Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pernikahan Anumerta (2)



Pernikahan Anumerta (2)

3Pria tua itu mengangguk dengan puas, lalu dia berkata kepada Gu Xiaoran, "Gadis Muda, kamu jangan pernah berpikir untuk melarikan diri dari sini, bersikaplah patuh untuk menikahi keponakanku, maka tidak ada yang akan mempersulitmu. Tetapi jika kamu tidak patuh, maka kamu akan menderita, dan jangan salahkan aku karena tidak mengingatkanmu."     
1

Gu Xiaoran merasa muak setengah mati mendengar pria tua itu berkata demikian padanya.     

Mereka ingin membunuh Gu Xiaoran dan menyuruhnya melakukan pernikahan anumerta, bisa-bisanya dia masih menyuruhnya untuk bersikap baik.     

Orang-orang ini memiliki kulit yang gelap, dan dari aksen bicara mereka, bisa diketahui bahwa mereka berasal dari Hunan Barat.     

Gu Xiaoran juga mendengar ada orang yang memanggil pria tua itu sebagai kepala desa.      

Gu Xiaoran jadi ingat tentang informasi kampung halaman Xiuxiu yang pernah dia baca sebelumnya.     

Apa mungkinkah aku dibawa ke Hunan Barat?      

Tidak mungkin kalau tempat ini kebetulan adalah kampung halaman Xiuxiu.     

Gu Xiaoran berpura-pura patuh, lalu dia bertanya, "Aku akan patuh, tetapi bolehkah aku bertanya, tempat apa ini?"     

"Kamu tidak perlu tahu." Pria tua itu segera mengabaikannya dan berjalan menuju pintu, lalu dia berkata lagi, "Beri dia air dan makanan, awasi dia dan jangan sampai dia mati."     

Dari ucapan itu, Gu Xiaoran tahu bahwa dirinya tidak akan langsung dibunuh. Karena dirinya tidak akan segera dibunuh, itu berarti masih ada kesempatan bagi Gu Xiaoran untuk melarikan diri dari sana.     

Orang-orang yang tampak seperti dukun itu juga pergi, dan saat ini hanya ada dua wanita berbadan kekar yang mengawasinya.      

Jika hanya ada dua orang ini saja, Gu Xiaoran masih bisa menanganinya. Meskipun berhasil menangani mereka berdua, namun masih ada belasan orang yang menjaga ruang luar.     

Selain itu, masih ada banyak orang yang bersembunyi di tempat yang benar-benar sangat gelap ini, bahkan Gu Xiaoran tidak bisa melihat jarinya sendiri.     

Melihat situasi yang seperti ini, Gu Xiaoran merasa akan sangat sulit baginya untuk bisa melarikan diri dari sini.     

Efek obat bius di tubuhnya juga belum hilang. Ketika tahu bahwa mereka tidak akan segera membunuhnya, Gu Xiaoran ingin tidur sejenak untuk memulihkan kekuatannya.     

Setelah tertidur cukup lama, tiba-tiba Gu Xiaoran mendengar suara pintu terbuka. Ada seorang wanita desa datang dengan membawa semangkuk bubur dan dua ubi rebus.     

Kemudian Gu Xiaoran melihat ke luar pintu. Dia melihat ada seorang pria yang diam-diam bersandar di dinding yang ada di salah satu sudut ruangan luar.     

Saat Gu Xiaoran mendekat ke pintu, pria itu mendongakkan kepalanya dan menoleh ke arah Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran tidak bisa melihat wajah pria itu karena dia tersembunyi dalam kegelapan, namun Gu Xiaoran tahu bahwa pria itu memiliki kulit yang gelap.     

Setelah melihat sosok yang tidak asing itu, Gu Xiaoran pun langsung terkejut.     

Mo Qing!     

Bagaimana dia bisa ada di sini?     

Ketika Gu Xiaoran pertama kali sadar, dia sudah meraba tubuhnya dan mengetahui bahwa ponsel miliknya hilang. Entah diambil saat dia tidak sadar atau mungkin jatuh di mobil, Gu Xiaoran tidak tahu secara pasti.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak tahu bagaimana Mo Qing bisa menemukan tempat ini, namun melihat gerak-geriknya yang tidak segera bertindak, itu menandakan bahwa saat ini memang belum waktunya untuk bertindak.     

Namun, Gu Xiaoran harus memastikan bahwa orang itu benar-benar Mo Qing atau bukan.     

Gu Xiaoran pun berjalan ke depan. Pria yang bersandar di dinding itu tiba-tiba mendekat dan menghalangi pintu.     

"Kamu dilarang keluar dari pintu ini tanpa instruksi dari kepala desa kami." Mo Qing sedikit menundukkan kepalanya untuk melihat ekspresi Gu Xiaoran, suaranya ditekan rendah sehingga terdengar seperti suara orang lain.     

Dilihat dari raut wajah dan tatapannya ini, Gu Xiaoran yakin bahwa pria tersebut adalah Mo Qing, meskipun dia telah membuat kulitnya menjadi gelap.     

Gu Xiaoran menatapnya dengan tatapan yang tajam     

Apa-apaan ini.     

Kenapa Mo Qing masih bisa menganggap insiden ini sebagai pertunjukkan yang bagus. Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing tersenyum dengan tatapan yang main-main dan menggoda, lalu dia berkata, "Cepat masuk kembali."     

Mo Qing mengedipkan mata sambil melihat Gu Xiaoran, dia memberi isyarat pada Gu Xiaoran untuk memasuki ruangan.     

Gu Xiaoran mengerti apa yang dia maksud, kemudian dia pun memintanya untuk menahan diri untuk sementara ini.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak tahu mengapa Mo Qing bisa ada di sini, dan dia juga tidak tahu apa rencananya, tapi kehadiran Mo Qing di sini membuat Gu Xiaoran merasa tidak sendirian dan membuatnya tidak lagi merasa panik.     

Kemudian Gu Xiaoran segera memakan nasi dan ubi yang dikirim oleh wanita desa, lalu dia memejamkan matanya dan tidur.      

Tiba-tiba, kepala desa datang tergesa-gesa dengan sekelompok orang.     

Melihat hal itu, Mo Qing tampak sedikit mengernyit alisnya.     

Kedatangan mereka yang tergesa-gesa ini menandakan bahwa akan ada sesuatu yang buruk terjadi pada Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.