Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Akan Melindungimu (2)



Aku Akan Melindungimu (2)

0"Tidak apa-apa, akhir-akhir ini aku sedang menulis lagu baru jadi aku sedang ingin ketenangan."     
0

"Baiklah kalau begitu."     

Gu Xiaoran pun menutup telepon dan menghela napas panjang. Akhirnya dia menyerah dan mencari waktu lain untuk bisa bertemu dengan Cheng Xiaoyue.     

Setelah kelas olahraga, Gu Xiaoran pergi ke kantin untuk memesan makanan lalu pergi ke gedung ujian.     

Saat itu Gu Tianlei sedang duduk di tangga sembari memegang gitar listrik, dia mengenakan headphone dan bersenandung dengan mata terpejam.     

Dulu, sebelum Gu Tianlei kabur dari rumah, dia sering memainkan gitar dan menyanyikan lagu seperti ini sendirian, penampilannya yang seperti itu membuatnya terlihat semakin tampan.     

Saat Gu Xiaoran menatapnya, seolah dia kembali ke masa lalu.     

Saat tadi berada di kantin, Gu Xiaoran menerima telepon dari manajernya Gu Tianlei. Katanya Gu Tianlei selalu murung sejak insiden penculikan yang terjadi pada Gu Xiaoran saat itu, bahkan setelah Gu Xiaoran berhasil diselamatkan, suasana hati Gu Tianlei masih belum juga membaik.     

Selera makan Gu Tianlei menurun, bahkan dia juga tidak pernah sarapan.     

Gu Tianlei terlahir dengan postur tubuh yang bagus, dia tidak pernah makan sampai gemuk, jadi tidak perlu khawatir terhadapnya, karena idola yang satu ini tidak bisa gemuk. Sebaliknya, Gu Tianlei bekerja dengan keras karena harus menyesuaikan jadwal yang padat dan juga kuliahnya. Jika dia tidak mengatur pola makan yang baik, manajernya khawatir jika Gu Tianlei akan lemas dan kelelahan.     

Gu Xiaoran membungkuk dan melepas headphone yang dipakai Gu Tianlei.     

Begitu Gu Tianlei membuka matanya dan melihat Gu Xiaoran, dia pun tersenyum dengan raut wajah yang cerah.     

Gu Xiaoran menatapnya dengan penuh perhatian, "Mengapa kamu tidak makan?"     

"Aku tidak lapar." Gu Tianlei mengerutkan kening, dia tahu bahwa manajernya pasti telah mengadu lagi.     

"Jangan marah, orang itu juga berbuat demi kebaikanmu sendiri. Jika kamu disiplin dan mengatur dirimu dengan baik, orang itu tidak akan meneleponku." Gu Xiaoran mengerutkan wajahnya, lalu berkata lagi, "Tunggu setelah kesibukkanku selesai beberapa hari ke depan, aku akan membuatkanmu hidangan yang enak."     

Gu Tianlei terdiam.     

"Ayo makan." Gu Xiaoran membuka kotak makan siang dan meminta Gu Tianlei untuk meletakkan gitarnya.     

Gu Tianlei dengan patuh meletakkan gitar dan mengambil kotak makan siang yang diserahkan Gu Xiaoran.     

"Aku sengaja merebus telur untukmu, kamu harus memakan semuanya."     

Gu Tianlei melihat Gu Xiaoran sedang mengelupas kulit telur rebus itu dan mencampurnya ke nasi secara merata. Ketika masih kecil, Gu Tianlei suka mencampurkan telur rebus setengah matang ke dalam nasi.     

"Gu Xiaoran!"     

"Um."     

"Apakah kamu pergi ke Amerika untuk melahirkan?"     

Gu Xiaoran yang sedang memegang sendok seketika terdiam.     

Gu Tianlei mengeluarkan sebuah foto bayi, "Namanya Xiaohan, kan?"     

Dalam foto itu terdapat Gu Xiaoran sedang menggendong Xiaohan.     

Gu Xiaoran hanya terdiam.     

"Kamu bersembunyi di Amerika karena kamu sedang mengandung?"     

"Kamu sudah tahu?"     

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?"     

"Bagaimana aku harus mengatakannya?"     

Gu Tianlei tidak menyerahkan foto itu kepada Gu Xiaoran, tetapi menyimpannya sendiri lagi.     

"Gu Xiaoran, jika kamu memberitahuku. Aku tidak akan menyakitimu dan aku akan melindungimu. Bahkan jika perlu aku akan mempertaruhkan nyawaku, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu dan Xiaohan!"     

"Aku tahu." Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tersenyum.     

Gu Tianlei melingkarkan lengannya di bahu Gu Xiaoran, "Aku membelikan Xiaohan hadiah."     

"Tianlei, kamu tidak menyalahkanku?"     

"Aku menyalahkan diriku sendiri." Dari tatapan mata Gu Tianlei tampak ada sedikit rasa sakit. Ketika dia tahu bahwa Gu Xiaoran memiliki seorang anak, Gu Tianlei sempat terkejut karena sadar dia sangat kekurangan informasi tentang Gu Xiaoran selama lebih dari satu tahun itu.     

Pada saat itu Gu Tianlei seperti disambar petir, dia merasa sangat sedih seolah ingin mati. Karena itu, Gu Tianlei membenci dirinya sendiri.     

Jika Gu Tianlei tidak meninggalkan Seoul, maka dia dapat tinggal di sini untuk melindungi Gu Xiaoran. Sehingga Gu Xiaoran tidak akan ditimpa begitu banyak kemalangan, dan juga tidak akan berurusan apapun dengan Mo Qing.     

"Tianlei, jangan seperti ini, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu."     

"Tentu saja ada hubungannya, jika aku tidak meninggalkan rumah atau jika aku membawamu pergi bersamaku, semua ini tidak akan terjadi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.