Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bermain-Main



Bermain-Main

0Belle dan mobil nomor 11 hanya berjarak beberapa ratus meter dari mereka. Ketika mereka tiba-tiba memundurkan mobil bersama-sama, Belle dan rekannya juga harus mundur pada saat yang bersamaan jika ingin menghindari mereka.     
0

Raut wajah Belle tiba-tiba berubah ketika melihat kedua mobil itu mundur secara bersamaan.     

Pembalap nomor 11 langsung tercengang dan berteriak dengan keras, "Apa mereka gila?"     

"Jangan mengacau!" Belle berusaha untuk tetap tenang.     

Mereka tetap bergerak maju, tetapi kedua mobil yang ada di depannya itu tidak berniat untuk berhenti dan terus mundur dengan cepat.     

"Cepat mundur." Pembalap nomor 11 berteriak panik.     

"Berhenti, biarkan mereka menabrak kita." Sahut Belle dengan sigap.     

Jika Belle dan rekannya bergerak mundur, kedua mobil harus mempertahankan kecepatan agar tetap sama. Dengan perubahan kecepatan yang tiba-tiba seperti ini akan sangat sulit untuk bergerak mundur daripada harus bergerak maju.     

Jika tidak, ada kemungkinan lain yaitu membiarkan mobil yang ada di depannya itu menabrak mereka. Sehingga mereka semua akan terbakar oleh api. Jika setelah kondisi itu terjadi mereka memaksa mobil melaju kencang, maka hanya mengandalkan keberuntungan bagi mereka untuk bisa selamat.     

Belle menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi, sehingga performa mobilnya sangat bagus, dia yakin bahwa mobil yang ada di depannya itu tidak mampu bersaing dengannya.     

"Tidak!" Pembalap nomor 11 tidak mau berhenti, karena api akan menyembur dan membakar mereka. Mobilnya tidak sebanding dengan milik Belle, manajadi tentu saja dia tidak berani berhenti di atas terali besi yang akan menyembur api.     

Pembalap nomor 11 itu pun mundur, namun mobil Belle tepat berada di atas terali besi yang sudah terlihat akan menyemburkan api.     

"Sialan, aku bilang jangan bergerak." Belle segera mengemudikan mobilnya ke samping untuk menghindar. Tapi tetapi karena kecepatan kedua mobil itu tidak stabil, api pun akan segera menyembur. Seberapa keras Belle menghindar, dia tidak akan bisa menghindari semburan api itu.     

Belle pun marah dan panik, dia tidak lagi menahan diri dan langsung meningkatkan kecepatan maksimal untuk menabrak mobil yang ada di depannya. Jika mobilku yang terbakar, mana mungkin mobil di depannya bisa menghindar? Batin Belle.      

Tanpa diduga, dua mobil yang ada di depannya itu tiba-tiba menggeser transmisi bersama-sama, mengubah laju kendaraannya menjadi maju tanpa berhenti sedikit pun.     

Belle mengemudikan mobilnya dengan cepat yang tinggi, tetapi mobil yang ada di depannya itu juga semakin cepat. Sehingga Belle tidak sempat menabrak mobil Bugatti yang ada di depannya. Ditambah lagi, roda mobil Bugatti itu tidak terbakar, sementara mobilnya terbakar dan tangki bahan bakarnya juga memanas. Jika Belle memaksakan diri untuk mengejar mereka dan menabraknya, maka tangki bahan bakarnya yang sudah panas pasti akan meledak.     

Dengan begitu, Belle akan terbakar hidup-hidup di dalam mobil.     

Belle sangat marah sehingga dia membanting setir dan memanggil pembalap nomor 11, "Cepat susul ke sini."     

Mobil pembalap nomor 11 hampir hangus dilalap api, sehingga dia panik dan segera mengejar Belle. Akhirnya dia bisa menyamakan kecepatan dengan Belle dan untuk sementara kobaran api di mobilnya bisa padam.     

Karena tangki bahan bakar yang sudah sangat panas, kedua mobil itu tidak berani menambah kecepatan. Setelah keluar dari lintasan terali api itu, mereka menepi agar tangki bahan bakar mereka kembali dingin.      

Belle pun langsung menelepon asistennya, "Apakah kamu tahu siapa pengemudi nomor 12 itu?"     

"Tidak ada informasi terkait pengemudi itu."     

"Lantas siapa pengemudi itu?" Tanya Belle sambil menyipitkan matanya.     

Beberapa saat kemudian ada dua mobil keluar dari lintasan api. Kedua mobil itu adalah pembalap nomor 4 dan nomor 5.     

Keduanya berhenti tepat di depan Belle. Kedua pembalap ini juga merupakan anggota klub R2. Mereka adalah orang-orang yang bekerja sama dengan Belle untuk menggulingkan pendatang baru dan mempertahankan kekuatan klub R2.     

"Ketua!"     

Belle mendongakkan kepalanya dan berkata pada mereka, "Kejar mereka, jangan sampai mereka kabur."     

"Baik!"     

Kedua mobil itu segera melaju kencang untuk mengejar Gu Xiaoran. Tidak lama setelah itu, ada dua mobil lagi yang berhasil melewati lintasan api. Salah satu dari mereka mengemudikan mobilnya sedikit lambat saat berada di depan Belle.     

Belle tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat mobil yang perlahan melaju di depannya itu. Karena jendela mobil itu gelap, Belle tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, tapi dia bisa merasakan bahwa orang yang ada di dalam mobil itu sedang menatapnya.     

Orang itu mengendarai mobil Maybach itu belum pernah dia lihat sebelumnya. Namun, Belle merasakan aura kuat dari orang di dalam mobil itu.     

Mobil Maybach itu tidak berhenti, dan justru langsung melaju kencang.     

Siapa ini lagi? Batin Belle.     

Tiba-tiba Belle merasa bahwa kompetisi besar tahun ini benar-benar di luar kendalinya.     

Gu Xiaoran dan Mo Qing meninggalkan lintasan terali api dan memasuki tahap berikutnya.     

Karena lintasan api tadi, jarak Gu Xiaoran dengan mobil di belakangnya menjadi cukup jauh. Jadi dia tidak perlu terburu-buru menambah kecepatan. Kemudian Gu Xiaoran pun menurunkan kaca mobilnya untuk menyapa pengemudi mobil Shelby yang ada di sampingnya.     

Melihat hal itu, Mo Qing pun ikut menurunkan jendela mobilnya dan melihat ke arah Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menatapnya sembari tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.