Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memanjakan Tanpa Batas (2)



Memanjakan Tanpa Batas (2)

0Mungkinkah akan terjadi pembunuhan di acara itu? Gu Xiaoran ragu-ragu dan tidak langsung setuju begitu saja.     
0

Li De sebagai manajer klub R2, tentu saja tahu tentang insiden yang terjadi pada pertandingan saat ini. Sehingga dia pun menjelaskan, "Kompetisi Besar ini memang dirancang dengan aturan kompetisi yang tidak konvensional. Sejumlah orang dari klub kami juga bersaing dalam kompetisi itu dengan keras. Tapi setelah pertandingan selesai, mereka semua adalah teman. Jadi mereka tidak akan mengambil hati tentang persaingan mereka saat berada di dalam arena balap. Selain itu, Raja Serigala adalah anggota VIP klub kami, dan Nona Gu, sebagai Ratu Serigala, juga harus bergabung di acara hari ulang tahun klub kami bersama Raja Serigala."     

Dalam hati Gu Xiaoran berkata, Jika aku memanggil lima puluh lebih pembunuh dan menyerangmu dengan pisau, apakah kamu bisa melupakannya begitu saja.     

Gu Xiaoran melirik Mo Qing yang saat ini ada di sampingnya, tapi raut wajah pria itu terlihat acuh dan tanpa ekspresi.     

"Suatu kehormatan bisa diundang oleh klub R2, dan aku pasti akan menghadiri acara itu dengan Raja Serigala." Gu Xiaoran sengaja menekankan kata Raja Serigala.     

Pria itu membawa-bawa nama Mo Qing, jadi Gu Xiaoran juga harus menggunakan Mo Qing sebagai alasannya. Pria itu bertanya Mo Qing lebih dulu untuk meyakinkan Gu Xiaoran agar bersedia datang ke acaranya.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak tahu niat jahat macam apa yang ada dalam pikiran Mo Qing sehingga memintanya datang ke acara itu, tetapi ada satu hal yang Gu Xiaoran merasa yakin, bahwa bajingan ini ingin memanfaatkannya lagi.     

Gu Xiaoran tidak mungkin diminta melakukan sesuatu tanpa ada kepentingan apapun. Jika Mo Qing ingin memanfaatkannya, maka dia pasti akan menginstruksikan sesuatu padanya.     

Tapi jika Mo Qing berani mengabaikannya sendirian, Gu Xiaoran akan melarikan diri dengan membawa putranya, dan Mo Qing tidak akan pernah bisa melihat anaknya lagi.     

Lagi pula, bukankah semua orang-orang brengsek di dunia bisnis sangat berpengalaman dalam menjalin hubungan pertemanan? Batin Gu Xiaoran.     

Li De mengerti apa maksud Gu Xiaoran berkata seperti itu, kemudian dia pun tersenyum, "Kalau begitu kamu akan menunggu kehadiran Nona Gu di R2."     

Kemudian Gu Xiaoran pun membalas salam. Setelah itu Li De pun berjalan pergi.     

Saat ini Gu Xiaoran duduk di dalam mobil, dia menunggu Mo Qing menutup pintu, setelah itu langsung berkata, "Aku setuju untuk pergi ke acara itu, kamu pasti ingin menggunakan diriku sebagai senjata, tentu saja kamu akan memberitahu siapa yang harus aku serang, kan? "     

Gu Xiaoran harus tahu, apa tujuan Mo Qing mengajaknya.     

"Gu Xiaoran, bisakah kamu tidak begitu berlebihan?"     

"Berlebihan?"     

"Siapa yang ingin menggunakan dirimu sebagai senjata?"     

"Kamu baru saja mengakui bahwa kamu mengajakku pergi ke R2 dengan tujuan tertentu."     

"Aku memang punya tujuan tertentu, tapi apa itu berarti aku akan menggunakan dirimu sebagai senjata?"     

"Jika tidak ingin menggunakan diriku sebagai senjata, mengapa kamu mengajakku datang ke acara itu?"     

"Aku tidak punya pendamping wanita."     

"Hanya itu saja alasannya?"     

"Menurutmu bagaimana?"     

"..." Gu Xiaoran hanya diam dan tidak memberikan respon apapun.     

Setibanya di Vila Teluk Selatan, Xiaohan sedang diajak pergi bermain oleh Kakek dan Nenek Xie.     

Gu Xiaoran bertanya-tanya pada dirinya sendiri, entah kenapa dia merasa bahwa Kakek sepertinya terlihat lebih nyaman di tinggal di Vila Teluk Selatan daripada di rumahnya.     

Menurut waktu yang dikatakan Mo Qing, acara ulang tahun itu akan dimulai pada pukul 9 malam. Saat ini masih ada waktu tiga jam sebelum acara dimulai, jadi Gu Xiaoran masih bisa tidur sejenak setelah selesai mandi.     

Ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Gu Xiaoran pun bangun. Tidak lama kemudian, pelayan datang dengan membawakannya gaun berwarna merah.     

Gaun sepanjang lutut itu tampak sangat cocok untuk Gu Xiaoran, gayanya sederhana dan jahitannya halus. Kerah V-neck gaun itu membuatnya terlihat semakin menawan tanpa memperlihatkan belahan dada sedikit pun, sehingga sangat nyaman saat dikenakan.     

Gu Xiaoran mengerti tentang fesyen, dia juga tahu bahwa semakin sederhana bentuk model sebuah pakaian, maka akan semakin banyak pengujian pengerjaan dan kualitas kainnya.     

Ini terlihat gaun sederhana, tapi kualitas kain dan pengerjaannya begitu sempurna, hanya saja dia tidak tahu siapa desainer gaun ini.     

Di acara pesta ulang tahun ini, selain para pembalap, ada banyak selebriti yang akan hadir di acara tersebut, jadi Gu Xiaoran harus mengenakan gaun.     

Meskipun Gu Xiaoran jarang menghadiri acara-acara formal seperti itu, tetapi dia tahu bagaimana harus berdandan untuk datang ke acara formal.     

Pukul 8:30, pelayan datang mengetuk pintu dan berkata bahwa Mo Qing sedang menunggunya di bawah.     

Gu Xiaoran memperhatikan dirinya di depan kaca, ketika sudah yakin telah berdandan dengan cantik, dia membuka pintu dan langsung turun ke lantai bawah.     

Gu Xiaoran pun berjalan menuruni tangga. Saat itu Mo Qing bersandar di pegangan tangga sembari menatapnya. Saat tatapan mata Gu Xiaoran bertemu dengan tatapan Mo Qing yang gelap, tanpa sadar Gu Xiaoran merasa napasnya seolah tercekat di tenggorokan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.