Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hampir Mimisan



Hampir Mimisan

0Pembunuhan itu dilakukan untuk membuatnya diam. Benar-benar sebuah langkah yang cepat.     
0

Mo Qing mengerutkan keningnya.     

Kematian Xiangni menunjukkan bahwa Belle telah berencana untuk membunuhnya setelah selesai memanfaatkannya.     

Dulu, ketika mereka berada di organisasi, Belle tidak satu kamp dengannya. Belle dan yang lainnya sering kali melakukan pembunuhan.     

Sebagian besar pembunuhan tidak akan dilakukan dengan ditembak dan melarikan diri. Kebanyakan dari pembunuhan itu dilakukan dengan dalih kecelakaan. Jadi Belle sangat berpengalaman dalam hal ini.     

Jika Belle sudah merencanakan ini semua, maka akan sulit untuk membuktikan bahwa Belle adalah dalang dalam kasus ini!     

Zhuo Ran berkata, "Orang-orang dari Keluarga Ruan telah bergerak. Sepertinya Ruan Jicheng tidak ingin melepaskan Belle. Tapi dalam masalah ini, aku merasakan ada sesuatu yang janggal."     

Ruan Jicheng adalah Tuan Besar dari Keluarga Ruan yang merupakan salah satu empat keluarga terbesar. Dia juga mantan presiden Klub R2.     

Belle telah membuat masalah dan akan membuat reputasi Klub R2 menjadi buruk, jadi Ruan Jicheng harus mengatasinya. Dia bisa saja menyerahkan Belle untuk menyelamatkan reputasi Klub R2, tetapi sekarang dia justru mengirim pengacara untuk melindungi Belle.     

Zhuo Ran berhenti sejenak lalu berkata, "Bagaimana kalau kita…"     

Jika tidak bisa membuktikan Belle sebagai dalang perbuatan kriminal itu, dan ditambah perlindungan dari keluarga Ruan, bahkan jika Mo Qing telah menggunakan kekuatan dari keluarga Mo untuk melakukan proses hukum, sepertinya itu tetap tidak bisa menjerat Belle. Mereka bukanlah orang-orang yang mudah diatasi.     

Belle berani melakukan ini semua padanya, itu sama saja berarti dia sedang cari mati.     

"Untuk saat ini, kita tidak perlu berbuat apa-apa." Tatapan mata Mo Qing terlihat muram dengan sikapnya yang dingin.     

Tanpa bergantung terhadap kekuatan keluarga Ruan, Belle tidak akan berani melakukan tindakan yang begitu berani.     

Jika bukan karena keluarga Ruan, bagi Mo Qing, Belle bukanlah siapa-siapa.     

"Mengerti." Zhuo Ran pun menutup telepon.     

Saat ini Mo Qing tidak menyetir sendiri, dia duduk bersama Gu Xiaoran di mobil Rolls-Royce berwarna silver. Mo Qing membuka ritsleting baju balapnya dan melepasnya, tanpa ragu dia menunjukkan tubuh bagian atasnya yang gagah. Di dadanya masih ada butiran-butiran keringat yang merembes, sehingga membuat tubuhnya terlihat begitu seksi.     

Tubuh Mo Qing terlalu seksi, meskipun Gu Xiaoran sudah pernah melihatnya berkali-kali, tapi pria itu masih membuat jantung Gu Xiaoran berdebar-debar. Pria itu baru saja melewati perjuangan antara hidup dan mati. Pada saat itu dia juga hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Tapi setelah semua itu berlalu, apa yang dilakukan Mo Qing itu benar-benar keren hingga membuat Gu Xiaoran terpesona. Ketika Mo Qing melepas pakaian, tubuhnya terlihat sangat seksi. Gu Xiaoran tergoda dan tidak bisa menahan diri.     

Di dalam mobil itu, Mo Qing dan Gu Xiaoran seperti ada di sebuah ruangan kecil, seketika suasana menjadi ambigu.     

Gu Xiaoran menutupi hidung dan memalingkan wajahnya. Jika tidak, dirinya akan malu ketika pria itu melihatnya terpesona hingga hampir mimisan.     

Mo Qing menatapnya dengan sedikit geli.     

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan ke kantor polisi, dan beberapa menit lagi mereka akan sampai, tentu saja tidak ada yang bisa dilakukan Mo Qing kepadanya.     

Mo Qing tiba-tiba mengulurkan tangan, lalu meraih pergelangan tangan Gu Xiaoran dan menyeretnya. Gu Xiaoran yang tidak siap langsung terjatuh di dada pria itu.     

Tangan Gu Xiaoran menyangga di dada Mo Qing dan merasakan otot di dada pria itu yang kekar dan berkeringat.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran pun panik, tangan dan kakinya berusaha mendorong untuk keluar dari pelukannya. Namun pinggang Gu Xiaoran digenggam erat oleh tangan Mo Qing yang hangat.     

Gu Xiaoran menatap mata pria itu dan memikirkan perasaan cinta yang tidak berujung di perjuangan hidup dan mati di lintasan tadi. Gu Xiaoran benar-benar ingin mencium pria itu sehingga kedua pipinya tampak memerah.     

"Jantungmu berdegup kencang, apa yang kamu pikirkan?" Mo Qing mengangkat dagunya.     

"Tidak memikirkan apa-apa." Tepat ketika Gu Xiaoran membantah, Mo Qing segera menundukkan kepalanya dan mencium bibir perempuan itu dengan keras.     

Tangan Mo Qing menekan tubuh Gu Xiaoran dengan erat, sehingga tubuh mereka berdua seakan menyatu. Mo Qing mencium mulut Gu Xiaoran dengan ganas dan penuh gairah, tapi dia belum juga merasa puas.      

Ketika mereka berdua masih di dalam organisasi, peristiwa yang membahayakan seperti itu sudah biasa terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.