Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Akan Melindungimu (1)



Aku Akan Melindungimu (1)

0Selama pelajaran di kelas masih berlangsung, Gu Xiaoran tidak akan pergi terlalu jauh, dia hanya menjauh dari keramaian dan duduk di balik pohon.     
0

Beberapa siswa laki-laki yang menggosip itu memiliki jarak yang cukup dekat dengan posisi duduk Gu Xiaoran. Sehingga Gu Xiaoran masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.     

Saat ini Gu Xiaoran tahu bahwa masih ada kemungkinan ibunya masih merupakan anggota keluarga Miao. Sebelumnya dia pernah mencari informasi tentang keluarga Miao di internet.     

Tetapi saat itu beberapa informasi tentang keluarga Miao tidak diperbarui. Sedangkan keluarga Miao telah pensiun selama lebih dari dua puluh tahun, ditambah lagi sepertinya keluarga Miao sengaja memblokir semua informasi tentang keluarga Miao. Sehingga Gu Xiaoran tidak pernah menyangka bahwa keluarga Miao memiliki latar belakang sebagai keluarga dari panglima perang.     

Pada saat era pembebasan, rakyat sangat muak dengan orang-orang kelas borjuis. Jadi karena itulah para panglima perang yang kaya raya harus berjuang mati-matian untuk bisa hidup dengan baik, tapi bagaimana mungkin mereka masih memiliki kekuasaan yang begitu kuat saat itu?     

Keluarga Miao benar-benar keluarga yang luar biasa.     

Mendengar mereka berbicara tentang Miao Wang, seketika Gu Xiaoran langsung teringat dengan Tuan Besar yang makan pangsit bersamanya. Apa mungkin pria tua itu adalah Miao Wang? Batin Gu Xiaoran.     

Apa mungkin ibu sengaja memberiku resep pangsit itu agar aku bisa membuatkan pangsit untuk pria tua itu, tapi apa tujuannya? Tanya Gu Xiaoran dalam hati.     

Di samping itu pria tua tersebut terlihat begitu bersemangat ketika menerima resep pangsit dari Gu Xiaoran, namun pria itu tidak bertanya banyak padanya.     

Gu Xiaoran benar-benar tidak bisa memahami isi pikiran orang kaya.     

Tidak lama kemudian tiba-tiba ada panggilan masuk. Orang yang menelepon itu adalah Zhuo An.     

Zhuo An tidak akan pernah menelepon Gu Xiaoran jika tidak ada masalah.     

Gu Xiaoran pun langsung mengangkat telepon, "Paman An."     

"Nona Gu, Tuan Muda Mo memintaku untuk mengirim salinan informasi ke emailmu, cobalah periksa saat kamu sudah ada waktu luang."     

"Informasi apa?"     

"Kata Tuan Muda Mo, Nona Gu pasti harus bergerak di luar lebih sering, sehingga bisa mengetahui lebih banyak informasi tentang orang-orang di luar. Karena masalah apapun bisa diminimalisir jika tahu lebih banyak informasi tentang mereka."     

Gu Xiaoran langsung mengerti ketika Zhuo An mengatakan 'Di luar', yang dia maksud adalah lingkaran orang-orang kaya.     

"Terima kasih, Paman An."     

Setelah itu, Gu Xiaoran langsung menutup telepon dan membuka file yang ada di email melalui ponselnya.     

Ternyata file itu berisi daftar secara rinci sejumlah orang-orang penting di Seoul beserta latar belakang mereka.     

Selain informasi tentang orang-orang tersebut, ada juga beberapa hal penting yang telah terjadi.     

Gu Xiaoran membaca halaman demi halaman daftar itu, perlahan sudut mulutnya menyematkan senyuman, ternyata Mo Qing perhatian dengannya.     

Informasi berupa latar belakang dan karakter orang-orang ini, akan memudahkan Gu Xiaoran saat menemui mereka secara langsung, sehingga tidak seperti menginjak ranjau dengan bersikap seenaknya tanpa tahu siapa lawan bicaranya.     

Kemudian Gu Xiaoran berpikir, Gu Tianlei baru-baru ini terlalu banyak diam, tidak mungkin terjadi sesuatu padanya, kan?     

Kemudian Gu Xiaoran melihat jam, dan ternyata waktu telah menunjukkan kelas hampir berakhir.     

Gu Xiaoran ingat bahwa Cheng Xiaoyue menyuruh Gu Xiaoran menghubunginya, tapi karena Gu Xiaoran sedang sibuk, Cheng Xiaoyue mengira Gu Xiaoran sengaja tidak ingin menghubungi dirinya. Jadi Gu Xiaoran ingin menghubungi Cheng Xiaoyue dan mengajaknya makan siang.     

Tiba-tiba Gu Tianlei menelepon Gu Xiaoran, "Kamu di mana?"     

"Di kampus, kamu?"     

"Di kampus juga."     

"Kamu bisa datang ke kampus? Sepertinya matahari terbit dari barat hari ini."     

"Memangnya aku tidak bisa masuk kampus??"     

"Tentu saja bisa, hanya dengan begini kamu bisa menjadi anak yang baik. Meski menjadi penyanyi bisa memiliki banyak uang, tapi kamu juga harus belajar." Gu Xiaoran bercanda dengan santai, tetapi karena merasa Gu Tianlei berbicara dengan nada lesu, sehingga dia pun bertanya lagi, "Tianlei, apakah kamu sakit?"     

"Tidak."     

"Ayo makan siang bersama?"     

"Makan di kantin?"     

"Aku belum mau mati, aku tidak akan pergi ke kantin bersamamu."     

"Jika kamu masih takut mati, jangan pernah mengajakku makan siang."     

"Bagaimana jika kamu yang cari tempat, dan aku yang mentraktir." Gu Xiaoran bisa merasakan raut tidak senang dari Gu Tianlei.      

"Cih!"     

"Kamu tidak mau? Ya sudah lupakan saja, aku akan pergi makan sendiri."     

"Aku akan menunggumu di lantai atas gedung ujian, datanglah ke sini."     

Awalnya Gu Xiaoran ingin menelepon Cheng Xiaoyue, tapi setelah mendengar ini, dia sedikit terkejut dan bertanya pada Gu Tianlei lagi, "Tianlei, apakah terjadi sesuatu padamu akhir-akhir ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.