Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kejadian Di Luar Dugaan (4)



Kejadian Di Luar Dugaan (4)

0Suara cemas Gu Xiaoran terdengar di telepon, "Kamu sudah sampai mana?"     

"Sebentar lagi sampai, tidak bisakah kamu menunggu?"     

"Sesuatu terjadi pada Yu Fei."     

"Apa yang terjadi?"     

"Aku menerima pesan dari Yu Fei yang meminta bantuan."     

"Apakah kamu tahu di mana dia?"     

"Saat menerima pesan, aku melacak sinyal ponselnya dan menunjukkan bahwa dia ada di studio. Tetapi beberapa saat kemudian sinyalnya terputus, aku mencoba meneleponnya tapi tidak bisa tersambung. Jadi aku tidak tahu dia ada di mana sekarang."     

Di Studio!     

Mo Qing sedikit cemas.     

"Bagaimana kalau kita pergi ke sana untuk memeriksanya, atau hubungi polisi dulu?" Gu Xiaoran ragu apakah pihak kepolisian akan memedulikannya hanya dengan pesan itu.     

"Sementara ini tidak perlu untuk menghubungi polisi. Gu Xiaoran, dengarkan baik-baik, mulai sekarang, jangan biarkan siapapun mendekatimu."     

"Hah?" Gu Xiaoran sudah turun ke bawah dan keluar dari gedung kantor, saat ini dia sedang berdiri di pinggir jalan dan dikelilingi pejalan kaki yang berlalu lalang.      

"Kenapa?"     

"Tidak apa-apa."     

"Aku akan menelepon seseorang, jaga dirimu baik-baik, ingat."     

"Baik."     

Mo Qing menginjak pedal gas dengan maksimal, mobil pun melaju dengan cepat ke Perusahaan Zenith, dan pada saat yang sama Mo Qing langsung menelepon Zhuo Ran, "Yu Fei di studio, mungkin diculik oleh Tuan Lei, cepat cari tahu situasinya sesegera mungkin."     

"Baik." Zhuo Ran sedikit terkejut saat menerima kabar itu. Di studio itu tidak ada siapa-siapa, ke mana wanita itu pergi?      

Setelah menutup telepon, Zhuo Ran bertanya kepada rekan-rekannya yang sedang mengawasi Tuan Lei. Di samping itu dia juga mempercepat laju kendaraannya menuju ke studio milik Yu Fei dan Gu Xiaoran.      

***     

Setelah Mo Qing menutup telepon, Gu Xiaoran berdiri di pinggir jalan sembari memperhatikan sekitarnya dengan cemas, dia berharap Mo Qing akan segera datang.     

Selang beberapa saat, ada mobil Roll-Royce berwarna silver berhenti di depannya. Gu Xiaoran mengenali plat nomor bahwa mobil itu milik Mo Qing.     

Ketika jendela mobil diturunkan, Gu Xiaoran melihat pengemudi mobil itu adalah sopir Mo Qing, yaitu A Qiang.     

Gu Xiaoran membuka pintu belakang, tapi dia tidak melihat Mo Qing ada di dalam mobil itu.     

"Di mana Tuan Muda Mo?"     

"Dia harus pergi karena ada urusan mendesak dan memintaku datang untuk menjemputmu." Kata A Qiang.     

"Apakah dia mengatakan ke mana dia pergi?"     

"Tidak, dia hanya menyuruhku untuk menjemput Nona Gu. Nona Gu ingin pergi ke mana?"     

Apakah Mo Qing pergi ke studio lebih dulu? Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran masuk ke mobil dan menutup pintu, kemudian dia mengatakan alamat studionya kepada sopir. Setelah itu Gu Xiaoran mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Mo Qing.     

Tapi ponselnya tidak ada sinyal dalam sekejap. Ponsel ini tidak pernah bermasalah, tetapi bagaimanapun juga, tidak ada sinyal adalah masalah yang umum.     

Ponselnya bermasalah di situasi yang genting, meskipun Gu Xiaoran merasa gelisah, tapi dia tidak terlalu memikirkan masalah ini.      

Gu Xiaoran mematikan ponselnya dan menghidupkannya kembali, tapi tetap tidak ada sinyal.     

Apakah ponsel ini rusak?     

Gu Xiaoran segera membuka laptop untuk melacak sinyal Yu Fei, laptopnya tidak dimatikan, jadi begitu dibuka seharusnya laptopnya akan otomatis terhubung ke jaringan.     

Tapi laptopnya juga tidak ada sinyal. Ini berarti bukan ponselnya yang bermasalah.     

Ada yang tidak beres. Batin Gu Xiaoran.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran menjadi tegang, dengan spontan dia langsung membuka pintu mobil, tapi bagaimana pun dia berusaha, pintu mobil itu tidak bisa terbuka.     

Kemudian terdengar suara 'Klik' yang menandakan bahwa jendela mobil terkunci dan tidak bisa diturunkan.     

Saat jendela terkunci, kaca jendela itu tertutup rapat hingga tidak ada cahaya yang masuk. Ruangan di dalam mobil seketika menjadi gelap. Gu Xiaoran segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beras.     

Gu Xiaoran maju dan memukul pembatas kursi depan sambil berteriak, "A Qiang, apa yang kamu lakukan?"     

"Tuan Biao meminta Nona pergi ke suatu tempat."     

"Kamu bukan A Qiang, siapa kamu?" Sebelum Gu Xiaoran masuk ke dalam mobil, orang yang dia kira 'A Qiang' ini berbicara dengannya dengan suara yang sama dengan A Qiang, tapi kali ini suaranya terdengar jelas bahwa dia sedang meniru suara A Qiang.     

Jika itu adalah A Qiang yang asli, suaranya tidak akan terdengar dibuat-buat. Karena itulah Gu Xiaoran sangat yakin bahwa sopir ini bukanlah A Qiang.     

"Tidak penting siapa aku, bagaimanapun juga kamu akan tahu sendiri ketika kita sudah sampai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.