Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (12)



Memanjakan Tanpa Batas (12)

0Gu Xiaoran melirik Mo Qing dengan tatapan yang tajam. Kenapa Mo Qing begitu perhitungan? Batinnya.     
0

"Jika tidak setuju, ya sudah lupakan saja." Mo Qing tampaknya tidak peduli jika Gu Xiaoran yang tidak setuju dengannya.     

Gu Xiaoran sudah terlanjur memberi pilihan kepada Cui Yan, sehingga ketika dia melihat Mo Qing yang tidak peduli, Gu Xiaoran opun tiba-tiba menarik lengan baju Mo Qing dan berkata lirih, "Iya, aku setuju, oke?"     

Mo Qing mengangkat alis sembari menyematkan senyuman yang terlihat puas. Lalu dia berkata kepada Ruan Zhehao, "Aku ingat bahwa Cui Zheng bertanggung jawab atas kerja sama sebelumnya, kan?"     

Cui Zheng adalah ayahnya Cui Yan.     

"Iya." Ruan Zhehao tidak mengerti mengapa Mo Qing tiba-tiba mengungkit Cui Zheng.     

"Menurutku, Cui Zheng terbilang bagus dalam mengurusi bisnis. Jika tidak, dia tidak mungkin bisa menangani urusan pasokan barang." Kata Mo Qing.     

"Jika Tuan Muda Mo bilang begitu, pasti karena dia memang memiliki kemampuan yang baik." Ruan Zhehao tersenyum, Mo Qing bisa mengatakan ini maka itu berarti dia setuju untuk melanjutkan kerjasama dengan mereka.     

Cui Yan tampak terkejut dan merasa senang. Karena penanggung jawab kerja sama mereka adalah ayahnya, maka Ruan Zhehao tidak mungkin menceraikan dirinya saat ini.      

Seperti yang dikatakan Gu Xiaoran, akhirnya Cui Yan masih bisa tinggal di keluarga Ruan.     

Meskipun Nyonya Ruan melihat bahwa Cui Yan tidak mengatakan sepatah kata pun, tapi ketika melihat Mo Qing yang tiba-tiba membantu Cui Yan, dia pun mulai merasa curiga.     

Gu Xiaoran diundang ke sini atas permintaan dari Nyonya Miao.     

Meskipun Nyonya Ruan tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menghina Gu Xiaoran, tapi sebagai tuan rumah, Nyonya Ruan tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja ketika tahu Gu Xiaoran sedang di hina.     

Jadi ketika melihat Gu Xiaoran menatapnya dengan sikap yang dingin, Nyonya Ruan semakin merasa bersalah. Kemudian dia pun beranjak dan berjalan menghampiri Ruan Jicheng.     

Ketika berdiri, Nyonya Ruan sengaja menonjolkan bagian perutnya seolah terlihat sedikit kesulitan untuk berdiri, sehingga semua orang memperhatikan bagian perutnya.     

Saat itulah Gu Xiaoran baru menyadari bahwa Nyonya Ruan sedang hamil.     

Dilihat dari kondisi tubuh Nyonya Ruan, setidaknya dia telah hamil selama dua atau tiga bulan, jadi kemungkinan besar saat ini dia sedang melewati masa-masa tidak nyaman dan sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasa.     

Nyonya Ruan melakukan itu karena sengaja ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia sedang hamil. Dengan begitu dia berharap orang lain akan bersimpati padanya.     

"Aku selalu mengantuk akhir-akhir ini, karena biasanya menantuku bersikap baik dan bisa diandalkan, jadi aku tidak menyambut tamu secara pribadi. Tapi tidak kusangka hal ini bisa terjadi, dan ini juga salahku karena telah mengabaikan Nona Gu."     

Gu Xiaoran melirik Nyonya Ruan dengan sikapnya yang dingin.      

Tanpa izin Nyonya Ruan, memangnya Cui Yan berani melakukan hal seperti itu? Batin Gu Xiaoran.     

Sebenarnya, dalang dari perbuatan penghinaan hari ini bukanlah Cui Yan, tetapi Nyonya Ruan.     

Tapi sekarang Nyonya Ruan telah membuka mulutnya dan mengatakan bahwa dia sedang hamil, sehingga orang lain tidak akan melakukan apapun padanya karena ada bayi yang di dalam perutnya. Bahkan dia menyalahkan Cui Yan untuk membersihkan tangannya sendiri.     

Gu Xiaoran melirik perut Nyonya Ruan dan berbisik kepada Mo Qing, "Ternyata Nyonya Ruan sedang mengandung umur tiga bulan. Janinnya masih belum stabil, tetapi bukannya Nyonya Ruan beristirahat di rumah, dia malah beraktivitas seperti ini, apakah tidak takut kalau itu dapat membahayakan anaknya?"     

Meskipun Gu Xiaoran berkata lirih saat berbisik kepada Mo Qing, tapi ucapannya masih bisa didengar oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.     

Gu Xiaoran dengan jelas mengatakan bahwa Nyonya Ruan terlalu berpikir berlebihan karena masih menyibukkan diri dengan acara lain dalam kondisi hamil, bahkan sepertinya dia tidak takut terjadi sesuatu yang dapat membuatnya kehilangan anaknya.     

Ucapan Gu Xiaoran terdengar seperti sebuah keluhan, tapi juga sebuah kritik keras kepada Nyonya Ruan. Gu Xiaoran sengaja mengatakan itu karena orang yang mencoba mempermalukannya hari ini adalah Nyonya Ruan.      

Saat itu juga ekspresi wajah Nyonya Ruan langsung menjadi pucat. Ruan Jicheng melirik istrinya dengan tatapan yang tajam.     

"Kompetisi besar tahun ini sangat mendebarkan, tidak aku sangka Nona Gu memiliki kemampuan yang luar biasa meski di usia yang begitu muda. Nona Gu, akan lebih baik jika Nona Gu pergi ke depan, untuk menceritakan kepada kami tentang bagaimana Nona Gu berlatih sehingga bisa memiliki kemampuan yang luar biasa seperti ini, agar kami semua bisa tercerahkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.