Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (19)



Memanjakan Tanpa Batas (19)

0Bola mata Mo Qing semakin tenggelam dalam gelap.     
0

Xiaopian juga memiliki kemampuan mengemudikan mobil yang bagus, tanpa harus melewati latihan yang berat.     

Mereka berdua mewarisi kemampuan itu dari ibu mereka!     

"Apakah Ibuku benar-benar dari keluarga Miao?"     

"Sepertinya begitu."     

"Tidak heran orang-orang dari keluarga Miao memiliki ekspresi yang agak aneh ketika melihatku." Gu Xiaoran menyentuh wajahnya, dia terlihat sangat mirip dengan ibunya, tidak mungkin mereka melihatnya tanpa memikirkan ibunya.     

"Aneh bagaimana maksudmu?"     

"Sulit untuk menjelaskannya. Aku tidak memahami ekspresi Miao Yinglian, tapi saat Miao Dongyan melihatku, dia tampak sedikit terkejut. Lalu tatapannya tampak acuh dan dingin, tapi tidak seperti kamu."     

Mo Qing memiliki sikap yang acuh dan dingin sejak lahir, wajahnya selalu datar tanpa ekspresi ketika melihat siapa pun.     

Tapi tatapan Miao Dongyan kepada Gu Xiaoran tampak seperti acuh dan menganggap jijik!      

Cui Yan berkata bahwa ucapan itu dia dengar dari Nyonya Ruan, tetapi Nyonya Ruan tidak mungkin mengarang kebohongan itu tanpa dasar. Jadi dia pasti juga mendengarnya dari orang lain.     

Jadi dari mana Nyonya Ruan mendengarnya?     

Keluarga Miao? Sudut mulut Gu Xiaoran berkedut dengan sedikit rasa kesal.     

Miao Wang hanya memiliki seorang anak, yaitu anak perempuan yang bernama Miao Junlan. Tapi, Miao Junlan tidak kembali ke keluarga Miao. Sehingga jika Miao Wang meninggal dunia, seluruh aset keluarga akan jatuh ke tangan para kerabat keluarga Miao.     

Karena itulah, kemungkinan besar para kerabat ini sangat tidak senang jika bertemu dengan Miao Junlan dan putrinya.     

"Bukankah kamu mengatakan bahwa keluarga Miao sudah lama pensiun dari dunia bisnis, bagaimana kamu bisa mengenal keluarga Miao?"     

"Mereka yang mencariku untuk melangsungkan pernikahan."     

Kebanyakan pernikahan orang kaya pasti membawa sebuah kepentingan keluarga. Hal ini sudah diduga oleh Gu Xiaoran.     

Namun ketika tiba-tiba mendengarnya langsung, Gu Xiaoran masih merasakan rasa tidak nyaman yang tidak terlukiskan.     

Sehingga tangannya yang memegang di pagar balkon itu mencengkram pagar semakin erat.     

Mo Qing masih lajang sampai sekarang, itu berarti dia dulu menolak permintaan dari keluarga Miao. Namun jawaban Mo Qing itu masih membuat Gu Xiaoran patah hati.     

"Tuan Muda Mo, Nona Gu, rupanya kalian ada di sini, ayahku mencari kalian ke mana-mana." Suara Ruan Zhehao datang dari belakangnya.     

Seketika Mo Qing langsung mematikan video yang sedang dia putar di ponselnya dan langsung memasukan kembali ponselnya ke dalam saku. Kemudian tangannya merangkul pinggang Gu Xiaoran dan berjalan bersamanya keluar dari balkon.     

Ketika Ruan Jicheng melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran, dia segera menghampiri sambil membawa segelas minuman beralkohol dan berkata kepada Gu Xiaoran, "Aku sudah bilang, mari bersulang untukmu tiga kali."     

Sudut mulut Gu Xiaoran tampak sedikit berkedut, benar-benar ingin bersulang? Batin Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran bukanlah peminum berat, jika dia minum tiga cangkir alkohol, dia pasti memerlukan bantuan orang lain untuk bisa keluar dari istana ini. Tapi, Gu Xiaoran tidak ingin mempermalukannya.     

Mereka berdiri di samping meja yang terdapat gelas tinggi yang diisi penuh dengan alkohol.     

Gu Xiaoran melirik Mo Qing yang menjauh dari arak di depannya, lalu mengambil sampanye untuknya.     

Sampanye adalah minuman dengan kandungan alkohol yang lebih rendah.     

Alis Gu Xiaoran terangkat ringan, dia merasa sikap perhatian Mo Qing yang brengsek itu benar-benar terlihat sangat imut.     

Gu Xiaoran tidak mungkin menolak ajakan Ruan Jicheng untuk bersulang. Sehingga dia pun langsung mengambil sampanye dan bersulang.     

Sampanye memiliki kandungan alkohol yang rendah. Jika hanya minum satu gelas saja, tidak akan memberikan dampak apa-apa. Karena itulah Gu Xiaoran berinisiatif untuk menuangkan segelas lagi, lalu bersulang dengan Ruan Jicheng dan meminumnya dengan sekali teguk.      

Mo Qing sedikit mengernyitkan dahinya, kemudian dia berbisik kepada Gu Xiaoran, "Kandungan alkohol dalam sampanye memang tidak tinggi, tapi meski begitu kandungan alkoholnya adalah 8%. Efek memabukkan yang ditimbulkan tidak bisa di bilang kecil. Jadi minumlah dengan santai, agar kamu bisa bertahan di R2 sampai kita memutuskan untuk pamit. Tapi, jika kamu minum seenaknya, kamu hanya akan berakhir berbaring di sini dan tidak bisa ke mana-mana."     

Gu Xiaoran dalam benaknya berpikir. Jika aku tidak bisa pulang sendiri, apa mungkin Mo Qing tetap rela meninggalkannya di sini?     

Meskipun berpikir seperti itu, Gu Xiaoran tidak lagi minum dengan terburu-buru saat minum gelas ketiga.      

Setelah bersulang tiga kali, Ruan Jicheng tidak lagi mengajak Gu Xiaoran meminum alkohol. Dia tersenyum menatap Mo Qing sambil berkata, "Tuan Muda Mo, kapan kamu akan menikah?"     

"Itu tergantung kapan dia mau menikah denganku." Kata Mo Qing.     

Gu Xiaoran tersipu malu, tapi tidak sampai bersikap memalukan.     

Kemudian Ruan Jicheng tersenyum saat memandang Gu Xiaoran, setelah itu dia merasa sadar diri untuk tidak melanjutkan topik ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.