Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pangsit Hangat (Bagian 4)



Pangsit Hangat (Bagian 4)

0Pria tua itu bahkan memakan beberapa pangsit lagi sebelum akhirnya berhenti, Tatapan matanya tampak berbinar. Lalu pria tua itu bertanya, "Inilah yang aku inginkan. Nona Cheng, sudah bertahun-tahun kamu tidak bisa membuat pangsit seenak ini, tapi bagaimana kamu bisa melakukannya hari ini?"     
0

Semua orang merasa lega ketika mendengar pria itu mengatakan hal ini. Rupanya pria tua itu bukannya merasa tidak nyaman, tapi justru terpukau dengan kelezatannya. Mereka tahu bahwa Tuan Besar selalu menyuruh seseorang untuk membuatkan pangsit adas, tapi selama 20 tahun, pria tua itu tidak pernah sekali pun memakan pangsit adas dengan rasa seenak ini.      

"Pangsit ini dibuat oleh Nona Gu." Kakak Cheng sudah pusing lebih dari 20 tahun hanya untuk membuat pangsit adas ini, tapi Tuan Besar tidak pernah mengatakan kalau pangsit buatannya enak. Tidak disangka, kali ini dia bisa merasa lega karena dapat menyajikan pangsit adas yang sesuai dengan keinginan Tuan besar.     

Tadi pria tua itu melihat Gu Xiaoran dan Kakak Cheng membuat pangsit bersama di dapur. Jadi wajar jika Kakak Cheng mengatakan demikian. Hal yang tidak dia duga adalah bagaimana Gu Xiaoran bisa membuat pangsit yang enak seperti ini.     

Pangsit ini hanya bisa dibuat oleh istrinya yang sudah meninggal, dan putrinya yang telah hilang selama lebih dari dua puluh tahun.     

Menurut informasi yang ditemukan, Gu Xiaoran dibesarkan di panti asuhan dan diadopsi oleh keluarga Gu saat dia berusia dua belas tahun, dan tidak pernah bertemu dengan anggota keluarganya.     

"Nona Gu, dari mana kamu belajar membuat pangsit ini?" Pria tua itu sekali lagi memperhatikan Gu Xiaoran dengan serius. Semakin melihatnya, pria tua itu semakin merasa tidak asing, karena Gu Xiaoran sangat mirip dengan putrinya yang hilang tanpa kabar sejak dua puluh tahun yang lalu.     

Ketika Gu Xiaoran melihat reaksi Tuan Besar, dia teringat kembali saat kemarin ibunya datang dan memasak pangsit ini untuknya, ditambah memberi resep pangsit ini kepadanya. Seketika itu juga, Gu Xiaoran merasa bahwa ibunya sengaja memberi resep itu agar dia dapat membuatkan pangsit untuk pria tua ini.     

Tapi Gu Xiaoran tidak tahu siapa pria ini, bahkan bagaimana ibunya tahu bahwa pria ini akan mengundangnya makan bersama, dan dia juga tidak tahu apa tujuan ibunya melakukannya. Meski begitu, Gu Xiaoran merasa dirinya telah melakukan sesuai keinginan ibunya. Yaitu menyajikan pangsit ini ke pria tua ini.     

Tetapi karena ibunya tidak memberitahu apapun kecuali memberinya resep, ini berarti ibunya tidak ingin Gu Xiaoran mengetahui lebih banyak.     

Jika Gu Xiaoran tidak tahu banyak hal, maka Gu Xiaoran juga tidak akan bisa memberitahu banyak informasi. Yang diinginkan oleh ibunya, hanyalah pangsit adas ini.     

Jika resep ini begitu unik sehingga tidak ada orang lain yang tahu, maka Tuan Besar seharusnya akan menduga-duga orang yang akan membuat pangsit ini begitu dia memakannya.     

Tugas Gu Xiaoran sudah berakhir di sini, dan sisanya biarkan ibunya yang mengurusnya.      

Jika ibunya bisa dijebloskan ke tempat seperti itu, pasti karena ada konspirasi besar dibaliknya. Begitu ibunya keluar dari tempat itu, dia tiba-tiba menghilang lagi. Ini berarti ibunya sedang dalam bahaya. Jadi setiap kata yang diucapkan Gu Xiaoran, akan melibatkan keselamatan ibunya.     

Gu Xiaoran merenung sejenak, kemudian dia mengeluarkan resep yang diberikan oleh ibunya dan meletakkannya di depan pria tua itu, "Aku mempunyai resep ini, jika Tuan Besar menyukainya, Anda dapat menggunakan resep ini untuk membuat pangsit."     

Pria tua itu mengambil resep di atas meja dan terdiam. Seketika suasana di ruang makan menjadi tegang lagi.     

"Tuan Besar." Qiu Bai sedikit terkejut dengan sikap kakek hari ini, pria tua itu adalah orang yang bisa menjaga diri. Bahkan ketika dia menemukan masalah yang besar, dia masih bisa bersikap tenang. Qiu Bai telah bersama Tuan Besar selama bertahun-tahun, tetapi dia belum pernah melihat sikap kakek yang aneh hari ini.     

"Tenang, aku baik-baik saja, mari makan. Kalian juga harus mencoba pangsitnya." Pria tua itu kembali ke akal sehatnya dan mulai memakan pangsit lagi.     

Meskipun Qiu Bai menganggap pangsit itu enak, tapi bukan berarti karena rasa yang begitu enak sehingga bisa membuatnya tertegun.     

Jadi, ini pasti karena orang yang bisa membuat pangsit dengan rasa seperti ini adalah orang yang sangat penting bagi pria tua itu.     

Tiba-tiba ponsel Gu Xiaoran berdering, lalu dia melihat siapa yang meneleponnya, dia segera bergegas berbicara kepada Tuan Besar, "Maaf, ada panggilan masuk."     

Gu Xiaoran berdiri dan berjalan pergi untuk mengangkat telepon.      

"Kamu ada di mana?" Suara Mo Qing yang jernih terdengar di telepon.     

"Di…" Gu Xiaoran berbalik dan memandang pria tua itu dari jauh, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan situasi saat ini ke Mo Qing.     

"Aku akan menjemputmu." Ponsel Mo Qing bisa menemukan lokasi Gu Xiaoran.     

"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri nanti."     

"Kamu sedang dengan siapa?"     

Setelah Gu Xiaoran kembali ke Vila Teluk Selatan tadi malam, Mo Qing tahu bahwa Gu Xiaoran pergi keluar lagi sendirian.     

Mo Qing mendapat kabar bahwa Gu Xiaoran pergi dari Teluk Selatan. Tapi karena tidak ingin membuat Gu Xiaoran merasa diikuti, Mo Qing tidak bertanya ke mana Gu Xiaoran akan pergi. Tetapi hanya menyalakan sistem pelacak lokasi untuk mencari tahu di mana Gu Xiaoran berada.     

Ternyata Gu Xiaoran kembali ke Jalan Lama Utara. Kemudian tinggal di Jalan Lama Utara sepanjang malam.     

Sebelumnya Gu Xiaoran tinggal di Jalan Lama Utara, jadi wajar jika dia kembali ke sana lagi karena sesuatu.     

Sebelum klub R2 mengirim undangan untuk Gu Xiaoran hari ini. Mo Qing sudah memberikan perhatian khusus pada Gu Xiaoran saat tahu bahwa Gu Xiaoran terlibat dengan klub R2. Tapi kemudian dia mendapat kabar bahwa seluruh lintasan klub R2 di pesan oleh seseorang dan tidak ada yang diperbolehkan masuk.      

Peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi di klub R2. Dan pada saat ini juga, Mo Qing mengetahui bahwa Gu Xiaoran benar-benar pergi ke lintasan R2.     

Tapi kemudian Gu Xiaoran tidak berlama-lama di lintasan R2, sekitar kurang dari satu jam dia pergi ke Vila di kawasan pertanian di Seoul.     

Vila di daerah itu sudah ada sejak lama, dan kebanyakan orang yang bisa membeli rumah di sana adalah orang-orang tua yang kaya.     

Kemudian Mo Qing segera mengutus seseorang untuk memantau keberadaan Gu Xiaoran, dan ternyata Gu Xiaoran masuk ke mobil seseorang di R2 dan pergi bersama mereka.     

Dari plat nomor mobil itu bisa diketahui bahwa pemilik mobil tersebut bernama Qiu Bai, dan di negara ini tidak ada informasi tentang Qiu Bai sedikit pun.     

Empat keluarga besar tidak dapat memesan seluruh klub R2, bahkan keluarga Ruan juga tidak bisa memesan seluruh klub R2 dan tidak mengizinkan siapa pun masuk.      

Itu berarti Qiu Bai bukanlah orang yang sembarang.     

"Aku bersama teman balapan yang baru saja bertemu." Gu Xiaoran merasa malu. Jika aku mengatakan aku tidak tahu siapa orang itu, apakah bajingan ini akan berpikir aku berbohong padanya?     

Namun, Gu Xiaoran bisa menebak bahwa pria tua itu mengenal ibunya. Namun dia tidak tahu dengan jelas identitas pria itu, bahkan namanya siapa juga tidak tahu.     

"Teman balapan?"     

"Hmmm, pria lanjut usia, tapi kemampuan mengemudinya sangat luar biasa."     

Pria tua dengan kemampuan mengemudi yang luar biasa?      

Dan bisa menyewa seluruh wilayah klub R2!     

Mo Qing dengan ringan mengerucutkan bibirnya dan berkata dalam hati, mungkinkah orang itu adalah Miao Wang?     

"Raja, aku baik-baik saja, kamu hanya makan bersama. Setelah itu aku akan segera pulang."     

"Jika ada apa-apa, hubungi aku."     

"Baik, apa yang kamu lakukan sekarang?"     

"Mengasuh anakku!"     

"..." Gu Xiaoran terkejut. Hari ini pria angkuh itu tidak pergi, tetapi tinggal di rumah bersama Xiaohan? Kemudian Gu Xiaoran bertanya, "Kamu tidak pergi bekerja hari ini?"     

"Tidak, kamu juga pulanglah lebih awal."     

"Baik."     

Setelah itu Gu Xiaoran menutup telepon dan melihat Qiu Bai berdiri di pintu dan sedang telepon. Saat Qubai melihat Gu Xiaoran datang, dia segera menutup telepon dan tersenyum tipis padanya, lalu mereka berdua kembali ke ruang makan.     

Kemudian pria tua itu berhenti bertanya pada Gu Xiaoran tentang pangsit dan mulai bertanya tentang kemampuan mengemudi Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran tidak menjawab kalau dia berlatih dengan Mo Qing, dan dia justru menjelaskan bahwa dia berlatih dengan keras.     

Pria tua itu tampak tertarik saat mendengarkan penjelasan dari Gu Xiaoran.     

Meskipun Gu Xiaoran dan pria tua itu terpisah puluhan tahun, tapi mereka berdua adalah orang yang suka mengendarai mobil dan memiliki minat yang sama, jadi makan bersama kali ini terbilang menyenangkan.      

Setelah selesai makan, Gu Xiaoran beranjak dan berpamitan untuk pulang. Pria tua itu secara pribadi mengantar Gu Xiaoran ke pintu.     

"Mobilmu tertinggal di R2, biarkan Qiu Bai mengantarmu."     

Ini adalah vila bergaya alam dan hamparan pertanian. Jadi jika tidak mengendarai mobil untuk keluar, tentu saja Gu Xiaoran akan kelelahan berjalan. Akhirnya Gu Xiaoran pun tidak menolak untuk diantar oleh Qiu Bai.     

Ketika Qiu Bai pergi ke mobil, pria tua itu menemani Gu Xiaoran di tangga sembari menunggu mobil datang, pria itu tiba-tiba bertanya, "Nona Gu, terkait orang yang memberimu resep tadi, apakah kamu tahu di mana dia berada?"     

"Aku tidak tahu." Gu Xiaoran menjawab dengan jujur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.