Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Takut, Ada Aku (10)



Jangan Takut, Ada Aku (10)

0Gu Xiaoran tidak tahu apa sebenarnya apa niat orang yang ada di depannya ini.     
0

Kemudian Gu Xiaoran pun berkata, "Bukankah aku hanya akan dibunuh, aku hanya ingin tahu siapa orang yang menginginkanku mati. Jadi, setelah aku mati aku akan menghantuinya."     

"Wajahnya tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun." Kata Han Lang sembari menarik tangannya, kemudian dia bertanya lagi dengan nada datar, "Nama depanmu Gu?"     

"Dia bermarga Gu."     

"Ada masalah?"     

"Kamu adalah putri dari Gu Qingchu?"     

Gu Xiaoran menatapnya dengan tatapan yang dingin tanpa mengatakan sepatah kata pun.     

Tidak ada yang pernah menyebutkan nama ayahku selain Xiaopian, jadi bagaimana dia bisa tahu?     

"Apa kamu masih ingin hidup?"     

"Han Lang, apakah kamu ingin memberontak?"     

Orang yang mengatakan itu adalah salah satu orang kepercayaan Wakil Kepala Desa, dia sudah lama tidak suka dengan Han Lang. Tetapi meskipun biasanya Han Lang bersikap sulit dikendalikan, secara prinsip Han Lang tidak pernah melanggar perintah. Tapi saat ini ketika melihat Han Lang menawarkan pengantin wanita itu untuk hidup, dia tampak sangat terkejut.      

"Jangan sekali-sekali menyelaku atau mengancamku." Han Lang berkata dengan nada dingin.     

"Dia adalah pengantin ritual pernikahan anumerta, dan Kepala Desa sudah memberi perintah untuk memperlakukannya dengan baik. Kami tidak masalah dengan kamu yang berulang kali menghalangi kami dalam melakukan sesuatu. Tapi, sekarang kamu secara terang-terangan menentang Kepala Desa, apakah kamu ingin cari mati?"     

Setelah pria itu selesai berbicara, pandangan matanya tiba-tiba kabur, dan pria itu merasakan sakit yang begitu perih di lehernya. Pria itu menunduk dan melihat darah mulai mengalir deras dari lehernya.      

Sebelum pria itu mengerti apa yang terjadi, pria itu sudah tersungkur ke tanah dan tewas seketika dengan mata terbuka.     

Darah memuncrat mengenai wajah Gu Xiaoran, dan saat melihat hal itu, Gu Xiaoran juga sedikit bingung. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.     

Melihat kejadian itu, raut wajah Wakil Kepala Desa seketika langsung berubah, dengan spontan dia langsung melangkah mundur dua langkah untuk menjaga jarak dari Han Lang.      

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Aku sudah bilang, jangan menyelaku dan jangan mengancamku."     

Wakil Kepala Desa menahan amarahnya dan berkata lagi, "Apa yang kamu inginkan?"     

"Aku tidak peduli bagaimana kalian melakukan tugas di luar sana, tetapi perilaku kalian yang rusak itu jangan dibawa ke sini."     

"Ini yang diinginkan Kepala Desa."     

"Lalu apa? Aku sudah mengatakannya, kalian boleh membunuhnya asal jangan menyiksanya."     

"Mereka yang sudah memasuki markas bawah tanah ini, tidak ada yang bisa keluar hidup-hidup." Han Lang melepaskan dagu Gu Xiaoran, lalu dia berdiri dan memandang Gu Xiaoran dari atas sembari berkata lagi, "Tapi aku bisa memberimu kesempatan untuk hidup."     

"Kesempatan bagaimana?"     

"Selama kamu bisa keluar dari sini, aku akan membiarkanmu pergi. Tapi ada syaratnya."     

"Apa syaratnya?"     

"Kamu tidak boleh membocorkan informasi sedikit pun tentang apapun yang terjadi di sini ke dunia luar. Jika tidak, aku akan membunuhmu meski harus mengejarmu sampai ujung benua."     

"Kalian melatih seseorang untuk menjadi pembunuh dan melakukan banyak hal yang keji, apakah kalian masih tidak ingin dikenal selamanya?"     

"Kamu tidak punya pilihan, jika kamu tidak setuju, aku akan membunuhmu sekarang juga."     

"Silakan bunuh aku saja."     

"Oh?"     

"Aku tidak mungkin bisa hidup dengan hati nuraniku yang sudah dinodai karena menyaksikan begitu banyak hal yang mengerikan."     

"Hati nurani? Seberapa berharganya itu?"     

"Sangat berharga."     

Han Lang menatap Gu Xiaoran dengan tenang dan tidak berbicara.     

"Han Lang, apakah kamu gila?" Wakil Kepala Desa menjadi gelisah, "Jika apa yang terjadi di sini tersebar keluar…"     

"Kamulah yang melakukan perbuatan buruk di sini, bukan aku. Untuk apa aku takut?"     

"Dasar…"     

"Kalian semua memiliki kemampuan, aku yakin kalian tidak mungkin membiarkannya keluar hidup-hidup. Ingat kata-kataku, kalian bisa membunuhnya, tapi kalian tidak boleh menyiksanya. Kalau tidak, jangan salahkan aku karena berbuat kejam." Setelah Han Lang selesai bicara dia pun berjalan menuju pintu, "Gu Xiaoran, semoga berhasil."     

Orang-orang lainnya menatap mayat yang tergeletak di tanah itu, dan dengan sadar diri mereka tidak lagi ingin memprovokasi Han Lang.      

"Wakil Kepala Desa, bagaimana sekarang?"     

"Mundur!"     

"Bagaimana dengan dua orang ini?"     

"Jadikan mereka makanan serigala." Wakil Kepala Desa menatap Gu Xiaoran dengan marah, tatapan mata seolah penuh dengan api amarah sehingga membuatnya terlihat kejam dan menakutkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.