Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ayah dan Anak Mandi Bersama



Ayah dan Anak Mandi Bersama

0Mo Qing naik ke lantai atas dengan perasaan senang karena berhasil membawa Xiaohan ke kamarnya. Sedangkan Gu Xiaoran merasa tidak senang dan mau tidak mau dia pun harus mengikuti Mo Qing ke kamar.      0

Dengan begitu, mereka bisa tidur bersama sebagai keluarga kecil yang utuh.      

Gu Xiaoran tahu dengan jelas apa rencana Mo Qing melakukan hal ini, sehingga dia hanya bisa merasa kesal sambil menggertakkan giginya, tanpa bisa berbuat apa-apa.      

Karena rasa kesal yang sudah melewati batasnya, Gu Xiaoran pun tidak bisa menahan lagi, pada akhirnya dia pun segera mengikuti Mo Qing pergi ke kamarnya.     

Saat itu pintu kamar Mo Qing tampak sedikit terbuka, seolah dia sengaja membiarkan Gu Xiaoran untuk masuk.     

Dari luar pintu, Gu Xiaoran melihat ke dalam ruangan, tetapi dia tidak melihat Mo Qing dan Xiaohan ada di sana. Karena merasa ada yang aneh, Gu Xiaoran pun perlahan mendorong membuka pintu hingga terbuka lebar, kemudian dia melihat setiap sudut ruangan, tetapi tetap saja dia tidak melihat ada orang di kamar itu.     

Beberapa saat kemudian, Gu Xiaoran mendengarkan suara gemericik air dari kamar mandi.     

Tidak mungkin pria brengsek itu mandi dan juga membawa Xiaohan ke kamar mandi. Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran pun tidak tahan lagi, dan dia segera pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi itu juga tidak tertutup sepenuhnya. Diam-diam Gu Xiaoran mengintip melalui pintu.     

"Tidak perlu orang mengintip, jika mau melihatnya cepat masuk tidak perlu malu-malu."     

Seketika Gu Xiaoran pun langsung merasa malu. Dalam hati Gu Xiaoran merasa tidak percaya bahwa Mo Qing membawa Xiaohan ke kamar mandi.      

Ketika masuk ke kamar mandi, pemandangan di depannya hampir membuatnya pingsan.     

Mo Qing si binatang buas itu benar-benar telanjang bersama Xiaohan dan berendam bersama di dalam bak mandi.      

Dot milik Xiaohan diletakkan di samping bak mandi, dan saat itu Xiaohan sedang mengambil bola sembari bermain air.     

Mo Qing melihat Gu Xiaoran berdiri tercengang di ambang pintu dan menatapnya sambil mengangkat kedua alisnya, "Mau ikut mandi bersama?"     

Bersama kepalamu! Batin Gu Xiaoran.     

Dalam hati Gu Xiaoran hanya bisa marah.      

Kemudian Gu Xiaoran pun melangkah maju sambil memalingkan wajahnya, dia tidak ingin melihat tubuh pria brengsek itu yang sedang telanjang.      

Tapi saat ini Mo Qing sedang berbaring telentang di dalam bak mandi, sehingga tubuhnya yang bagus itu terlihat dengan jelas. Bahkan bagian paha dan selangkangan pria itu terlihat sangat mencolok, sehingga tidak mungkin jika Gu Xiaoran tidak melihatnya.     

Seketika raut wajah Gu Xiaoran langsung memerah seperti kepiting rebus. Dia berusaha menggendong Xiaohan yang sedang bermain di air dan mengambil handuk, setelah itu dia langsung berbalik dan pergi keluar dari kamar mandi.     

Mo Qing tidak bisa menahan tawa ketika melihat Gu Xiaoran yang langsung melarikan diri seperti anjing yang ketakutan.     

Ketika Gu Xiaoran mendengar suara itu, dia menjadi semakin malu dan mengutuk di dalam hati, Dasar bajingan cabul!     

Setelah keluar dari kamar mandi, Gu Xiaoran langsung membalut Xiaohan dengan handuk. Kemudian membawanya ke tempat tidur untuk mengeringkan tubuhnya dengan hati-hati.      

Gu Xiaoran berdiri membungkuk di samping tempat tidur untuk mengeringkan rambut Xiaohan, tetapi tiba-tiba sepasang tangan besar meraih pinggangnya dari kedua sisi, diikuti suhu tubuh yang hangat di belakang pantatnya. Saat itu juga Gu Xiaoran merasakan ada sesuatu yang keras menempel padanya dan dengan perlahan digesekkan pada tubuhnya.     

Seketika tubuh Gu Xiaoran langsung menegang, lalu dia pun langsung berusaha untuk berdiri tegak dan meraih tangan yang memegang pinggangnya. Tetapi Mo Qing tiba-tiba memeluknya dengan erat dan menekan tubuhnya dengan kuat. Karena hanya mengenakan pakaian yang tipis, Gu Xiaoran bisa merasakan dengan jelas tekanan dari sesuatu yang keras di belakangnya.      

Gu Xiaoran hampir saja marah karena saat ini masih ada Xiaohan bersamanya.     

Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya, dan napasnya yang hangat berhembus ke telinga Gu Xiaoran. Seketika jantung Gu Xiaoran langsung berdegup kencang, seakan hendak terlepas dari dadanya.     

"Kenapa kamu gugup seperti ini?" Mo Qing dengan ringan menggigit daun telinga Gu Xiaoran sambil menekan tubuhnya dan perlahan mengusapnya, lalu dia berkata, "Aku tidak akan menyentuhmu malam ini."     

Tidak menyentuh?     

Apa yang dikatakan dan dilakukan tidak sinkron, dia pikir aku ini bodoh? Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran hendak marah, tetapi tiba-tiba dia melepaskannya dan berguling ke tempat tidur untuk memeluk Xiaohan, "Sayangku, tidurlah."     

Pria brengsek itu telah melakukan hal buruk tetapi bertindak seolah-olah tidak melakukan apa-apa. Hal itu membuat Gu Xiaoran ingin menamparnya untuk membuatnya pergi.      

Tidak lama kemudian tiba-tiba terdengar suara batuk ringan dari luar pintu, "Tuan Muda Mo, Nona Gu, saya sudah membawakan pakaian untuk Tuan Kecil."     

Seketika Gu Xiaoran pun segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.      

Gu Xiaoran merasa gelisah dan juga kacau, dia khawatir ada orang yang melihat apa yang terjadi barusan. Jika ada orang yang melihatnya, bagaimana aku bisa mengatasi rasa malu itu? Batin Gu Xiaoran.     

Di pintu, Gu Xiaoran melihat pengasuh Xiaohan sedang membawa pakaian Xiaohan. Pengasuh itu berdiri di luar pintu dan berdiri di sudut yang tepat, sehingga meskipun dia mengetuk pintu, namun dia tetap tidak bisa melihat situasi di dalam kamar.     

Melihat hal itu, Gu Xiaoran pun menghela napas lega ketika ingat bahwa pelayan di Vila Teluk Selatan sangat terlatih dan profesional.      

"Terima kasih." Gu Xiaoran menerima pakaian Xiaohan.     

Kemudian pengasuh itu pun pergi dengan sikapnya yang sopan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.