Xiaoran ingin mencaritahu apa yang sedang terjadi dengan dirinya, sehingga dia mengambil kelas psikologi sebagai kelas pilihan. Karena itulah dia selalu hadir dalam kelas psikologi.     

Selama istirahat makan siang, Gu Xiaoran bermaksud memanfaatkan waktunya untuk tidur di asrama. Dia berbaring di tempat tidur dan tidak tahan dengan Jin Yao yang masih saja terus berdiri di samping tempat tidur, "Jin Yao, di siang bolong seperti ini, siapa yang berani datang ke kampus untuk membuat masalah? Kamu tidak perlu khawatir terlalu berlebihan, kamu juga bisa istirahat sekarang."     

Jin Yao hanya melirik Gu Xiaoran dan tidak menanggapinya. Dengan lirikan itu, Gu Xiaoran tiba-tiba menyadari bahwa Jin Yao meremehkannya.     

Gu Xiaoran tidak keberatan dengan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, tetapi dia tidak tahan karena Jin Yao selalu melihatnya setiap saat.     

Namun, yang Gu Xiaoran inginkan saat ini hanyalah tidur dengan nyenyak. Dia tidak ingin susah payah menyelesaikan masalahnya hingga membuatnya tidak bisa tidur. Jadi Gu Xiaoran membiarkannya dan hanya ingin berbicara dengannya setelah bangun nanti.     

Setelah Gu Xiaoran bangun, dia masih melihat Jin Yao berdiri di samping tempat tidur. Kemudian Gu Xiaoran pun beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi, dan Jin Yao juga mengikutinya ke kamar mandi.     

"Aku tidak terbiasa jika ada orang yang melihatku di kamar mandi, memangnya kamu bisa?"     

Jin Yao menyela Gu Xiaoran, "Aku juga tidak ingin melihatmu ke toilet, tetapi ada jendela di sini, jadi aku tidak bisa menjamin bahwa pembunuh tidak menggunakan jendela ini untuk menyerangmu."     

"Jendelanya tertutup."     

"Pembunuh punya berbagai cara untuk menyerang, bukan hanya karena jendela tertutup, lantas kamu akan aman. Saat mengajukan perlindungan, seharusnya kamu sudah memikirkan hal ini. Tugasku adalah untuk menjaga Gu Xiaoran, bahkan jika kamu merasa tidak nyaman, tapi demi keamanan aku mohon kamu bisa menahannya."     

"Jika ada sesuatu yang janggal dari luar jendela, aku akan segera memanggilmu." Gu Xiaoran berusaha sabar karena wanita itu adalah seorang polisi.      

"Sebelum kamu menyadarinya, kamu mungkin sudah mati, bagaimana kamu bisa memanggilku? Nona Gu, tidak semua orang bisa mendapatkan kemudahan sepertimu. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan untuk bahagia. Jadi mohon pertimbangkan kesulitan kami yang bekerja hanya agar bisa makan."     

Akhirnya Gu Xiaoran mengerti apa masalahnya.     

Di mata Jin Yao, Gu Xiaoran adalah seorang wanita yang bergantung pada pria kaya, mengandalkan orang lain untuk menghidupinya, dan hanya mengandalkan uang dari Mo Qing. Jadi karena itulah Jin Yao menganggap Gu Xiaoran bisa menyuruh orang lain untuk melakukan apa yang dia mau, seperti menggunakan perlindungan dari pihak kepolisian.     

Atau mungkin bisa dikatakan bahwa Jin Yao merasa bahwa kemampuannya digunakan dengan sia-sia, karena dirinya adalah seorang juara bela diri campuran, tetapi hanya diberi tugas untuk melindungi wanita yang hidup bergelimang harta seperti Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran mengangkat alisnya dan membalas, "Kamu yakin bisa melindungiku?"     

"Nona Gu, jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu terluka oleh sehelai rambut pun." Jin Yao sedikit mengangkat dagunya dengan sangat percaya diri.     

Kemudian Jin Yao mengedipkan matanya dan tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi tubuhnya sudah ditekan ke dinding yang ada di belakangnya oleh Gu Xiaoran dan dia menekan tenggorokannya.      

Tekanan di tenggorokannya begitu kuat sehingga Jin Yao kesulitan bernapas. Jin Yao menatap wajah cantik yang ada di depannya itu dengan rasa tidak percaya.     

Gu Xiaoran menatapnya dengan tajam dan berbicara, "Menggunakan jasa kepolisian? Sebelum kamu mengambil pekerjaan itu, apakah kamu memeriksa informasi orang yang ingin kamu lindungi? Apa kamu tidak tahu mengapa pihak kepolisian mengutusmu ke sini? Aku tahu kamu hanya mendengar rumor dan merasa percaya diri. Kuberitahu padamu, sepuluh orang seperti kamu tidak akan menang melawan seorang Han Lang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.