Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tuan Muda Mo Tidak Puas (Bagian 3)



Tuan Muda Mo Tidak Puas (Bagian 3)

0Dalam hati, Yu Fei merasa sedikit sedih. Dia sudah tinggal di Vila Teluk Selatan beberapa waktu ini, dan dia tahu bahwa Zhuo Ran adalah anggota keluarga Mo dan juga dibesarkan di keluarga Mo.      2

Karena Xiaopian diadopsi oleh keluarga Mo, maka mereka berdua adalah teman masa kecil yang tumbuh besar bersama di keluarga Mo. Selain itu, Xiaopian juga memiliki paras yang cantik, tidak heran jika Zhuo Ran akan menyukai Xiaopian.     

Tapi mungkin Zhuo Ran pergi ke pesta itu sama seperti apa yang dia pernah lakukan dengan Yu Fei, yaitu hanya membutuhkan wanita untuk meluapkan hasrat.     

***     

Akhir-akhir ini, hubungan antara Imperial Grup dan keluarga Chu menjadi sangat dekat dalam hal bisnis.     

Karena Chu Yang suka tinju. Lin Yizhi mengajak Chu Yang untuk 'Berlatih tinju' sembari memahami lebih lanjut tentang gagasan-gagasan keluarga Chu tentang kerjasama bisnisnya.     

Lin Yizhi dan Chu Yang baru saja keluar setelah berganti pakaian. Tetapi tiba-tiba mereka melihat Mo Qing yang datang ke tempat gym tinju.     

Mo Qing yang terlihat bosan itu tampak duduk di kursi sendirian, pikirannya terlihat tidak fokus seolah sedang menunggu seseorang.     

Saat itu juga, Zhuo Ran keluar dari ruang ganti, dia mengenakan sarung tangan sambil berjalan ke arah mereka. Ketika dia melihat Chu Yang dan Lin Yizhi, dia hanya mengangguk ringan untuk menyapanya.     

Mo Qing melirik Zhuo Ran yang sudah datang, dan dia pun langsung beranjak dari kursinya.     

Chu Yang tahu bahwa Mo Qing bisa berkelahi, tetapi dia belum pernah mendengar bahwa Mo Qing bisa bertinju. Ketika memikirkan bahwa dirinya mendapatkan tekanan dari Mo Qing di berbagai aspek. Chu Yang ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengalahkan Mo Qing dengan kemampuannya dalam bertinju, dia ingin membalas karena selama ini Mo Qing yang selalu memberinya tekanan.      

Chu Yang menyapa Mo Qing, "Tuan Muda Mo, kebetulan sekali."     

Saat ini Mo Qing sedang dalam suasana hati yang buruk, sehingga dia hanya sedikit mengangkat matanya dan melirik Chu Yang, setelah itu dia terus berjalan ke arah ring tinju.     

Sombong sekali! Batin Chu Yang.     

Selama ini Chu Yang sudah terbiasa dengan sikap Mo Qing yang selalu sombong. Namun dia selalu saja merasa tidak senang dengan hal itu dan dia pun langsung menekan bahu Mo Qing, sembari berkata, "Ayo bertanding, cukup 3 ronde, yang paling banyak akan menang."     

Kedua asli hitam Zhuo Ran tampak terangkat, lalu dia langsung duduk di kursi di sebelahnya. Kemudian dia melepaskan sarung tinjunya dan meletakkannya di kursi yang ada di sebelah. Dia membiarkan Chu Yang menantang Mo Qing.     

Saat Lin Yizhi melihat raut wajah Mo Qing yang terlihat muram, seketika dia langsung merasakan firasat yang buruk. Karena khawatir keduanya kehilangan kesabaran, dia segera berjalan menghampiri, "Aku datang ke sini untuk menemani Tuan Muda Chu latihan."     

Tinju memiliki aturan tinju, jadi meskipun Mo Qing memiliki kemampuan dalam bertarung, tetapi di sini dia harus mematuhi aturan tinju. Tidak boleh menerapkan gaya pertarungan sesuka hatinya. Sedangkan Chu Yang juga memiliki kemampuan yang baik dalam bertinju.      

Chu Yang jarang bertemu Mo Qing di ring tinju, sehingga dia tidak rela melepaskan kesempatan ini, karena dia sangat yakin bisa mengalahkan Mo Qing dalam pertandingan kali ini.      

"Hanya untuk bersenang-senang, apa Tuan Muda Mo tidak berani?"     

Mo Qing sudah memasuki ring tinju dan menoleh ke arahnya sembari menjawab, "Bertanding lewat mulut?"     

Zhuo Ran mengangkat alisnya, sedangkan Lin Yizhi justru merasa malu.     

Chu Yang menatap bibir Mo Qing dan dengan spontan dia menyentuh bibirnya sendiri, seketika dia pun merasa merinding. Kemudian dengan buru-buru dia naik ke atas ring tinju.     

Dengan gelisah Lin Yizhi menghampiri Zhuo Ran dan bertanya padanya, "Bos sedang dalam suasana hati yang buruk?"     

"Mungkin." Zhuo Ran berkata dengan santai.     

Lin Yizhi menatap Mo Qing sejenak, lalu dia mengusap dagunya dan mengerutkan kening sembari berkata kepada Zhuo Ran lagi, "Mengapa aku merasa dia sedang tidak puas?"     

"Mungkin."     

"Gawat, jika ini berlanjut, bukankah Tuan Muda Chu akan berakhir menyedihkan?"     

"Seharusnya begitu."     

"Hei, apa kamu tidak bisa berkata lebih banyak?"     

Dari arah ring tinju tiba-tiba terdengar suara 'Baam', Chu Yang terpental dan jatuh ke atas lantai ring dengan keras.     

Melihat hal itu, Chu Yang tertegun sejenak, sudah lama dia tidak pernah terpental hanya dengan satu pukulan saja saat berada di atas ring tinju.      

Kemudian dia pun segera berdiri, "Lagi."     

Saat Chu Yang hendak melancarkan pukulannya, tiba-tiba Chu Yang hanya merasakan pandangan matanya yang kabur, rupanya pukulan Mo Qing sudah lebih dulu mendarat di hidungnya.     

Sudut mata Lin Yizhi berkedut dan dia sibuk menarik Zhuo Ran sembari berkata padanya, "Cepat tolong dia, jika mereka terus begini, hubungan bisnis antara keluarga Mo dan keluarga Chu akan bermasalah."     

"Apa hubungannya denganku?"     

"Tidak peduli apapun itu, kamu harus menggantikan Chu Yang."     

"Silakan kamu saja yang menggantikannya."     

"Aku?" Seketika kulit kepala Lin Yizhi seolah mati rasa.     

Saat Chu Yang terpental lagi di lantai ring, Lin Yizhi tidak bisa tinggal diam. Dia pun segera mengambil dua botol air minum dan menghampiri ring tinju sambil berteriak, "Tuan Muda, ini sudah waktunya beristirahat untuk minum."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.