Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (21)



Memanjakan Tanpa Batas (21)

0"Tidak bisa dibilang terlalu tertarik, karena kebetulan tadi aku mendengar Cui Yan membicarakannya, jadi aku juga menanyakan hal itu."     
0

"Karena Miao Junlan adalah anggota keluarga Miao?"     

"Dulu."     

"Karena sekarang bukan, apa bedanya jika aku Putri Miao Junlan atau bukan?"     

"Jika kamu adalah Putri Miao Junlan, apakah kamu tidak ingin kembali ke keluarga Miao?"     

"Aku tidak ingin."     

"Kenapa?" Miao Yinglian sedikit terkejut.     

"Pertama, tidak ada yang tahu apakah aku putri Miao Junlan atau bukan. Kedua, aku sudah terbiasa dengan kehidupanku saat ini dan tidak punya niat untuk mengubahnya."     

"Mungkinkah ibu kandungmu tidak pernah mengunjungimu saat kamu masih di panti asuhan?"     

"Seharusnya tidak."     

"Apa maksdumu dengan seharusnya?"     

"Aku tidak pernah mendengar ada orang yang mengunjungiku."     

"Mungkinkah ada orang yang mengunjungimu, tapi kamu tidak mengetahuinya?"     

"Aku mengalami amnesia dan tidak ingat apa-apa tentang kejadian masa lalu."     

"Amnesia?"     

"Ketika aku masih di panti asuhan, aku sakit hingga demam tinggi. Lalu ibu angkatku membawaku ke rumah sakit. Hasilnya, aku selamat tetapi otakku mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan aku kehilangan ingatan tentang masa laluku."     

Miao Yinglian mengerutkan keningnya, ketika dia tahu tentang Gu Xiaoran, dia telah mengutus seseorang untuk melakukan penyelidikan. Kemudian mengetahui bahwa reputasi panti asuhan yang pernah Gu Xiaoran tinggali memang sangat buruk.     

Informasi yang dia dapatkan mengatakan bahwa anak yang sakit jarang mendapatkan perawatan dengan baik, selain hanya dibiarkan berjuang melawan penyakitnya sendiri.     

Pernyataan Gu Xiaoran sama persis seperti apa yang telah diketahui Miao Yinglian. Seketika Miao Yinglian sedikit kecewa karena tidak bisa mencari tahu informasi lebih banyak.     

Setelah mengobrol sampai di sini, Gu Xiaoran juga tidak ingin berlama-lama lagi.     

Ketika Miao Yinglian berbicara tentang Miao Junlan, dia mengatakan bahwa Miao Junlan dulu pernah menjadi anggota keluarga Miao, ini menunjukkan bahwa keluarga Miao masih belum bisa menerima Miao Junglan sampai sekarang. Karena sudah seperti ini, maka Gu Xiaoran tidak ingin terlibat dengan mereka lagi.     

"Hari ini, aku mengikuti balapan sepanjang hari. Sekarang aku sangat lelah dan ingin pulang untuk tidur lebih awal. Jika Nyonya tidak ada keperluan lain, aku ingin pamit pergi."     

"Kamu sudah bekerja sangat keras hari ini, seharusnya R2 tidak perlu merepotkanmu dengan mengungdamu ke pesta ini."     

"Diundang oleh R2 juga merupakan suatu kehormatan bagiku."     

Miao Yinglian tersenyum tipis, meskipun hasil perbincangan hari ini membuatnya tidak puas, tapi saat dia melihat sikap penolakan dari Gu Xiaoran, dia merasa bahwa tidak hanya wajah Gu Xiaoran yang mirip dengan Miao Junlan, tapi juga kepribadiannya.     

Setelah itu Gu Xiaoran pun bangkit dan berjalan menuju pintu. Saat mencapai pintu, dia menghentikan langkahnya sejenak.     

Kemudian Gu Xiaoran menoleh kembali ke arah Miao Yinglian dan bertanya, "Nyonya Miao sudah menanyakan banyak hal kepadaku, bolehkah aku mengajukan pertanyaan juga."     

"Pertanyaan apa?"     

"Aku mendengar bahwa Miao Junlan telah pergi dari rumah selama bertahun-tahun, Dan selama bertahun-tahun itu, apakah ada kabar tentang dia dari keluarga Miao?"     

"Tidak."     

"Apakah dia belum pernah pulang ke keluarga Miao sekali pun?"     

"Iya, tidak pernah."     

"Terima kasih."     

Gu Xiaoran membuka pintu dan keluar.     

Mo Qing sedang membelakangi pintu dan bersandar di jendela yang ada di sebelahnya. Ketika mendengar suara pintu terbuka, dia langsung menoleh dan menatap Gu Xiaoran dengan tenang.      

Gu Xiaoran mendekat dan memeluk pinggangnya, lalu membenamkan wajahnya di lengan pria itu. Pelukan hangat itu bisa menenangkan hati Gu Xiaoran yang terasa hampa.     

Ternyata, orang-orang dari keluarga Miao seperti orang asing baginya. Satu-satunya tempat bersandar baginya hanyalah Mo Qing.     

Mo Qing mengangkat dagu Gu Xiaoran lalu menatap mata Gu Xiaoran yang tampak murung. Kemudian Mo Qing menundukkan untuk menciumnya.     

Saat ini, Gu Xiaoran tidak lagi peduli apakah ada orang di sekitarnya atau tidak, dia menikmati ciuman itu sambil memejamkan matanya.     

Ciuman itu tidak berlangsung lama. Mo Qing merangkul pinggangnya dan dengan ringan berkata, "Ayo pergi."     

"Hmmm…" Gu Xiaoran dengan menuruti ajakan Mo Qing dan meninggalkan klub R2 bersamanya.     

Di sisi lain, Miao Dongyan sedang berdiri tidak jauh dari sana, setelah melihat mereka berdua pergi, dia masuk ke ruang tamu kecil dan berjalan menghampiri Miao Yinglian yang sedang beristirahat sambil memejamkan mata.     

"Bagaimana hasilnya?"     

Perlahan Miao Yinglian membuka matanya, "Bisa bagaimana lagi?"     

"Mungkinkah dia adalah putri dari anak itu?" Anak yang dimaksud di sini adalah Miao Junlan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.