Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (6)



Memanjakan Tanpa Batas (6)

"Tuan Mo, kamu terlihat cerah hari ini. bahkan siapa pun bisa melihatnya dari jarak jauh." Chu Yang tersenyum sambil bercanda.     

"Apakah kamu yakin yang kamu bicarakan adalah aku, bukan dia?"     

Mo Qing melirik wanita yang ada di sampingnya. Chu Yang memiliki reputasi sebagai pria muda yang playboy, tentu saja pria playboy ini pasti terpesona kepada wanita, bukan pria.     

"Haha, semuanya terlihat cerah!" Chu Yang mengaku tanpa malu sedikit pun, kemudian dia menatap Gu Xiaoran, lalu berkata, "Jika aku perhatikan, kamu semakin cantik saja, Xiaoran?"     

"Tuan Chu, bisa saja bercanda!" Gu Xiaoran merasa tersipu malu. Bukankah sudah jelas bahwa aku sudah ada yang memiliki? Tapi Chu Yang masih berani datang dan mengatakan hal itu tanpa takut Mo Qing? Batin Gu Xiaoran.     

Ekspresi wajah Mo Qing terlihat biasa saja, sepertinya dia juga sudah tahu bahwa Chu Yang memang memiliki sikap yang seperti ini.     

Kemudian Gu Xiaoran menyapa Shen Lang, "Hai!"     

"Hai!" Shen Lang tersenyum padanya dan menyapa Mo Qing.     

Mo Qing dan Shen Lang tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat. Dapat dikatakan bahwa dulu mereka berdua pernah memiliki masalah.     

Tetapi setelah kompetisi ini, meskipun Mo Qing dan Shen Lang terlihat biasa saja satu sama lain, tapi sebenarnya di dalam hati mereka, mereka berdua saling menghargai sebagai teman.      

Shen Xing sibuk tersenyum pada Mo Qing, "Namaku Shen Xing."     

Kemudian Shen Lang memperkenalkan Shen Xing kepada Mo Qing, "Ini keponakanku!"     

Mo Qing dengan ringan menganggukkan kepalanya, sebagai bentuk menghargai.     

Kedua mata Shen Xing langsung berbinar-binar. Ternyata mengikuti paman muda ada untungnya. Batinnya.     

Pria gagah perkasa itu benar-benar menyapanya. Meskipun sikapnya terkesan dingin, tapi dia sangat tampan dan sangat keren sekali, bahkan lebih tampan dari yang ada di majalah dan di TV.      

Mo Qing tidak suka berada di dekat banyak orang, dia menyapa hanya sebagai bentuk menghormati saja. Setelah itu dia menggandeng Gu Xiaoran, dan dengan ringan dia berkata, "Mari masuk."     

"Baik!"     

Pesta diadakan di dalam aula. Mereka berlima masuk ke dalam bersama-sama.      

Ketika mereka baru saja memasuki ruang perjamuan. Tiba-tiba ada seorang pelayan wanita datang menghampiri lalu memberi hormat kepada Mo Qing, Shen Lang, dan Chu Yang. Kemudian pelayan itu berkata kepada Mo Qing, "Tuan Muda Mo, aku di sini untuk menjemput Nona Gu."     

"Oh?" Mo Qing mengerutkan keningnya.     

"Miao Dongyan bersama istrinya dan Nona Miao ada di sini, saat ini mereka sedang berbincang-bincang dengan beberapa wanita di taman, Nona Miao mendengar bahwa pendatang baru yang memenangkan kompetisi tahun ini adalah seorang wanita. Jadi Nona Miao ingin bertemu dengan Nona Gu. Karena ini, saya diminta untuk mengundang Nona Gu ikut bergabung bersama mereka di taman."     

Di mana ada wanita yang saling berkumpul, pasti ada adu mulut.     

Mo Qing tidak mau membiarkan Gu Xiaoran pergi ke tempat seperti itu, tapi saat hendak menolak, Gu Xiaoran menariknya dan berkata, "Biarkan aku pergi untuk menyapa mereka."     

Seketika Mo Qing langsung mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran berkata lagi, "Dia sudah mengundangku untuk datang, tidak sopan jika aku tidak datang."     

"Lebih baik kamu tetap di sisiku." Mo Qing menariknya ke depan. Seseorang telah memprovokasinya ketika dia baru saja memasuki pintu, tentu saja dia tidak ingin membiarkan Gu Xiaoran bersama wanita-wanita itu.     

Mo Qing tahu bahwa Gu Xiaoran datang untuk menemui keluarga Miao, tetapi acara ini akan segera dimulai, dan Gu Xiaoran juga akan bertemu dengan orang yang ingin dia temui.     

Hubungan pertemanan di kalangan orang kaya sangat rumit. Karena itu Mo Qing enggan membiarkan Gu Xiaoran pergi sendiri untuk berurusan dengan orang-orang seperti itu.     

Saat Shen Xing mendengar bahwa Istri Miao Dongyan telah tiba, dia berkata, "Paman Muda, aku juga ingin menyambut Nyonya Miao."     

"Silakan." Shen Lang menganggukkan kepalanya, karena keluarga Miao sudah datang, tentu saja dia harus menyapanya sebagai bentuk sopan santun.     

"Biarkan aku pergi." Jari-jari Gu Xiaoran dengan lembut mencubit lengan Mo Qing.     

Gu Xiaoran tidak berharap bisa menanyakan keberadaan ibunya di hadapan banyak orang, tetapi setidaknya saat bertemu dengan keluarga Miao, dia harus mencoba mencari tahu kenapa ibunya dikurung di tempat seperti itu.      

Mo Qing menatapnya sejenak, dia melihat Gu Xiaoran bersikeras ingin bertemu mereka dan pasti ada alasan mengapa Gu Xiaoran ingin pergi ke sana.     

Mo Qing tidak lagi menghalanginya, dia melepaskan genggaman tangannya dan berkata, "Karena kamu ingin pergi ke sana, pergilah. Jika kamu nanti merasa tidak nyaman, mintalah seseorang untuk mengantarmu kepadaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.