Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Mempermainkan Seperti Ini (2)



Jangan Mempermainkan Seperti Ini (2)

0Gu Tianlei menarik napas dalam-dalam, meskipun dia gagal membuat Gu Xiaoran bahagia. Namun yang jelas tujuannya telah tercapai.     
0

Pertemuan kali ini tidak akan sia-sia.     

Gu Xiaoran, tidak peduli apa yang kamu pikirkan. Jika orang-orang keluarga Cheng melakukan sesuatu padamu lagi, aku tidak akan tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa.     

Aku, Gu Tianlei, mungkin tidak cukup kuat sekarang, tetapi aku akan menempa diri dengan tangan kosong. Tekad Gu Tianlei dalam hati.     

***     

Setelah keluar dari restoran, angin sejuk yang sepoi-sepoi berhembus ke wajah Gu Xiaoran, sehingga emosi yang melonjak di hatinya berangsur-angsur reda.     

Kemudian Gu Xiaoran mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arah lantai dua restoran itu.     

Tianlei, aku tidak marah.     

Hanya saja, sebaiknya kamu jangan terlibat dalam hal ini.     

Keluarga Cheng bukanlah keluarga yang baik hati, Cheng Guoliang pernah menjadi gembong dunia hitam selama bertahun-tahun.      

Bisa dibilang dulu Cheng Guoliang adalah harimau bersayap yang kuat dan berani, meskipun sekarang sayapnya patah dan tidak bisa terbang lagi. Tetapi di atas permukaan tanah, dia tetap harimau yang memiliki taring dan cakar yang tajam.     

Tianlei, jangan main-main dengan keluarga Cheng lagi karena aku.     

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam, dan menahan air mata yang hendak mengalir di pipinya. Kemudian dia pun masuk ke dalam taksi yang berhenti di depannya.     

Keluarga Mo menganggap Gu Xiaoran sebagai bidak atau semacamnya. Dan karena itu, Gu Xiaoran berguna bagi keluarga Mo.     

Selama Gu Xiaoran masih dianggap berguna bagi keluarga Mo, keluarga Mo pasti akan melindunginya.     

Jadi, meskipun keluarga Cheng selalu mempersulit Gu Xiaoran, tetapi perbuatan mereka pasti ada batasnya, tidak mungkin terlalu berlebihan.     

Sedangkan untuk Tianlei, tidak akan ada toleransi atas tindakan yang dia lakukan terhadap keluarga Cheng.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran teringatan ibu dan kakak perempuan Mo Qing ketika mereka dilecehkan dan dibunuh.      

Dalam kejadian itu, Mo Qing tergantung di atas kepala ibu dan kakak perempuannya yang terbunuh secara tragis.     

Pada saat itu, Mo Qing mengalami kejadian yang lebih menyakitkan daripada kematian.     

Gu Xiaoran sendiri tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba terbesit peristiwa itu. Mungkin hal ini masih ada kaitannya dengan identitas Cheng Guoliang dulu, karena itulah Gu Xiaoran tidak bisa lepas oleh ingatan mengerikan ini.      

Gu Xiaoran takut jika Gu Tianlei akan menyinggung seseorang yang benar-benar tidak boleh disinggung.     

Sekarang Gu Xiaoran masih belum cukup kuat untuk melindungi keluarganya, sehingga yang bisa dia lakukan hanyalah menjauhkan mereka dari bahaya.     

Taksi yang dinaiki Gu Xiaoran melaju menjauh dari restoran itu. Gu Xiaoran menatap kaca lantai dua restoran itu dari jendela taksi yang dinaikinya, di antara jendela kaca restoran itu terlihat samar sosok Gu Tianlei.     

Tianlei, terima kasih telah melakukan semua ini untukku. Kata Gu Xiaoran dalam hati.     

Gu Xiaoran kembali ke Perusahaan Zenith. Setibanya di perusahaan, Gu Xiaoran masuk ke ruang percetakan seperti biasanya.     

Sampel produk akan dikerjakan lembur sampai malam, tapi sekarang masih belum masuk jam kerja.     

Namun, Gu Xiaoran bisa melihat versi sampel yang mereka buat pada siang hari, serta produk setengah jadi yang belum diselesaikan.     

Biasanya, tidak akan ada siapa pun di dalam ruang percetakan, tetapi saat Gu Xiaoran membuka pintu, dia mendengar suara isak tangis dari seorang wanita.     

Gu Xiaoran pun terkejut, dan dia segera menyalakan lampu.      

Ternyata Xiuxiu sedang di dekat meja, saat dia mendongakkan kepalanya dan melihat Gu Xiaoran datang, seluruh wajahnya sudah dipenuhi air mata.     

"Apa yang terjadi denganmu?" Gu Xiaoran menutup pintu dan berjalan menghampiri Xiuxiu.     

"Tidak ada apa-apa." Xiuxiu panik dan segera mengusap air matanya.     

"Siapa yang mencacimu?"     

Xiuxiu adalah asisten di ruang percetakan, dia membantu banyak orang untuk melakukan pencetakan. Dia juga membantu para pekerja untuk membuat sampel, jika dia tidak bisa bekerja sesuai keinginan banyak orang, tentu saja dia akan mendapat cacian, apalagi jika dia tergesa-gesa dalam memberi instruksi kepada para pekerja dalam membuat versi sampel dan harus mengganti desain karena miskomunikasi. Perubahan desain itu bisa membuat pekerja kerepotan dan bisa membuat dirinya dimarahi oleh atasan.     

Jadi berada di posisinya memang sangat sulit, karena bisa dimarahi oleh bawahannya dan juga atasannya.      

"Tidak ada apa-apa."     

"Lalu kenapa kamu menangis?"     

"ini hanya masalah keluarga."     

"Apa yang terjadi di rumah? Kekurangan uang atau yang lainnya?"     

"Bukan keduanya."     

"Xiuxiu, kita semua bekerja paruh waktu, mungkin aku tidak bisa membantumu dalam menangani masalah keluarga, tapi aku bisa menjadi pendengar yang baik. Curahkan isi hatimu, jangan dipendam, mungkin setelah kamu mengatakannya, perasaanmu akan menjadi lebih baik."     

"Kakakku meninggal, tetapi mereka tidak membiarkan keluarga kami mengadakan pemakaman."     

"Kenapa begitu?" Gu Xiaoran tidak percaya ternyata di zaman ini masih ada orang yang tidak mengizinkan seseorang melakukan pemakaman.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.