Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kejam (2)



Kejam (2)

0"Di depan kita adalah balapan maut yang dikenal sebagai lembah kematian. Dengan ini, saat-saat yang paling menegangkan telah tiba. Kita akan melihat apakah para peserta mampu melewati rintangan dengan selamat atau tidak, dan siapa yang akan menang melewati tempat mematikan ini."     
0

Suara komentator yang menggebu-gebu itu membuat suasana menjadi semakin meriah dan para penonton mulai merasa tegang.     

Dua belas mobil memasuki pabrik tua itu satu demi satu. Arena ini adalah gudang raksasa setinggi tujuh lantai. Dan pintu keluar berada di puncak gedung.     

Dari atap, ada jalan melingkar untuk kembali ke bawah. Dan di dalam gudang itu terdapat rintangan berbahaya yang sangat menantang ketahanan mental pada peserta.     

Para peserta dapat memilih untuk menyerah dari pertandingan, jika mereka tidak berani melanjutkannya.     

Setiap peserta disediakan tombol untuk memilih, jika menekan tombol untuk menyerah, peserta akan diarahkan untuk pergi ke jalur aman terdekat dan dari jalur aman itu akan diarahkan keluar dari sirkuit balapan.     

Sekilas balapan itu terlihat aman bagi peserta. Tetapi setelah peserta menekan tombol menyerah, semua skor dari balapan sebelumnya akan menjadi nol. Dan tentu saja, jika tombol menyerah tidak ditekan, pintu masuk ke jalur aman tidak akan terbuka.     

Saat Belle memasuki gudang tua itu, dia menginjak pedal gas dan mobilnya berhasil menyalip Gu Xiaoran dengan kecepatan yang tinggi.     

Belle melihat tombol untuk menyerah di dalam mobil dan menyematkan senyum dingin. Gu Xiaoran tidak tahu bahwa tombol untuk menyerah yang dia dapatkan rusak. Dengan kata lain, pengendara mobil Bugatti itu tidak mungkin memilih untuk menyerah.     

Ketika Gu Xiaoran melihat Belle yang tiba-tiba menyalipnya, dia menyadari bahwa Belle mencoba untuk memepet mobilnya.     

Sehingga Gu Xiaoran pun segera menancapkan pedal gas untuk menyalip Belle, dan tidak memberinya kesempatan untuk mendekati mobilnya.     

Tapi Belle hafal dengan semua rintangan di jalanan sempit ini di luar kepala. Sementara Gu Xiaoran masih perlu fokus untuk memperhatikan rintangan di jalan itu, jadi Gu Xiaoran akan kesulitan untuk menyalip kembali.     

Tiba-tiba ada tikungan tajam.     

Dengan kecepatan tinggi, tentu akan sulit untuk mengendalikan mobil melewati tikungan tajam.     

Oleh karena itu, pembalap biasa hanya akan memperhatikan sudut tikungan tajam itu tanpa memperhatikan ke permukaan jalan.     

Gu Xiaoran langsung membanting setir dan siap untuk berbelok tajam, tetapi tiba-tiba mobil di belakangnya menyalakan lampu jauh beberapa kali. Dan pada saat itu Gu Xiaoran memperhatikan pantulan cahaya di permukaan tanah.     

Tatapan Gu Xiaoran tertuju di permukaan jalan, dan dia pun melihat ada deretan paku di permukaan jalan.     

Pengendara biasa tidak akan sadar tentang paku itu dan akan menginjaknya sehingga membuat ban mobilnya meletus.     

Di antara paku itu terdapat celah sempit yang hanya selebar roda mobil. Sehingga rintangan itu akan sulit dilewati.     

Celah itu harus dihitung dengan akurasi yang sangat presisi agar semua roda mobilnya bisa melewati celah sempit itu. Jika salah mengukur celah, roda mobil akan tertancap barisan paku. Jika ban mobil bocor, tentu saja peserta tidak akan bisa melanjutkan pertandingan.     

Saat Belle mendekati deretan paku itu, tanpa ragu dia langsung melambatkan laju mobilnya.     

Jika Gu Xiaoran tidak segera melambat, dia akan menabrak bagian belakang mobil Belle dan keduanya akan dirugikan.     

Jika mobil Belle cukup kuat, Belle masih bisa bergerak maju, sementara Gu Xiaoran akan terbanting karena benturan dan berguling ke deretan paku itu.     

Tapi jika Gu Xiaoran melambat, beberapa mobil yang melaju di belakangnya bisa menabraknya jika mereka terlambat bereaksi, dengan demikian tabrakan beruntun akan terjadi.     

Jika mobilnya tertabrak dengan keras, bahkan jika bemper mobilnya tidak rusak, tetapi karena benturan yang kuat, mobilnya akan terlempar ke deretan paku.     

Jika terjadi tabrakan dengan kecepatan tinggi seperti itu, siapa yang bisa selamat?     

Belle memanfaatkan posisi deretan paku itu untuk mengantar Gu Xiaoran ke lubang kematian.     

Sungguh wanita yang sangat kejam!     

Saat Gu Xiaoran pertama kali balapan dengan Belle, mereka benar-benar beradu kemampuan, tapi balapan kali ini menggunakan cara yang begitu kejam.     

Mari kita lihat siapa yang lebih kejam!     

Laju mobil Belle menjadi lambat saat berada di tengah-tengah celah deretan paku, Gu Xiaoran sedikit menginjak rem, kemudian Belle menambah jarak sedikit menjauh agar tidak disalip oleh mobil yang ada di belakangnya.     

Tidak diduga, pada saat itu Belle langsung menginjakkan rem dengan tiba-tiba. Sehingga Gu Xiaoran tidak sempat menghindar dan akan menabraknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.