Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tuan Muda Mo Tidak Puas (Bagian 4)



Tuan Muda Mo Tidak Puas (Bagian 4)

2Chu Yang bangkit dari lantai ring dan menyentuh hidungnya yang berdarah, dia pun semakin marah dan berkata, "Tidak perlu minum, ayo lanjutkan."      1

Lin Yizhi dengan cemas berbalik pergi sambil menarik Zhuo Ran lagi.      

Namun Zhuo Ran malah bersedekap tangan dan merentangkan kakinya, kemudian dia berbaring di bangku dan memejamkan mata untuk beristirahat.     

"Kamu benar-benar tidak khawatir dia babak belur?"     

"Chu Yang ingin mengalahkan Mo Qing, tapi sekarang Mo Qing menghajarnya bertubi-tubi, dan pertandingan ini adalah keinginan Chu Yang sendiri. Apakah dalam pertandingan tinju ini, hanya Chu Yang yang boleh memukul sedangkan orang lain tidak boleh? Jangan khawatir, sejak awal Chu Yang sudah memiliki niat buruk, sekarang saat dia dihajar bertubi-tubi dia masih bisa menangkisnya."     

"Siapa yang memprovokasi pria kejam itu?"     

"Siapa lagi, tentu saja seseorang yang selalu dimanjakan di rumahnya."     

Lin Yizhi mengusap dahinya karena merasa merasa bingung.     

***     

Gu Xiaoran masih perlu bekerja di Perusahaan Zenith. Meskipun sebenarnya dia bisa mengerjakan proyek perusahaan di rumah, tetapi dia masih harus berkomunikasi dengan divisi yang lainnya. Oleh karena itu, setelah selesai kuliah, dia harus segera pergi dan jarang mempunyai waktu berlama-lama di kampusnya.      

Setelah kelas di sore hari selesai, Gu Xiaoran langsung berkemas dan bersiap untuk pergi. Namun, Ruan Tingting tiba-tiba menghadang Gu Xiaoran.     

Setelah Gu Xiaoran menampar Ruan Tingting di kelas olahraga waktu itu, Ruan Tingting sering mengalami kejadian buruk sehingga tidak bisa datang ke kampus, jadi tentu saja dia juga merasa sangat kesal saat bertemu dengan Gu Xiaoran.     

Tidak disangka, saat Ruan Tingting kembali ke kampus dia langsung menghadang Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran tidak ingin berlama-lama dan hendak pergi, tetapi Ruan Tingting berkata padanya, "Kudengar kamu belum bergabung ke grup."     

"Terus?"     

"Apakah kamu tidak tahu bahwa kamu harus bergabung ke grup untuk kuliah?"     

"Itu tidak wajib, tidak ada aturan yang mengatakan bahwa itu kegiatan yang wajib."     

"Dari tiga grup ini tidak ada kamu, seharusnya kamu memilih salah satu." Ruan Tingting memperlihatkan salinan daftar grup di depan Gu Xiaoran.     

"Tidak tertarik."     

"Kamu harus ikut, kalau tidak ikut kamu tidak akan lulus."     

Gu Xiaoran terdiam, dia tidak ingin membuang waktu untuk berbicara dengannya dan dia pun langsung pergi.     

"Gu Xiaoran!" Ruan Tingting menyusul Gu Xiaoran dan mencoba meraih tangan Gu Xiaoran.     

Saat itu juga, tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri, pria itu kurus tinggi dengan wajah bersih dan tampan.     

Ruan Tingting memandang orang itu dan langsung terpukau, saat itu juga dia langsung melupakan semua kata-kata Gu Xiaoran yang mengganggunya. Dia justru bengong menatap pria itu.      

Tampan sekali. Batin Ruan Tingting.     

Pria itu usianya sekitar dua puluh tujuh atau dua puluh delapan tahun, dan bukan mahasiswa kampus di sini. Tapi jika dia adalah dosen, tidak mungkin akan semuda ini.     

Siapa dia? Tanya Ruan Tingting dalam hati.     

Jantung Ruan Tingting berdegup kencang saat melihat pria itu berjalan ke arahnya. Kemudian, pria itu tiba-tiba berhenti di depannya. Dan saat itu juga Ruan Tingting merasa hampir saja pingsan.     

Namun pria itu hanya meliriknya dengan ringan sebelum akhirnya dia mengalihkan pandangannya ke arah Gu Xiaoran sambil tersenyum tipis, "Nona Gu."     

Pria tampan itu mengabaikan Ruan Tingting dan malah berbicara dengan Gu Xiaoran, melihat hal ini Ruan Tingting merasa kesal dan menatap Gu Xiaoran dengan ekspresi wajahnya yang tampak muram.      

Gu Xiaoran tidak menyangka akan bertemu Qiubai di Universitas A. Dia pun menyapanya dengan sopan, "Hai, kebetulan. Apa kamu datang karena urusan tertentu?"     

"Bukan kebetulan, aku sengaja datang untuk mencarimu." Qiubai berkata dengan ramah seperti biasanya.     

Ruan Tingting menatap Gu Xiaoran dengan heran, mereka saling kenal?     

Gu Xiaoran, si jalang ini benar-benar mengenal pria yang sangat tampan seperti ini?     

Dan pria ini bahkan datang untuk mencari Gu Xiaoran.     

Benar-benar menjijikkan. Batin Ruan Tingting kesal.     

"Apakah ada perlu denganku?" Gu Xiaoran bertanya.     

"Bolehkah aku bertanya pada Nona Gu, apakah kamu sedang ada waktu luang?"     

"Aku ada acara di grup nanti malam, sebelum itu aku tidak ada agenda lain."     

"Kalau begitu tolong Nona Gu meluangkan waktu kali ini."     

"Oke."     

"Mari pergi."     

Qiubai menunggu Gu Xiaoran berjalan ke depan sebelum akhirnya dia berjalan di sampingnya. Pria itu berjalan di sampingnya dengan sangat sopan.     

Ruan Tingting memandangi dua orang yang berjalan melewatinya, dan pria yang sangat tampan itu bahkan tidak meliriknya sedikit pun. Seketika Ruan Tingting menjadi gila karena cemburu dan menatap Gu Xiaoran dengan tatapan jijik.     

"Gu Xiaoran!"     

Seketika amarah Ruan Tingting meluap, sehingga dia melupakan apa yang telah diperingatkan Miao Xiaofeng padanya. Kelicikannya muncul ke permukaan sehingga dia kehilangan akal sehatnya, Ruan Tingting tiba-tiba mencoba maju untuk menghadang Gu Xiaoran lagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.