Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (22)



Memanjakan Tanpa Batas (22)

0"Dia adalah anak yang hidup di panti asuhan, tidak ada yang tahu identitasnya." Miao Yinglian mengerutkan keningnya. Mungkinkah keluarga Gu mengadopsi Gu Xiaoran hanya karena anak ini terlihat mirip seperti Miao Junlan?     
0

"Sebenarnya untuk mengetahui hasilnya, hanya perlu melakukan tes genetik. Tes lintas generasi juga bisa dilakukan."     

"Keakuratan tes genetik lintas generasi tidak cukup untuk menjadi dasar. Mana mungkin kita melakukan tes secara tidak menyeluruh untuk menentukan darah keturunan keluarga Miao?"     

"Ada benarnya juga."     

"Ya sudah, aku sudah lelah. Aku ingin istirahat sebentar, silakan kamu keluar dulu."     

"Baik."     

Kemudian Miao Dongyan pun keluar dari ruang tamu dengan menghela napas lega.     

Setelah itu Ruan Jicheng datang menghampirinya, "Ayah."     

Miao Dongyan menatapnya dengan pandangan kesal, "Kamu pikir kamu siapa? Kenapa kamu bisa membiarkan Belle membuat masalah seperti ini?"     

"Belle selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tapi entah kenapa dia berani melakukan perbuatan yang seperti itu hari ini."     

"Gu Xiaoran tidak mungkin menganggap Belle sebagai pelakunya tanpa dasar. Insiden di gudang hari ini, sebenarnya Belle adalah dalangnya atau hanya kaki tangannya saja?"     

"Jika dia adalah dalangnya, tidak mungkin dia bisa melakukan perbuatan seperti itu dengan tangan bersih seperti ini."     

"Semoga saja begitu." Miao Dongyan setengah menyipitkan matanya, jika Belle adalah pelaku utamanya dan dapat membersihkan namanya dalam waktu sesingkat itu, maka kemampuan orang ini terlalu menakutkan.     

Orang yang begitu kuat tidak boleh mendapatkan posisi yang penting.     

"Jadi apa rencanamu selanjutnya?"     

"Aku akan mengikuti aturan klub R2 dengan mengirim undangan kepada Gu Xiaoran untuk bergabung dengan klub R2."     

"Gu Xiaoran menganggap Belle adalah seorang pembunuh, jadi seharusnya dia tidak perlu bergabung."     

"Maksud Ayah adalah…"     

"Tidak perlu mengajaknya bergabung agar tidak menambah kerepotan."     

"Baik!"     

"Meskipun nama Belle bisa dibersihkan dari insiden ini, tapi reputasi klub R2 sudah terlanjur rusak dan sulit dipulihkan. Jadi lebih baik cari kandidat presiden baru untuk klub R2."     

"Baik."     

***     

Setelah Gu Xiaoran masuk ke dalam mobil, Mo Qing langsung memeluknya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Suasana di dalam mobil itu kini berubah menjadi sangat sunyi.     

Saat mobil melaju meninggalkan R2, Gu Xiaoran tiba-tiba bertanya, "Mengapa kamu tidak bertanya padaku tentang perbincanganku dengan Miao Yinglian?"     

"Aku sudah tahu kalau tidak akan ada hasil apa-apa."     

Gu Xiaoran terdiam, ternyata semuanya sesuai dugaan Mo Qing.     

Tiba-tiba ponsel Mo Qing berdering. Kemudian Mo Qing mengangkat telepon itu, "Ada apa?"     

Beberapa saat kemudian, dia menutup teleponnya dengan ekspresi wajah yang datar, lalu dia berkata, "Aku masih ada urusan lain, kamu kembali dulu untuk beristirahat."     

Semakin Mo Qing menunjukkan raut yang datar, maka semakin penting pula urusan itu.     

"Baik."     

Mo Qing pun turun di gedung Imperial Grup. Tidak lama setelah itu, Gu Xiaoran melihat sebuah helikopter terbang menjauh dari atap gedung Imperial Grup.     

Entah mengapa, Gu Xiaoran tiba-tiba merasa tidak nyaman. Mo Qing tiba-tiba pergi saat ini, kemungkinan besar pasti ada masalah yang terjadi.     

Saat larut malam, Gu Xiaoran tiba di Vila Teluk Selatan. Dia berjalan hati-hati menuju ke lantai atas untuk melihat Xiaohan yang sudah tertidur pulas, setelah itu dia kembali ke kamarnya yang ada di lantai bawah. Saat hendak pergi ke kamar mandi, Gu Xiaoran tiba-tiba menerima pesan di ponselnya.     

[Temui aku, jangan beri tahu siapa pun.]     

Itu adalah pesan dari nomor tidak dia kenal dan tanpa nama, tapi ada sebuah gambar bunga anggrek di foto profil nomor ini.     

[Di mana?] Gu Xiaoran membalas pesan itu dengan berdebar-debar.     

Lalu pihak lain mengirimkan alamat ke Gu Xiaoran.     

Saat ini mobil Bugatti milik Gu Xiaoran sedang dikirim ke bengkel untuk diperbaiki.     

Sehingga Gu Xiaoran pun mengirim pesan ke Yu Fei, [Posisi di mana?]     

[Vila Teluk Selatan]     

Gu Xiaoran menghela nafas lega, lalu dia membalas, [Aku ingin meminjam mobilmu.]     

[Ada begitu banyak mobil bagus di Vila Teluk Selatan, kenapa kamu ingin meminjam mobil bekas milikku?]     

[Mobil bagus terlalu mencolok perhatian dan mudah dirampok, sedangkan menggunakan mobilmu akan jauh lebih aman.]     

Yu Fei kaget dan curiga. Semua mobil yang ada di Vila Teluk Selatan memiliki nomor plat khusus Imperial Grup, siapa yang akan berani merampok?     

[Katakan yang sebenarnya, kamu akan pergi bertemu dengan seseorang dan ingin menyembunikannya dari Mo Qing, kan?]     

[Cerdas] Semua mobil di Vila Teluk Selatan dilengkapi dengan pelacak, begitu mesin mobil menyala, maka sistem pelacak akan otomatis aktif.     

[Tunggu di lantai bawah.] Yu Fei tidak lagi bertanya.     

Gu Xiaoran mengganti gaunnya, lalu mengenakan kaos dan celana jins, kemudian dia pun segera turun ke lantai bawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.