Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kejadian Di Luar Dugaan (2)



Kejadian Di Luar Dugaan (2)

0Gu Xiaoran mengerutkan alis ketika membaca informasi yang dia temukan.     
0

Orang-orang di sana masih percaya bahwa orang yang meninggal di luar daerah mereka, jiwanya harus dibawa kembali ke kampung halamannya. Setelah tiba di kampung halamannya, mereka akan melakukan ritual transendensi agar jiwa orang yang sudah meninggal itu bisa bereinkarnasi menjadi manusia lagi. Dan ritual itu diadakan bukan hanya selama sebulan, melainkan 49 hari.     

Di samping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengirim putra kepala desa ke tempat tinggalnya itu, membutuhkan waktu hampir dua bulan.     

Jasad kakak Xiuxiu pasti akan terlalu lama jika disimpan di rumah dan akan membusuk hingga tidak berbentuk lagi.     

Jika sikap kepala desa yang melarang pemakaman orang lain, disebarkan di media, tekanan dari opini publik itu mungkin dapat membuat kakak Xiuxiu bisa segera dimakamkan. Tetapi setelah kejadian ini, tidak ada yang bisa menjamin bahwa kepala desa itu tidak akan mencari keluarga Xiuxiu untuk melakukan balas dendam.     

Tempat tinggal mereka berada di pedalaman hutan yang lebat, di tempat semacam ini, tidak akan ada yang tahu jika ada beberapa orang yang meninggal.     

Jika ingin memaparkan kejadian ini ke publik, maka juga harus memastikan keselamatan keluarga Xiuxiu. Jadi dalam menangani masalah ini harus sangat hati-hati dan tidak boleh gegabah.      

Karena lokasi desa itu yang sangat terpencil, Gu Xiaoran tidak dapat mengetahui informasi lebih banyak, yang dia tahu adalah orang-orang kepala desa itu bermarga Han.     

Beberapa saat kemudian, Gu Xiaoran menerima panggilan telepon dari Mo Qing.     

"Kamu ada di mana?"     

"Di perusahaan." Gu Xiaoran mematikan komputer sembari mengusap dahinya.     

"Tunggu di sana dan jangan ke mana-mana, aku akan segera ke sana."     

"Apa yang terjadi?"     

"Tidak ada apa-apa, memangnya aku tidak boleh menjemputmu?"     

Tatapan Mo Qing tampak gelap tanpa ada sedikit cahaya sedikitpun. Mereka telah menyiapkan rencana untuk membiarkan Tuan Lei kabur, tapi karena mereka tidak tahu siapa orang yang membantu Tuan Lei, sehingga mereka juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Tuan Lei selanjutnya.     

Meskipun Mo Qing telah mengutus beberapa orang untuk memantau Tuan Lei dengan sangat ketat, tetapi Tuan Lei sangat licik, sehingga tidak ada yang bisa menjamin kalau Tuan Lei tidak akan lolos dari pengamatan mereka.     

Selain itu, sebelumnya Tuan Lei juga mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengan Gu Xiaoran. Jadi, Mo Qing pun menjadi curiga kalau Tuan Lei akan datang menemui Gu Xiaoran.     

Bagaimana pun juga, menjaga Gu Xiaoran untuk tetap berada di sisinya adalah cara yang paling aman, yang bisa dilakukan oleh Mo Qing.     

Ketika Mo Qing baru saja menutup telepon, tiba-tiba dia menerima panggilan lain yang masuk.     

Panggilan itu dari anak buahnya yang bertanggung jawab untuk mengawasi jasad Han Ke, orang tersebut memiliki nama sandi, Tikus Gunung.     

Setelah kematian Han Ke, Han Jinbiao tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi. Namun itu bukan berarti tidak ada yang ingin mengambil jasad Han Ke.     

Jasad Han Ke hancur berceceran di tanah. Jadi jika orang-orang itu ingin mengambil jasad Han Ke, mereka harus menyekop tanah untuk bisa mengumpulkan seluruh bagian tubuh dan daging yang berceceran di tanah.     

Dan di hari yang sama, jasad Han Ke di kirim ke krematorium. Jadi, wajar jika jasad orang yang telah mati akan diambil.      

Tapi orang-orang itu mengumpulkan jasad Han Ke dengan sembunyi-sembunyi, jika Mo Qing tidak mengutus pelacak terbaik si Tikus Gunung untuk mengawasi gerak-gerik mereka secara diam-diam, Mo Qing pasti akan jatuh ke dalam tipuan mereka.     

Faktanya, mayat itu dimasukkan ke dalam mobil, kemudian ditukar.     

Jika Mo Qing tidak mencurigai gerak-gerik pihak lain dengan cepat, dia pasti sudah memberikan uang kepada petugas krematorium tanpa tahu bahwa kantong mayat itu berisi bangkai anjing yang dicincang.     

Tikus Gunung segera melacak kembali keberadaan jasad Han Ke, rupanya jasad itu masih ada di Xincheng.     

Jasad Han Ke yang sudah membusuk, tetapi tidak segera dikirim ke krematorium. Hal ini sangat mencurigakan.      

Di malam harinya, ada orang yang datang ke Xincheng untuk mengawetkan jasad itu, dan kemudian mengirim jasad itu pada malam itu juga. Bahkan orang tersebut membawa jasad itu pergi dengan berjalan kaki.      

Ketika Mo Qing mendapat kabar ini, dia langsung mengerti bahwa Han Jinbiao berasal dari daerah Hunan barat. Keluarga mereka mewarisi posisi kepala desa di daerah itu.     

Ketika ayah Han Jinbiao sudah tua, ayahnya menyerahkan posisi itu kepada Han Jinbiao.     

Ketika Han Jinbiao menjadi kepala desa, dia dan ayahnya pernah bertemu karena urusan bisnis.     

Menurut ayahnya, Han Jinbiao melakukan perjalanan khusus untuk pulang dalam rangka menghadiri suatu upacara ritual. Namun, karena lokasi kampung halamannya sangat terpencil, dia jarang kembali.     

Beberapa daerah di Hunan Barat masih melaksanakan ritual penangkapan arwah. Ketika orang telah meninggal di luar daerah, arwah mereka akan ditarik kembali ke kampung halaman.     

Mereka takut arwahnya akan tersesat, jika jasadnya tidak dibawa pulang. Sebelum jasadnya sampai, arwah itu tidak akan bisa tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.