Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Siapa Yang Akan Bertahan Lama Dengan Posisi Yang Sama (1)



Siapa Yang Akan Bertahan Lama Dengan Posisi Yang Sama (1)

0Gu Xiaoran hanya bisa menggigit bibirnya. Jika tidak ada Yu Fei di ranjang kamar ini, dia pasti akan menjawab 'Iya' tanpa ragu.      
0

Tapi sekarang, Gu Xiaoran tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya bisa menahan kekesalannya setengah mati.      

Mo Qing tersenyum dingin dan menekan paha Gu Xiaoran dengan tangannya. Tangan Mo Qing bergerak dengan terampil menyusuri kulit Gu Xiaoran yang halus.     

Pria itu menempelkan bibirnya di telinga Gu Xiaoran, dan berbisik dengan suaral lirih yang hanya bisa didengar oleh Gu Xiaoran, "Menurutmu apa yang akan terjadi jika mereka menemukan kita?"     

Gu Xiaoran merasa sangat malu dan marah, seolah dia ingin membunuh Mo Qing saat ini juga. Gu Xiaoran menjauhkan wajahnya agar terhindar dari napas Mo Qing yang hangat itu di telinganya.      

Jika Yu Fei melihatnya saat ini, Gu Xiaoran pasti akan merasa sangat malu. Selain itu Gu Xiaoran sendiri tidak ingin membuat harga diri Yu Fei benar-benar hancur.     

Tiba-tiba Mo Qing menangkup dagu Gu Xiaoran untuk memaksanya menatap dirinya, di bawah cahaya bulan yang redup, Mo Qing menatapnya dengan tatapan kemarahan.     

Tatapan Gu Xiaoran yang tajam itu bertemu dengan tatapan Mo Qing yang penuh kemarahan.      

Beberapa saat kemudian, Mo Qing menyipitkan mata dan mencium bibir Gu Xioaran dengan ganas dan mendominasi.     

Gu Xiaoran ingin menghindar, tetapi tangan Mo Qing justru menekan belakang leher Gu Xiaoran dengan kuat, sehingga tidak ada ruang bagi Gu Xiaoran untuk menghindar.      

Ciuman Mo Qing yang ganas itu membuat Gu Xiaoran terengah-engah dan kesulitan bernapas. Lalu pria itu membuka mulut Gu Xiaoran dengan paksa, dan memasukkan lidahnya yang ganas itu, sehingga membuat Gu Xiaoran hampir saja tercekik. Lidah Mo Qing itu masuk begitu dalam hingga hampir ke tenggorokannya.      

Mo Qing benar-benar melampiaskan amarahnya dengan ciuman itu, gerakan yang dia lakukan begitu dominan dan ganas, sehingga membuat jantung Gu Xiaoran berdegup kencang.     

Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing pasti akan selalu mendominasi, tetapi tindakan Mo Qing yang begitu ganas ini masih terlalu berat untuk dihadapi.     

Gu Xiaoran marah dan cemas, namun dia tidak bisa menghindarinya. Seketika punggungnya terasa dingin dan ritsleting gaun yang dia kenakan perlahan dibuka oleh Mo Qing.      

Tubuh Gu Xiaoran sedikit merinding, dia merasa tidak tahan dengan hubungan tidak jelas antara Mo Qing dan Xiaopian, di sisi lain Mo Qing juga selalu merasa memiliki dirinya.     

Air mata Gu Xiaoran mulai berlinang, dia pun segera mendorong Mo Qing dengan keras dan berusaha menghentikannya.     

"Bersikaplah baik, jangan bergerak." Mo Qing berbisik lembut dan begitu intim, tangannya menyelinap ke dalam rok Gu Xiaoran itu membelai kulitnya yang halus dan kenyal seperti agar-agar.     

Darah di tubuh Gu Xiaoran terasa seperti membeku, dia tidak bisa menahan amarahnya dan segera mengulurkan tangan untuk menamparnya. Tetapi tamparan itu dengan mudah ditangkis dan Mo Qing. Kemudian Mo Qing pun segera menekan tangan Gu Xiaoran ke atas kepalanya.     

Tangan Zhuo Ran yang membelai tubuh wanita di tempat tidur tiba-tiba berhenti, "Yu Fei?"     

Seketika Yu Fei pun langsung terkejut.     

"Bagaimana bisa kamu ada di sini?"     

Yu Fei membutuhkan waktu beberapa saat sebelum menanggapi dengan lembut, "Aku menerima undangan. Jika kamu tidak ingin melanjutkannya, kamu bisa meminta berhenti kapan saja."     

Zhuo Ran terdiam untuk waktu yang lama. Kemudian Yu Fei dengan lembut mendorongnya dan ingin turun dari tempat tidur.     

Tiba-tiba Yu Fei mendengar Zhuo Ran bertanya lagi dengan lembut, "Empat tahun yang lalu, apakah kamu yang bersamaku di malam itu?"     

Seketika hidung Yu Fei langsung memerah dan air matanya mulai mengalir. Sehingga dia pun mendorong pria yang ada di atasnya itu untuk menjauh dan dia langsung melompat dari tempat tidur. Yu Fei ingin segera pergi secepat yang dia bisa.     

Namun Zhuo Ran tiba-tiba meraih pergelangan tangannya, kemudian Zhuo Ran pun menariknya kembali dengan kuat.      

Yu Fei terjatuh lagi di tempat tidur, lalu Zhuo Ran berguling dan dengan gerakan yang sangat cepat dia langsung menghimpit tubuh Yu Fei di bawah tubuhnya. Lalu dia pun berkata, "Bagaimana kamu bisa mengenaliku?"     

Yu Fei tiba-tiba teringat apa yang pernah Zhuo Ran katakan dulu, "Jika kamu melihatku, kamu akan mati!"      

Saat mengingat hal itu, Yu Fei hanya bisa menggigit bibirnya tanpa berkata apapun.     

Kemudian Zhuo Ran menyalakan lampu, dan tanpa sadar Yu Fei langsung memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan Zhuo Ran yang tajam.     

Zhuo Ran menatap mata Yu Fei yang menahan air mata dari jarak dekat, lalu dia pun berkata, "Malam ini, kamu sudah tahu aku akan ada di sini sebelum kamu datang, kan?"     

Yu Fei menggigit bibirnya dan tidak menjawab, dia merasa malu sehingga hanya ingin membenamkan wajahnya sedalam mungkin.     

"Apakah Xiaopian yang memintamu untuk datang ke sini?"     

"Kamu sedang menunggu Xiaopian?" Mendengar hal ini, jantung Yu Fei berdenyut menyakitkan. Malam ini dia menerima panggilan telepon yang memberitahu bahwa Zhuo Ran datang ke pesta ini, tetapi dia tidak diberitahu bahwa yang diundang Zhuo Ran adalah Xiaopian, saudari kembar Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.