Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Mendapatkan Sebuah Bukti (2)



Mendapatkan Sebuah Bukti (2)

1Di sebelah barat desa masih ada asap yang mengepul, diperkirakan di situlah ledakan terjadi.     
2

Gu Tianlei tidak berani mendekat lebih jauh dan memilih pergi mengitari bukit menuju kaki bukit di bagian barat.     

Tiba-tiba ada sebuah rumah yang dilihat oleh Gu Tianlei terkena ledakan dan langsungg roboh, tanah disekitarnya tergoncang diikuti oleh puing-puing yang bertebaran, lalu tanah menjadi retak dan berongga di mana-mana.     

Meskipun ledakan itu jaraknya lumayan jauh, tapi Gu Tianlei bisa melihat ada banyak orang yang tewas tertimpa puing-puing rumah yang roboh itu.     

Gu Tianlei menjadi semakin gelisah dan dengan buru-buru dia langsung menelepon Gu Xiaoran, tetapi ponsel Gu Xiaoran masih tidak aktif.     

Gu Tianlei mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, kemudian dengan menggunakan ponselnya dia mengambil foto korban tewas yang tertimpa reruntuhan yang di depannya.      

Meskipun Gu Tianlei sendiri tidak tahu apa yang terjadi di sini, namun dengan adanya bukti maka akan lebih baik jika dia ingin melaporkan situasi ke polisi.     

Tiba-tiba ada seseorang merebut ponsel Gu Tianlei dari tangannya. Gu Tianlei pun terkejut dan menatap orang yang berdiri di depannya.     

Orang itu berusia dua puluhan tahun, meskipun berkulit gelap, tetapi hidungnya mancung dan matanya sipit, pria tampan itu menatap Gu Tianlei dengan dingin.     

"Apa yang kamu lakukan di sini?"     

"Aku sedang pergi jalan-jalan, kebetulan aku melihat ada kecelakaan di sini dan ingin memeriksanya, barangkali aku bisa membantu seperti mengumpulkan dana untuk sumbangan."     

"Jangan banyak tingkah, cepat pergi."     

"Tapi sepertinya mereka butuh bantuan di sini."     

"Jika kamu tetap di sini, kamu akan mati!"     

Gu Tianlei menjadi muram, sepertinya orang-orang di tempat ini memang tidak ramah, dan hingga saat ini Gu Tianlei sendiri masih belum tahu apakah Gu Xiaoran ada di sini atau tidak.      

"Jika kamu tidak segera pergi dan orang lain melihatmu di sini, mereka tidak akan membiarkanmu pergi seperti yang aku lakukan padamu sekarang."     

Setelah selesai bicara, pria itu berbalik dan pergi.     

"Hei, apakah kamu kenal Han Lang?" Gu Tianlei bertanya kepada pria yang berjalan menjauh itu.     

Tiba-tiba pria itu menghentikan langkahnya dan dia berbalik badan, "Kamu mencarinya?"     

"Apakah dia memang ada di sini?"     

"Bagaimana kamu tahu dia ada di sini?"     

"Aku tidak tahu, yang aku tahu dia berasal dari Hunan Barat dan bermarga Han, sedangkan semua orang yang ada di tempat ini memiliki marga Han, jadi aku bertanya padamu."     

"Ada perlu apa mencari dia?"     

"Tidak ada apa-apa juga, hanya saja dia adalah penggemarku yang sangat baik. Karena sekarang aku sedang jalan-jalan, alangkah baiknya jika aku bertemu dengannya sekedar untuk menyapa."     

"Dia tidak di sini."     

"Oh. Cepatlah pergi."     

"Ponselku."     

"Agar kamu tidak mengambil gambar lagi, aku tidak bisa mengembalikan ponselmu."     

"Tapi aku memiliki banyak audio rekaman yang tersimpan di ponselku. Hei, kenapa kamu tidak menghapus fotonya dan mengembalikan ponselku."     

Pria itu mengabaikan Gu Tianlei.     

Gu Tianlei menghela napas untuk menahan luapan amarah yang sudah memuncak dalam hatinya. Ketika pria itu sudah berjalan jauh dan tidak berkenan mengembalikan ponselnya, Gu Tianlei berteriak kepadanya, "Hei, kalau begitu bantu aku memberikan ponsel itu kepada Han Lang, katakan padanya kalau ponsel itu dari Serigala Malam."     

"Oke!"     

Oke?     

Gu Tianlei menarik napas dalam-dalam untuk meredam amarah.     

Tiba-tiba, Gu Tianlei melihat seseorang berjalan ke arah pria itu, kemudian Gu Tianlei pun bergegas bersembunyi di balik bukit.     

"Han Lang, ada siapa di sana?"     

"Tidak ada siapa-siapa!"     

Pria itu pergi bersama orang yang barusan datang itu tanpa menoleh ke belakang.     

Han Lang?     

Jadi dia adalah Han Lang? Batin Gu Tianlei.     

Tempat itu benar-benar akan runtuh, Gu Tianlei datang ke sini karena khawatir bahwa Gu Xiaoran adalah salah satu korban yang mati tertimpa reruntuhan di sini.     

Kemudian Gu Tianlei segera menjauh dari tempat itu, namun tetap mengawasi untuk sementara waktu. Tapi tetap saja dia tidak melihat ada tanda-tanda Gu Xiaoran di sana.     

Karena saat ini Gu Tianlei tidak lagi memiliki ponsel, dia pun merasa sedikit kerepotan. Akhirnya Gu Tianlei memutuskan pergi dari Desa Han. Dia pergi ke Kota Hekou untuk membeli ponsel baru.     

Kemudian Gu Tianlei memikirkan cara lain untuk menanyakan kabar Gu Xiaoran, sembari melihat respon orang-orang di sini tentang ledakan di Desa Han.     

Gu Tianlei tidak menyangka bahwa di wilayah itu sudah dilakukan darurat militer dan pengepungan.     

Semua jalan keluar diblokir dan siapa pun tidak diizinkan masuk maupun keluar, bahkan semua saluran komunikasi juga diputus.      

Gu Tianlei tahu dari berita TV bahwa pemerintah telah menangkap komplotan kriminal di Hunan Barat dalam semalam.     

Berita itu hanya melaporkan berapa banyak penjahat yang terbunuh dan berapa banyak orang yang ditangkap. Tetapi tidak menyebutkan korban lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.