Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pria Angkuh Mengasuh Bayi



Pria Angkuh Mengasuh Bayi

0Pria tua itu tampak sedikit kecewa dengan jawaban yang dikatakan Gu Xiaoran. Kemudian dia pun bertanya lagi, "Apakah kamu punya saudara perempuan lagi?"     
0

"Aku punya saudara kembar." Gu Xiaoran memikirkan Xiaopian dan perasaannya seketika tertekan dan dadanya terasa sesak.      

Pria tua itu mengangguk ringan, "Siapa namanya?"     

"Xiaopian."     

"Buah-buah lembut dipetik, daun-daun berguguran dengan elegan."     

"Tuan Besar, apa maksud Anda?"     

"Ah, tidak apa-apa, itu hanya sajak dalam sebuah puisi."     

Sebuah Mobil Audi tiba-tiba berhenti di depan tangga, kemudian Qiu Bai turun dari mobil dan membukakan pintu belakang.     

"Tuan Besar, saya pamit dulu. Sampai jumpa." Gu Xiaoran menjabat tangan pria tua itu dan berpamitan untuk pergi.     

"Sampai jumpa, kapan-kapan aku akan mengajak kamu bermain lagi."     

"Baiklah!" Gu Xiaoran tersenyum dan masuk ke mobil.     

Setelah itu Qiu Bai langsung menutup pintu mobil dan duduk ke kursi pengemudi.     

Pria tua itu memperhatikan mobil keluar dari vila sebelum akhirnya menghela napas panjang.     

Buah-buah lembut dipetik, daun-daun berguguran dengan elegan! Arti dari 'Ran' adalah lembut, sedangkan arti nama 'Pian' adalah elegan.     

Xiaoran, Xiaopian!     

Junlan, apakah kamu sangat menyukai pria itu?     

Demi pria itu, kamu menolak setengah mati untuk kembali ke keluarga Miao?     

Setelah lebih dari dua puluh tahun, kamu masih tidak mengerti bahwa Gu Qingchu bukanlah pria yang kamu inginkan?     

Qiu Bai sangat pendiam, sehingga membuat Gu Xiaoran teringat dengan sikap Mu Hua.     

"Qiu Bai."     

Qiu Bai pun sedikit menoleh ke belakang, "Ada apa Nona Gu?"     

"Aku ingin bertanya, siapa nama Tuan Besar itu? Bukannya aku mau mengulik latar belakang seseorang, tapi aku hanya ingin tahu bagaimana aku harus memanggilnya."     

"Nama keluarganya adalah Miao."     

Gu Xiaoran sudah menduga bahwa pria tua ini adalah anggota keluarga Miao. Tapi mendengar jawaban ini, dia masih tercengang.     

Kemarin di klub R2, dia bertemu dengan Miao Yinglian dan Miao Dongyan. Tapi saat bertemu mereka, Gu Xiaoran merasa asing. Apalagi Miao Dongyan, dia tidak merasa akrab sedikit pun.     

Namun, Tuan Besar yang dia temui kali ini memiliki raut wajah yang kharismatik. Seolah ada aura kekuatan dan kekuasaan di raut wajahnya, tetapi saat bercengkrama dengannya, Gu Xiaoran merasa nyaman.     

Gu Xiaoran tidak lagi bicara setelah menanyakan nama tuan besar. Dan saat itu juga Qiu Bai hanya memandangi Gu Xiaoran dari kaca spion.     

Gu Xiaoran hanya memainkan jari-jarinya dan sama sekali tidak berniat untuk menanyakan sesuatu lagi kepada Qiu Bai, seolah-olah Gu Xiaoran benar-benar hanya ingin tahu bagaimana dia memanggil tuan besar itu.     

"Nona Gu, apakah kamu suka memancing?"     

"Hah?"     

"Jika ada waktu mari memancing bersama."     

"Ini…"     

"Tuan Besar suka memancing."     

"Eh…"     

"Tidak suka memancing? Atau tidak ingin keluar untuk bermain?"     

"Aku tidak pernah memancing, jadi tidak bisa memancing." Gu Xiaoran menggaruk kepala karena malu.     

Qiu Bai tersenyum dan berkata lagi, "Aku bisa mengajarimu."     

"Hah…" Gu Xiaoran benar-benar bingung.     

"Kita sudah sampai."     

Saat mobil berhenti, Gu Xiaoran dengan buru-buru berkata, "Kamu tidak perlu membukakan pintu, aku bisa turun sendiri."     

Qiu Bai sedang membuka sabuk pengamannya, ketika mendengar Gu Xiaoran berkata seperti itu kepadanya, dia pun berbalik dengan bingung.     

"Kamu terlalu sopan, aku merasa tidak nyaman."     

Qiu Bai tetap turun dari mobil dan dengan sopan membukakan pintu untuk Gu Xiaoran, "Kamu adalah tamu kehormatan Tuan Besar, aku tidak mungkin memperlakukanmu dengan buruk."     

"Tapi jika kamu seperti ini, aku merasa canggung." Gu Xiaoran telah melihat orang-orang yang melayani Miao Xiaofeng, tetapi dirinya bukanlah anggota keluarga Miao seperti dia.     

Qiu Bai tersenyum tanpa komentar.     

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi, sampai jumpa!" Gu Xiaoran melambaikan tangannya kepada Qiu Bai.     

Gu Xiaoran tidak tahu mengapa Tuan Besar ingin bertemu dengannya, tetapi dia bisa merasakan bahwa Tuan Besar itu tidak memiliki niat buruk kepadanya. Bagi Gu Xiaoran, pertemuannya hari ini terbilang cukup menyenangkan.     

"Sampai jumpa."     

Gu Xiaoran berjalan menuju mobil Yu Fei. Saat itu juga ponselnya tiba-tiba berdering, Gu Xiaoran mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan dari nomor tidak dikenal, tapi dia tetap mengangkat panggilan itu.      

"Nona Gu." Suara Qiu Bai terdengar melalui telepon.     

"Hah?" Gu Xiaoran berhenti dan berbalik badan.     

"Ayo memancing bersama lain kali." Qiu Bai memegang ponsel sambil tersenyum pada Gu Xiaoran, "Ini nomor teleponku."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.